Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ajaran Islam

Ibadah Umroh, Dokumen yang Harus Disiapkan Saat Mendaftar dan Tata Cara Melaksanakan Ibadah Umroh

Berikut adalah persyaratan umroh dan kelengkapan dokumen yang harus Anda siapkan saat mendaftar umroh:

Penulis: Sesri | Editor: Sesri

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pelaksanaan ibadah umroh tidak perlu menunggu kuota tersedia seperti halnya ibadah haji 

Umroh bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.

Kecuali hari Arafah tanggal 10 Dzulhijah dan hari-hari Tasyrik tanggal 11,12,13 Dzulhijah).

Untuk keberangkatan umrah bisa melalui tour and travel atau biro perjalanan umrah yang resmi dan terdaftar di Kemenag.

Berikut adalah persyaratan umroh dan kelengkapan dokumen yang harus Anda siapkan saat mendaftar umroh:

1. Paspor

-Masih berlaku minimal 7 bulan dari tanggal keberangkatan.

-Nama 3 kata

2. Pas Photo

-3 x 4 : 8 lembar

-4 x 6 : 8 lembar

-Foto berwarna ( bukan hitam putih )

-Background ( layar ) Putih

-Fokus wajah 85%

-Tidak boleh memakai kaca mata.

3. Buku kuning Bukti telah bervaksin Meningitis yang masih berlaku.

4. Persyaratan Khusus

Bagi wanita :

-Surat Nikah Asli (berangkat dengan suami).

-Akta Lahir Asli / Ijazah Asli (berangkat dengan ayah kandung atau berangkat
dengan muhrim (abang/adik)).

-Kartu Keluarga Asli + Akta Lahir Asli (berangkat dengan muhrim (kakek)).

-Kartu Keluarga Asli + Surat Nikah Asli (berangkat dengan muhrim (mertua)).

Bagi laki-laki berusia dibawah 14 tahun :

-Akta Kelahiran Asli (berangkat dengan ayah kandung atau berangkat dengan
muhrim (abang/adik)).

-Akta Kelahiran Asli / Kartu Keluarga Asli (berangkat dengan muhrim (kakek)).

-Bagi wanita berjilbab (berwarna gelap).

-Bagi pria tidak boleh memakai peci / topi.

Berikut ini Tata Cara ibadah Umrah dan Bacaan Umrah, petunjuk bagi anda yang sedang mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah Umrah.

Dilansir dari akun Youtube Yufid TV, berikut ini tata cara umroh dan bacaannya yang benar.

1) Mandi junub, pakai parfum, dan pakaian ihram.

2) Pakaian ihram laki-laki (2 lembar kain ihram). Wanita (pakaian syar’i, tidak dibenarkan pakai cadar, dan tidak boleh pakai sarung tangan).

3) Berihram dari miqat, ucapkan: “Labbaika ‘umroh”.

4) Khawatir tdk dapat menyelesaikan umroh karena sakit atau hal lain, boleh dg baca: “Allahumma mahilli haitsu habastani”.

5) Bertepatan dg waktu shalat wajib, shalat lalu berihram.

6) Perbanyak talbiah sambil keraskan suara (laki-laki) dan lirih (perempuan) sampai di Makkah, baca: “Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syariika laka labbaik. Innalhamda wan ni’mata, laka wal mulk, laa syariika lak”.

7) Anjuran mandi sebelum masuk Makkah.

8) Masuk Masjidil Haram, dahulukan kaki kanan sambil baca doa masuk masjid: “Allahummaf tahlii abwaaba rohmatik”.

9) Ke Hajar Aswad, menghadap sambil baca “Allahu akbar” / “Bismillah Allahu akbar”, usap dg tangan kanan dan menciumnya. Tidak memungkinkan mencium, cukup usap, cium tangan pengusap hajar Aswad. Tidak memungkinkan mengusap, cukup beri isyarat tangan, tdk perlu mencium tangan pemberi isyarat. Lakukan setiap putaran thawaf.

10) Thawaf 7 putaran, dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad. Berlari-lari kecil pada 3 putaran pertama dan berjalan biasa pada 4 putaran terakhir.

11) Usap Rukun Yamani pada setiap putaran thawaf. Tidak perlu cium Rukun Yamani. Tidak memungkinkan mengusapnya, tdk perlu memberi isyarat tangan.

12) Di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, baca: “Robbana aatina fid dunya hasanah, wa fil aakhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar”.

13) Tidak ada dzikir tertentu saat thawaf, kecuali No. 12. Boleh baca al-Qur’an, do’a, atau dzikir disukai.

14) Tutup kedua pundaknya, ke makam Ibrahim sambil baca: “Wattakhodzu mim maqoomi ibroohiima musholla”.

15) Shalat sunnah thawaf 2 raka’at di belakang Maqam Ibrahim, rakaat pertama setelah baca surat al-Fatihah, baca surat al-Kafirun dan pada raka’at kedua setelah baca al-Fatihah, baca surat al-Ikhlas.

16) Minum air zam-zam dan menyirami kepala dengannya.

17) Ke Hajar Aswad, takbir, mengusap dan menciumnya jika tdk memungkinkan atau mengusapnya atau beri isyarat kepadanya.

18) Ke Bukit Shafa, laksanakan sa’i umrah, dan jika mendekati Shafa, baca: “Innash shafaa wal marwata min sya’airillah”. Lalu ucapkan, “Nabda’u bimaa badaa-allahu bih”.

19) Naik Bukit Shafa, menghadap ke arah Ka’bah hingga melihatnya -jika hal itu memungkinkan-, baca: “Allahu Akbar (3x), Laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah lahul mulk walahul hamd, yuhyi wayumit wahuwa ‘ala kulli syai’in qadir, laa ilaaha illallahu wahdah anjaza wa’dah wanashoro abdah wahazamul ahzaaba wahdah”.

20) Ulang 3 kali dan doa di antara pengulangan itu.

21) Turun dari Shafa dan berjalan ke Marwah.

22) Berlari-lari kecil cepat dan sungguh² di antara 2 tanda lampu hijau di tempat sa’i bagi laki-laki, berjalan biasa dan naik ke Marwah.

23) Di Marwah, kerjakan seperti di Shafa (menghadap kiblat, takbir, baca dzikir pada No. 19 dan berdo’a, perjalanan Shafa ke Marwah, dihitung 1 putaran).

24) Turun ke Shafa, berjalan dan berlari, naik ke Shafa dan lakukan seperti semula.

25) Lakukan sampai 7 kali dg berakhir di Marwah.

26) Saat sa’i, tdk ada dzikir² tertentu, boleh dzikir, berdo’a, atau membaca bacaan² yg dikehendaki.

27) Jika baca do’a, “Allahummaghfirli warham wa antal a’azzul akrom”, tdk mengapa.

28) Tahallul, gundul lebih afdhal. Bagi wanita, cukup potong rambutnya sepanjang satu ruas jari.

29) Umroh selesai dan boleh mengerjakan hal yg dilarang saat ihram.

Demikian bacaan dan tata cara pelaksanaan Umrah.

Selamat melaksanakan umrah. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved