Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kasus HIV di Riau

Kasus HIV di Riau Fenomena Gunung Es, 3 Hal Ini Sebabkan Tingginya Kasus HIV AIDS di Pekanbaru

Kasus HIV di Riau, Wakil Walikota Pekanbaru Ayat menyebut bahwa yang menyebabkan tingginya angka Kasus HIV AIDS di Pekanbaru lantaran tiga hal.

Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
Shutterstock/Lisa F. Young
Ilustrasi 

Kasus HIV di Riau Fenomena Gunung Es, 3 Hal Ini Sebabkan Tingginya Kasus HIV AIDS di Pekanbaru

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kasus HIV di Riau, Wakil Walikota Pekanbaru Ayat menyebut bahwa yang menyebabkan tingginya angka Kasus HIV AIDS di Pekanbaru lantaran tiga hal.

Ketiga hal yakni seks bebas, lelaki seks lelaki dan penggunaan jarum suntik secara bergatian.

"Jadi faktor utamanya karena prilaku yang tidak sehat, maka pencegahan bisa dimulai dari diri sendiri," jelasnya.

Kasus HIV di Riau kembali menjadi sorotan.

Khususnya di Pekanbaru, Kasus HIV di Riau, ini didominasi oleh kelompok Lelaki Seks Lelaki (LSL).

Jumlah Kasus HIV di Pekanbaru dari kelompok LSL mencapai 135 kasus dari total 237 kasus HIV selama sepuluh bulan di tahun 2019, rentang Januari hingga Oktober.

 BREAKING NEWS: Kasus HIV di Riau, Kelompok Gay Mendominasi Kasus HIV di Pekanbaru

Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, kasus HIV dari kelompok lain-lain menempati urutan dua yakni 32 kasus.

Wakil Walikota Pekanbaru menyebut bahwa tingginya angka HIV/AIDS yang terdata karena pusat layanan kesehatan cukup banyak. Layanan VCT tersedia di 21 puskesmas dan rumah sakit yang ada.

Mereka yang terindikasi bisa tes di puskesmas dan rumah sakit ini tersebut.

Pusat pengobatannya juga terpusat di Pekanbaru.

"Nah kita lihat dulu, angka yang tinggi apakah pasien tersebut dari Pekanbaru semua atau mungkin ada yang berasal dari luar. Ketika tes di Pekanbaru, dia masuk data Pekanbaru padahal KTP bukan di Pekanbaru

Ayat menegaskan berkali-kali bahwa upaya pencegahan sudah optimal. Ia pun mengajak masyarakat memperkuat ketahanan keluarga.

"Ciptakan keluarga yang harmonis, sehingga suami (maaf) tidak jajan di luar. Kalau sudah seperti itu, suami bisa terkena HIV. Istrinya yang soleha malah bisa tertular HIV suaminya, ini ada kejadiannya," paparnya.

Para LGBT yang menjalani 'penyembuhan' di klinik di China, diberi obat yang bisa menimbulkan mual, serta terapi kejut listrik. Metode ini diklaim akan mengurangi dorongan hasrat homoseksual mereka.
Para LGBT menjalani pemeriksaan. (UnreportedWorld/Channel 4/YouTube)

Ayat mengajak masyarakat agar tidak mengucilkan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Mereka seharusnya dirangkul agar bisa tetap menjalani kesehariannya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved