Niat Sholat Jamak hingga Sholat Qashar: VIDEO Panduan Tata Cara Sholat Jamak Takdim dan Jamak Takhir

Begitu pula Sholat Jamak antara Sholat Magrib dan Sholat Isya. Bisa dilakukan dengan menggabungkan Sholat Isya pada waktu Sholat Magrib

Penulis: M Iqbal | Editor: Firmauli Sihaloho

Niat Sholat Jamak hingga Sholat Qashar: VIDEO Panduan Tata Cara Sholat Jamak Takdim dan Jamak Takhir

TRIBUNPEKANBARU.COM - Menggabungkan dua sholat fardu yang dilaksanakan pada satu waktu dinamakan dengan Sholat Jamak .

Namun ingat, Menggabungkan dua sholat fardu atau Sholat Jamak itu, hanya boleh dilakukan pada waktu Sholat Dzuhur dan Ashar atau  pada waktu Sholat Magrib dan ‘Isya.

Orang yang hendak melakukan perjalanan jauh, diberi keringanan untuk menjamak shalat, yakni melaksanakan dua shalat wajib di salah satu waktu shalat wajib tersebut. 

Sedangkan Sholat Subuh tidak boleh dibuat jadi Sholat Jamak atau Sholat Qashar.

Selain itu, Sholat Ashar tidak boleh digabung dengan Sholat Magrib .

Nah, cara Sholat Jamat itu adalah menggabungkan Sholat Dzuhur dan Ashar pada waktu sholat dzuhur (Jamak Takdim) atau menggabungkan Sholat Dzuhur dan Sholat Ashar pada waktu Sholat Ashar (Jamak Takhir).

Begitu pula Sholat Jamak antara Sholat Magrib dan Sholat Isya. Bisa dilakukan dengan menggabungkan Sholat Isya pada waktu Sholat Magrib (Jamak Taqdim)  atau menggabungkan Sholat Magrib pada waktu Sholat Isya (Jamak Takhir).

Dua Cara Sholat Jamak

1. Sholat Jamak Takdim (jamak yang didahulukan), yakni menjamak dua sholat yang dilaksanakan pada waktu yang pertama.

Misalnya menjamak Sholat Dzuhur dengan asar, dikerjakan pada waktu Dzuhur (4 rakaat sholat duhur dan 4 rakaat sholat asar) atau menjamak sholat magrib dengan ‘isya dilaksanakan pada waktu magrib (3 rakaat sholat magrib dan 4 rakaat sholat ‘isya).

Cara Melaksanakan Sholat Jamak Takdim

Misalnya Sholat Dzuhur dengan asar: Sholat Dzuhur dahulu empat rakaat kemudian sholat asar empat rakaat, dilaksanakan pada waktu duhur.

Tata caranya sebagai berikut:

1) Berniat Sholat Dzuhur dengan jamak takdim. Bila dilafalkan yaitu:

اُصَلِّى فَرْضَ الظُهْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَقْدِيْمًا مَعَ العَصْرِ فَرْضًا للهِ تَعَالى

” Saya niat Sholat Dzuhur empat rakaat digabungkan dengan sholat asar dengan jamak takdim karena Allah Ta’ala”

2) Takbiratul ihram

3) Sholat Dzuhur empat rakaat seperti biasa.

4) Salam.

5) Berdiri lagi dan berniat sholat yang kedua (asar), jika dilafalkan sebagai berikut;

اُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَقْدِيْمًا مَعَ الظُهْرِ فَرْضًا للهِ تَعَالى

“ Saya niat sholat asar empat rakaat digabungkan dengan salat duhur dengan jamak takdim karena Allah ta’ala.

6) Takbiratul Ihram

7) Sholat asar empat rakaat seperti biasa.

8) Salam.

Setelah salam pada sholat yang pertama harus langsung berdiri,tidak boleh diselingi perbuatan atau perkataan misalnya dzikir, berdo’a, bercakap-cakap dan lain-lain).

2. Sholat Jamak Ta’khir (jamak yang diakhirkan), yakni menjamak dua salat yang dilaksanakan pada waktu yang kedua.

Misalnya menjamak salat duhur dengan asar, dikerjakan pada waktu asar atau menjamak salat magrib dengan ‘isya dilaksanakan pada waktu ‘isya.

