Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

TERKUAK Kekejaman KKB Papua, Eksekusi Sandera Sambil Menari-nari, Begini Cerita Sandera yang Selamat

Korban berjalan mengikuti komando dari KKSB tanpa sepatu atau alas kaki dan kondisi telanjang tidak membawa apapun.

Editor: Muhammad Ridho
Instagram puspentni
Ajudan Goliat Tabuni Petinggi KKB Papua 

Konflik bermula pada hari Sabtu, 1 Desember 2018 saat KKSB melakukan upacara adat bakar batu di lokasi yang tak jauh dari kamp pekerja PT Istaka Karya di Kali Yigi-Kali Aurak, Nduga, Papua.

Sore itu, para pekerja sedang menikmati istirahat sambil bermain kartu domino.

Tiba-tiba, terdengar suara orang mendobrak pintu kantor dan kamp pekerja.

Ternyata di luar sudah banyak anggota KKSB yang datang membawa senjata api dan senjata tajam.

Para pekerja menolak membukakan pintu dan sempat mencoba melawan.

Namun anggota KKSB terlalu banyak dan mereka mulai mendobrak pintu-pintu kamp hingga pintu kamar.

"Kami dikumpulkan dan disuruh berbaris. Mereka meminta kami membuka baju dan merampas telepon, dompet dan uang milik kami," kata Jimmy dilansir dari Kompas.com.

Saat itu sebanyak 24 pegawai PT Istaka Karya dan 1 pegawai PUPR pun menyerah karena mustahil melawan KKSB.

Pernyataan kelompok mahasiswa Papua terkait kasus pembantaian pekerja oleh KKSB di Nduga, Papua
Pernyataan kelompok mahasiswa Papua terkait kasus pembantaian pekerja oleh KKSB di Nduga, Papua (Warta Kota)

Setelah barang dikumpulkan, para anggota KKSB berteriak dan menanyakan pimpinan mereka yang bernama Jonny Arung.

"Kami jawab, Jonny Arung, pimpinan tidak ada di sini. Dia lagi ikut bakar batu," lanjut Jimmy.

Setelah itu para korban disuruh berbaris dan masih dalam keadaan tanpa busana.

Mereka lalu diminta mengikuti KKSB menuju Puncak Kabo dan selalu ditodong senjata api.

Korban berjalan mengikuti komando dari KKSB tanpa sepatu atau alas kaki dan kondisi telanjang tidak membawa apapun.

Perjalanan ke Punca Kabo harus melewati jalan menanjak yang penuh batu kerikil tajam. Kaki para korban terluka dan langkah mereka makin berat.

"Awalnya kami mau dibawa ke Puncak Kabo. Namun setelah 2 jam berjalan kaki, KKSB meminta kami berhenti, terus kami diikat..

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved