Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

RSUD Arifin Achmad Bersiap Jadi Pusat Layanan Jantung

RSUD Arifin Achmad (AA) merenovasi gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebagai bentuk keseriusan untuk persiapan menjadi pusat pelayanan jantung.

Editor: Hendra Efivanias
Foto/Istimewa
PEMBANGUNAN - Direktur RSUD Arifin Achmad Riau, Dr H Nuzelly Husnedi MARS meninjau pembangunan gedung Pusat Layanan Jantung Terpadu. Operasi dan pelayanan jantung ini nantinya akan ada di lantai III bangunan yang tengah direnovasi tersebut. 

Di tahap itu nantinya RSUD AA akan menjadi pusat pelayanan jantung terpadu regional sebagai jejaring dari RSJP Harapan Kita selaku pusat pelayanan jantung nasional.

Tak hanya itu, inovasi untuk memudahkan pasien/masyarakat dalam mendapatkan pelayanan juga terus dilakukan dan diperbaiki.

Di antaranya dengan mengandalkan teknologi informasi.

Hal itu dilakukan bekerjasama dengan UIN Suska Riau.

RSUD AA mulai berinovasi sejak beberapa waktu lalu.

Seperti membuat pelayanan SMS Gateaway, Anjungan Pendaftaran Mandiri (APM) dan yang terbaru aplikasi Mirai yang bisa diakses melalui telepon seluler.

"Pendaftaran pasien dulunya masih sangat konvensional sehingga membutuhkan waktu hingga berjam-jam. Sekarang dengan adanya inovasi ini, pelayanan yang awalnya bisa memakan waktu dua jam, sekarang hanya butuh dua menit dan bisa dilakukan di rumah," ujarnya.

Aplikasi Mirai sendiri, kata dia, telah diresmikan oleh Gubernur Riau Syamsuar pada tanggal 25 Oktober 2019 lalu.

Untuk itulah, sosialisasi kepada masyarakat perlu dilakukan dan ditingkatkan terus menerus karena memang tidak semua mengetahuinya.

"Meski begitu, kami tetap melayani masyarakat yang belum paham pemanfaatan teknologi informasi dengan memberikan cara konvensional yang sudah ada. Pada pelayanan APM kami pun mendapatkan support dari BPJS sehingga pasien JKN/KIS merasakan kemudahan yang kita sediakan," jelasnya.

Tak hanya itu saja, beberapa inovasi terus kita persiapkan guna mempermudah pelayanan kepada pasien.

RSUD AA juga telah mempersiapkan beberapa inovasi.

Di antaranya e-Resep hingga e-Rekam medik.

"Ada tambahan inovasi, kalau di e-Resep itu untuk meminimalisir kesalahan tulisan dokter saat menulis resep obat pasien. Jadi, dokter langsung menuliskan ke komputer yang terhubung ke farmasi. Sedangkan, e-Rekam medik pendataan pasien secara elektronik, meskipun secara hukum belum final. Tapi kami sudah mempersiapkan sejak dini," ujar Nuzelly. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved