Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Singgung Lem Aibon & Pulpen di Fraksi PDIP, AHOK: Tapi Lebih Canggih, Kayaknya Lem Tikus

Anggaran Lem Aibon di APBD DKI yang dipimpin Anies Baswedan belakangan ini menjadi viral. Lem Aibon juga disinggung oleh Ahok saat acara PDIP.

Kompas TV
Singgung Lem Aibon & Pulpen di Fraksi PDIP, Ahok: Tapi Lebih Canggih, Kayaknya Lem Tikus 

Anggaran Lem Aibon di APBD DKI yang dipimpin Anies Baswedan belakangan ini menjadi viral. Lem Aibon juga disinggung oleh Ahok saat acara PDIP.

TRIBUNPEKANBARU.COM - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hadir di Kota Semarang sebagai pembicara di depan Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

Di hadapan peserta, Ahok memberikan pemaparan tentang penganggaran yang visioner dan merakyat.

Dia juga mengomentari wacana dirinya memimpin Pertamina.

Ahok mengaku siap, jika ditunjuk memimpin BUMN termasuk Pertamina, oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

"Untuk Pertamina, tanya pak Erick (Erick Thohir) ya, saya belum tahu. Tapi kalau ditunjuk, artinya memang harus siap dong," jelasnya di sela Workshop Fraksi PDI Perjuangan di Hotel Grand Arkenso, Semarang.

Ahok mengaku belum mempersiapkan apa-apa untuk memimpin Pertamina.

Namun sekali lagi Ahok mengaku siap jika pada akhirnya ditunjuk.

"Kita pasti siaplah," jelas Ahok.

Disinggung terkait penolakan yang dilakukan berbagai pihak, perihal pengangkatan Ahok jadi bos Pertamina, ia mengaku tak mempermasalahkannya.

"Hidup tak bisa semuanya setuju. Tuhan saja ada yang menentang kok. Terkait penolakan sih tidak masalah. Kayaknya hidup saya ditolak terus nih," canda Ahok.

Disinggung terkait pernyataan Rizal Ramli yang menyatakan Ahok masih kelas Glodok, Ahok juga mengaku tak mau ambil pusing.

Ahok pun menuturkan banyak yang berjualan di Glodok akhirnya menjadi pengusaha sukses.

"Emang gampang jualan di Glodok?

Banyak orang sukses lho berjualan di sana. Sewa tempatnya mahal,"

"Saya sih berterimakasih saja disamakan dengan mereka yang jualan di Glodok, artinya saya kaya nih bos," paparnya.

Lebih jauh terkait viral foto dirinya mengenakan baju seragam Pertamina berwarna merah, Ahok memastikan foto tersebut hoaks atau tidak benar.

"Tangan saya kekecilan di foto itu.

Jelas editan," candanya. 

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dihebohkan dengan anggaran Rp 82,8 Miliar untuk alokasi Lem Aibon di sekolah-sekolah.

Pemberitaan mengenai lem aibon itu pun ramai.

Keyword atau kata kunci "Aibon" dan "lem Aibon" pun mengalami peningkatan di Google Search pada Rabu (30/10/2019), untuk wilayah Indonesia, berdasarkan data analitik Google Trends.

Dari pantauan KompasTekno, pencarian keyword Aibon dan lem Aibon memang mengalami peningkatan drastis pada hari ini dibandingkan waktu-waktu yang lalu.

Sebelumnya, keyword Aibon dan lem Aibon hanya mencatatkan rata-rata satu pencarian dalam setiap jamnya, dalam tujuh hari terakhir pencarian keyword lem aibon di Google Trends, Rabu (30/10/2019)

Pada 30 Oktober, pencarian Aibon dan lem Aibon meningkat menjadi sekitar 30 hingga 50 pencarian tiap menitnya selama empat jam terakhir sebelum pukul 13.00 WIB.

Mayoritas netizen yang melakukan pencarian dengan keyword ini adalah berasal dari Papua, Sumatera Selatan, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah.

Keyword lain yang menyertai lem aibon dalam catatan Google Trends antara lain "lem aibon dki", "anggaran lem aibon", "anggaran dki", "apbd", dan "anies".

Pencarian keyword aibon dan lem Aibon ini menjadi tinggi, setelah nilai anggaranya di program belanja alat tulis dan kantor Disdik DKI Jakarta yang mencapai Rp 82 miliar heboh diperbincangkan oleh warganet di media sosial.

Sebelumnya, salah satu anggota DPRD DKI, William Aditya Sarana, mengunggah temuan tersebut ke akun Instagramnya @willsarana.

"Kami temukan anggaran yang cukup aneh lagi yaitu pembelian lem Aibon sebesar Rp 82 miliar lebih oleh Dinas Pendidikan,” tulis William dalam akunnya, Selasa (29/10/2019).

 

Di anggaran itu, lem Aibon disebut hendak diberikan kepada 37.500 murid.

“Buat apa murid-murid kita disuplai dua kaleng lem Aibon tiap bulannya? Tolong jelaskan,” kata dia.

Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati mengatakan, pihaknya akan megecek kembali terkait anggaran untuk lem Aibon itu.

“Kami sedang cek kembali apakah ini salah ketik atau bagaimana,” ujar Susi saat dikonfirmasi, Selasa malam.

Dalam perkembangan terbaru, pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI jakarta Syaefuloh Hidayat menyatakan di program belanja alat tulis kantor untuk 2020 tidak ada anggaran Rp 82,8 miliar untuk pembelian lem Aibon.

"Saya sudah coba sisir, insya Allah tidak ada anggaran Aibon sebesar Rp 82,8 miliar untuk pembelian lem Aibon," ujar Syaefuloh saat ditemui Kompas.com di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (30/10/2019).

(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved