Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pilih Pulang Kampung ke Swiss, Pelatih Darije Kalezic Pilih Mundur dari PSM Makassar

Pelatih PSM, Darije Kalezic, mengaku belum punya rencana melatih setelah mundur dari PSM. Yang jelas, dia ingin istirahat dulu di Swiss.

Penulis: rinaldi | Editor: rinaldi
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Darije Kalezic (tengah), mundur dari pelatih kepala PSM Makassar. 

tribunpekanbaru.com - Kejutan terjadi di tubuh PSM Makassar. Sebelum menjamu PSS Sleman pada pekan ke-33 Liga 1 2019 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Minggu (15/12) kemarin, pelatih PSM, Darije Kalezic, menyatakan mundur dari jabatannya.

"Melawan PSS adalah pertandingan terakhir saya di Makassar sebagai pelatih. Saya memiliki pengalaman yang menghabiskan waktu di sini (Makassar). Saya ucapkan terima kasih kepada semua fans untuk musim yang baik ini, dan juga ingin memberi ucapan terima kasih kepada staf dan pemain saya," kata Kalezic.

"Karena di musim yang sangat berat dan sulit ini, kami bekerja dengan respek yang besar satu sama lain, dan tentu saja di dalamnya ada Bapak Munafri (Arifuddin, CEO PSM), saya berharap yang terbaik untuk dia. Saya senang bahwa saya bisa jadi pelatih dan melakukan tugas saya membawa trofi sejak 19 tahun lamanya," tambahnya.

Selama 11 bulan masa kerjanya bersama PSM, pelatih asal Swiss itu menyadari tidak dapat membantu klub untuk naik ke level terbaik di klasemen. Meski dirinya memberikan trofi kepada PSM musim ini setelah meraih Piala Indonesia 2018/19, sekaligus menjadi tiket untuk tampil di ajang AFC Cup tahun 2020 sebagai salah satu wakil Indonesia.

"Setelah 11 bulan saya tahu pemain mana yang bisa membantu klub ini (PSM) naik ke tahap selanjutnya, dan saya tahu juga siapa pemain yang tidak bisa membantu, serta pemain lokal yang bisa membantu kami menjadi lebih kuat. Tapi akhir bulan Oktober lalu saya tahu bahwa kami tidak bisa merealisasikan itu di PSM,” paparnya.

Menyadari hal itu, dia pun dengan tegas menyatakan tidak akan melanjutkan kerja bersama PSM musim depan. Kalezic memilih kembali negaranya untuk berkumpul bersama keluarga, melihat kesehatannya yang juga tidak memungkinkan sejak berada di Indonesia.

"Mulai Januari tahun depan saya tidak akan kerja dulu, saya tidak tahu sampai kapan bakal memulihkan diri terlebih dahulu dari musim yang sulit ini," tuturnya.

Mantan pelatih Roda JC Kerkrade ini berencana sudah meninggalkan PSM pada 23 Desember mendatang, atau sehari setelah PSM dijamu Persib pada 22 Desember.

Sebelumnya, asisten Darije, Bonnie Fautngil, sudah lebih dulu meninggalkan PSM dan kembali ke Belanda pada 10 Desember lalu.

Perjalanan karier Darije Kalezic bersama PSM memang tak mulus. Dia datang saat tim sudah terbentuk, sehingga dia tidak bisa memilih pemain sesuai keinginannya. Padahal, ekspektasi manajemen dan suporter sangat besar padanya.

Awalnya PSM di tangan Kalezic terbilang menjanjikan. Selain menembus semifinal AFC Cup zona Asean, PSM juga meraih juara Piala Indonesia. Namun setelah itu penampilan PSM mulai menurun. Selain karena jadwal padat Liga 1, pemain PSM juga bergantian absen karena cedera, akumulasi kartu, atau dipanggil ke timnas.

Yang paling parah, intenal tim sempat bergejolak setelah pembayaran gaji dan bonus tersendat. Kabarnya, keterlambatan pembayaran bervariasi antara 2-4 bulan. Namun Kalezic selalu menolak bicara bila ditanya soal nonteknis tersebut.

"Saya tak ingin bicara di luar teknis. Tapi saya akui, penampilan PSM memang menurun setelah juara Piala Indonesia bukan semata karena soal teknis," ujarnya. (rin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved