Kisah Bayi Dalam Kereta Dorong Dipaksa Mengemis Demi Lunasi Utang Ayah, Kehujanan di Pinggir Jalan
Ternyata, orangtua bayi ini masih tampak muda. Ia bahkan sembunyi di dalam mobil menyaksikan bayinya mengemis seorang diri di jalan.
Ternyata, orangtua bayi ini masih tampak muda. Ia bahkan sembunyi di dalam mobil menyaksikan bayinya mengemis seorang diri di jalan.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Usianya muingkin belum genap 2 tahun, ia juga masih duduk di kereta dorong (Stoller bayi).
Namun, balita ini sudah menanggung beban dari ulah kedua orantuanya.
Tak menggunakan jaket dan juga payung, bayi ini duduk di kereta dorong di pinggir jalan meminta belas kasih di tengah guyuran hujan.
Ia dipaksa mengemis untuk melunasi utang kedua orangtuanya.
Foto bayi mengemis dalam kereta dorong ini diposting di grup Facebook UPDATE & INFO pada Senin, (28/10/2019) kemarin.
• Dapat Transferan Rp4 Miliar Dari Teller Bank BNI, Nasib Nasabah Ini Malah di Luar Dugaan

Postingan tersebut di unggah oleh akun Facebook Sonya Pilatus.
Foto-foto itu, yang diduga diambil di Uptown Perda, Penang, Malaysia, memperlihatkan seorang anak balita dengan kereta dorong yang duduk di depan sebuah kotak plastik untuk sumbangan.
• Ini Sosok Ayah Bayi Perempuan 2 Tahun Yang Peluk Mayat Ibunya Selama Dua Hari, Bukan Sembarangan!

Ia juga duduk di kereta dorongnya dengan wajah ketakutan.
Yang menyedihkannya lagi, orangtuanya tidak terlihat di sekitarnya.
Menurut percakapan WhatsApp yang diduga berasal dari sekelompok pedagang di pasar malam Kota Perda, ayah balita itu berhutang pada rentenir dan tidak mampu membayar pelunasan harian RM 38 (Rp 127 ribu) yang diminta oleh mereka.
• KEJAM! Ini Sosok Kades Yang Gantung & Sentrum Gadis 16 Tahun di Depan Warga Serta Ibu Kandungnya

Hal ini membuat ayah tersebut mengadakan sumbangan dengan memanfaatkan anaknya.
Sang ayah terlihat duduk di mobil parkiran terdekat.
Namun tidak jelas apakah foto-foto ini diambil setelah ia menjemput anaknya dari pasar malam beserta dengan sumbangan atau tidak.
Namun Sonya mengatakan dalam postingannya, bahwa baik ayah maupun ibunya tampak tidak mengawasi balita itu, sementara anak itu dipaksa mengemis.
Sunnguh miris.
Setiap orang memiliki cobaan yang berbeda, namun meninggalkan anaknya untuk mengemis sendirian di malam yang dingin tanpa pakaian yang memadai adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab.(*)