Kasus HIV di Riau, Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi Akui Kasus HIV AIDS di Pekanbaru Tinggi

Mereka yang terindikasi bisa tes di puskesmas dan rumah sakit ini tersebut.

Pusat pengobatannya juga terpusat di Pekanbaru.

"Nah kita lihat dulu, angka yang tinggi apakah pasien tersebut dari Pekanbaru semua atau mungkin ada yang berasal dari luar. Ketika tes di Pekanbaru, dia masuk data Pekanbaru padahal KTP bukan di Pekanbaru

Sedangkan untuk Kasus HIV di Pekanbaru, selama sepuluh bulan pada 2019 ini, jumlahnya dari kelompok LSL mencapai 135 kasus dari total 237 kasus HIV di tahun 2019.

• BREAKING NEWS: Kasus HIV di Riau, Kelompok Gay Mendominasi Kasus HIV di Pekanbaru

Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, kasus HIV dari kelompok lain-lain menempati urutan dua yakni 32 kasus.

Kelompok lain-lain adalah kelompok di luar kelompok beresiko lainnya seperti wanita pekerja seks, waria, pelanggan pekerja seks, ibu hamil dan pasien TB.

Kelompok beresiko ketiga yakni pelanggan pekerja seks sebanyak 26 kasus.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Pekanbaru, Hasan Suprianto mengatakan bahwa KPA saat fokus pada pembinaan keluarga.

Sebab banyak perilaku beresiko berawal dari keluarga. Maka ketahanan keluarga menjadi penting.

"KPA pun mendorong ketahanan keluarga dengan penerapan nilai-nilai agama," jelasnya.