Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mantan Dirut Garuda, Ari Askhara Ternyata tak Jadi Panutan Karyawan Garuda Indonesia

Mantan Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, Ari Askhara ternyata punya gambaran tak elok di mata bawahannya karyawan Garuda Indonesia.

Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri BUMN Erick Thohir menunjukkan barang bukti motor Harley Davidson saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019). Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu berhasil mengungkap penyelundupan sepeda motor Harley Davidson pesanan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, I Gusti Ngurah Askhara dan dua sepeda Brompton beserta aksesorisnya menggunakan pesawat baru Airbus A330-900 Neo milik Garuda Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Mantan Dirut Garuda, Ari Askhara Ternyata tak Jadi Panutan Karyawan Garuda Indonesia

TRIBUNPEKANBARU.COM - Mantan Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, Ari Askhara ternyata punya gambaran tak elok di mata bawahannya karyawan Garuda Indonesia.

Zaenal Muttaqin, Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), mengungkapkan sejumlah fakta mengenai Ari Askhara, Direktur Utama Garuda Indonesia yang telah dicopot karena tersandung kasus dugaan penyelundupan motor gede Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton di pesawat Garuda A330-900.

Zaenal dalam beberapa kesempatan, mengungkapkan Ari Askhara sering membuat keputusan yang memberatkan pegawai hingga adanya kebijakan yang diskriminatif.

Diantaranya:

Zaenal Muttaqin dan Ari Askhara
Zaenal Muttaqin dan Ari Askhara (Kolase TribunNewsmaker - YouTube Kompas TV dan Garuda Indonesia)

1. Penerbangan jarak jauh

Peraturan yang tidak wajar dibuat oleh Ari Askhara, yakni melakukan perjalanan bolak balik Jakarta-Sydney langsung dalam sehari.

Saat awak kabin langsung menempuh perjalanan Jakarta-Sydney pulang pergi dalam sehari, pilot diketahui bisa beristirahat terlebih dulu di Sydney.

Zaenal menjelaskan tidak pernah melakukan sistem kerja yang memberatkan awak kabin.

"Satu diantara yang terkait dengan hal penerbangan jarak jauh pulang pergi," ujar Zaenal.

"Jadi di sini awak kabin itu pergi Jakarta-Sydney, Sydney Jakarta, sementara pilotnya itu menginap di Sydney."

"Ini tidak pernah terjadi dalam kepemimpinan Garuda sebelumnya," tandasnya.

Menurut penelurusan Tribunnews.com, waktu yang ditempuh untuk sekali jalan menggunakan maskapai Garuda Indonesia dari Jakarta menuju Sydney pada Minggu (8/12/2019) besok, berdurasi 10 jam 10 menit.

Sedangkan perjalanan dari arah sebaliknya, dengan hari dan maskapai yang sama, membutuhkan waktu tempuh selama 10 jam.

Waktu Tempuh Jakarta-Sydney-Jakarta
Waktu tempuh penerbangan Jakarta-Sydney-Jakarta menggunakan maskapai Garuda Indonesia untuk perjalanan Minggu (8/12/2019). (Tangkap layar Google)

Hal tersebut membuat beberapa awak kabin mengalami kelelahan berkepanjangan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved