Ketika PGN Menjadi Sub Holding Gas Indonesia, Saat Itu Juga Riau Semestinya Jadi Prioritas
Resmi menjadi Sub Holding Gas pada Desember 2018 silam, PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk terus menunjukkan peningkatan positif
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: M Iqbal
TRIBUNPEKANBARU.COM - Resmi menjadi Sub Holding Gas pada Desember 2018 silam, PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk terus menunjukkan peningkatan positif.
Terbaru, Kota Dumai di Provinsi Riau akhirnya dialiri si biru dengan total 4.743 sambungan rumah (SR) pada Rabu (20/11/2019) silam. Adapun pembagiannya antara lain, 1.283 rumah di Kelurahan Teluk Binjai dan 3.460 rumah di Kelurahan Jaya Mukti.
“Melalui Jargas di Dumai, masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup perekonomian secara efisien,” kata SVP Strategic Stakeholder Management PGN, Santiaji Gunawan.
Ia melanjutkan melalui energi baik yang mengalir secara nonstop itu, masyarakat akan mendapat nilai lebih.
Jargas Dumai dengan total panjang pencapai 89 kilometer (km) ini dibangun sejak Mei 2019 oleh Kontraktor PT Hutama Karya (Persero). Pembangunan jargas tersebut merupakan salah satu tindak lanjut proyek jaringan pipa transmisi Duri-Dumai untuk memenuhi kebutuhan energi wilayah Dumai.
Sales PGN Area Dumai, Agus Kurniawan menuturkan pihaknya akan terus menggesa pemasangan jargas ini.
“Program Jargas lanjutan yaitu untuk tahun 2020 sejumlah 5000 sambungan rumah tangga (SR),” kata Dia kepada tribunpekanbaru.com, Selasa (26/11/2019).
Berperan sebagai Sub Holding Gas, Agus mengaku PGN akan lebih maksimal dalam membangun jargas. Menjadi satu-satunya pengelola distribusi gas bumi di Indonesia maka akan memudahkan untuk merencanakan dan melaksanakan tata laksana distribusi gas bumi menuju kemandirian dan ketahanan energi nasional sebagai tujuannya
“Tidak hanya itu, PGN akan segera melayani sektor komersial mulai tahun 2020 mendatang. Saat ini masih tahap proses sosialisasi kepada pelaku usaha,”sambung Dia.
Sementara itu, jargas di Ibu Kota Pekanbaru sudah mengalir sejak tahun 2015 silam yang dilaksanakan oleh Pertagas. Tercatat hingga tahun 2019, sudah ada sebanyak 6.983 Sambungan Rumah Tangga (SR).
Salah satu konsumen jargas di Pekanbaru, Suryani, Pemilik Warung Bu De 46 menceritakan keunggulan menggunakan gas bumi sebagai bahan bakar di dapur untuk kebutuhan usahanya sejak tahun 2017.
“Tak terasa, selama dua tahun menggunakan jargas ini ternyata memang banyak manfaat dan sangat membantu. Dengan dialiri pipa gas ini, kita tidak perlu menenteng tabung gas untuk isi ulang. Dan yang paling terasa itu ya lebih hemat,”paparnya kepada tribunpekanbaru.com, Selasa (27/8/2019).
Dia merinci, untuk kebutuhan memasak beraneka ragam sarapan, seperti Soto, Lontong, Pecal dan lainnya hanya membutuhkan biaya sebesar Rp 50 ribu untuk empat hari.
Sementara, jika menggunakan tabung gas melon 3 kilogram bisa menghabiskan sekitar empat hingga enam tabung untuk empat hari.
Potensi Besar Jargas Ada di Riau