Dalam melaksanakan salat jamak takdim maka harus berniat menjamak salat kedua pada waktu yang pertama, mendahulukan salat pertama dan dilaksanakan berurutan, tidak diselingi perbuatan atau perkataan lain.

Adapun saat melaksanakan jamak ta’khir maka harus berniat menjamak dan berurutan. Tidak disyaratkan harus mendahulukan salat pertama.

Boleh mendahulukan sholat pertama baru melakukan salat kedua atau sebaliknya.

Cara Melaksanakan Sholat Jamak Ta’khir

Misalnya sholat magrib dengan ‘isya: boleh sholat magrib dulu tiga rakaat kemudian sholat ‘isya empat rakaat, dilaksanakan pada waktu ‘isya.

Tata caranya sebagai berikut:

1) Berniat menjamak sholat magrib dengan jamak ta’khir. Bila dilafalkanyaitu:

2) اُصَلِى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ العِشَاءِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى

 “ Saya niat sholat salat magrib tiga rakaat digabungkan dengan salat ‘isya dengan jamak ta’khir karena Allah Ta’ala”

3) Takbiratul ihram

4) Sholat magrib tiga rakaat seperti biasa.

5) Salam.

6) Berdiri lagi dan berniat sholat yang kedua (‘isya), jika dilafalkan sebagai berikut;

7) اُصَلّى فَرْضَ العِسَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ المَغْرِبِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى

“ Saya berniat sholat ‘isya empat rakaat digabungkan dengan sholat magrib dengan jamak ta’khir karena Allah Ta’ala.”

8) Takbiratul Ihram

9) Sholat ‘isya empat rakaat seperti biasa.

10) Salam.

Catatan: Ketentuan setelah salam pada sholat yang pertama sama seperti sholat jamak takdim.
Untuk menghormati datangnya waktu sholat, hendaknya ketika waktu sholat pertama sudah tiba, maka orang yang akan menjamak ta’khir, sudah berniat untuk menjamak ta’khir salatnya, walaupun sholatnya dilaksanakan pada waktu yang kedua.

Jika telah memenuhi syarat sah sebagai rukhsah, selain di jamak sholat fardu juga dapat di qashar maupun jamak qasar asalkan memenuhi syarat.

Hal ini merupakan rukhsah (keringanan) yang diberikan Allah agar manusia tidak meninggalkan sholat fardu walau dalam keadaan apapun, sebab Allah tidak menghendaki kesukaran pada hambaNya.

Sholat Qashar

Sholat Qashar adalah sholat yang dipendekkan (diringkas), yaitu melakukan sholat fardu dengan cara meringkas dari empat rakaat menjadi dua rakaat.

Salat fardu yang boleh diringkas adalah sholat yang jumlah rakaatnya ada empat yaitu duhur, asar dan ‘isya.
Hukum melaksanakan Sholat Qashar adalah mubah (diperbolehkan) jika syaratnya terpenuhi.

Allah berfirman dalam al Qur’an surat An Nisa ayat 101 yang artinya:

“Dan apabila kamu beprgian di muka bumi, maka tidak mengapa kamu menqasar salatmu, jika kamu takut diserang orang-orang kafir, sesungguhnya orang-orang kafir itu musuh yang nyata bagimu,” Q.S.(An Nisa: 101)

Syarat-syarat sholat qashar sama dengan syarat salat jamak hanya ditambah persyaratan bahwa salat yang dapat diqashar adalah salat yang jumlah rakaatnya empat.

Tata caranya Sholat Qashar

Ambil contoh Sholat Qashar duhur, dengan cara sebagai berikut:

Berniat sholat dengan cara qashar. Jika dilafalkan sebagai berikut:

اُصَلّى فَرْضَ الظُهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا للهِ تَعَالى

Artinya: “ saya berniat sholat duhur dua rakaat diqashar karena Alla Ta’ala”

- Takbiratul ihram.

- Sholat dua rakaat

- Salam

- Sholat Jamak Qasar

Sholat Jamak qashar adalah menggabungkan dua sholat fardu dalam satu waktu sekaligus meringkas (qashar).

Hukum dan syaratnya sama dengan sholat jamak dan salat qasar. Sholat jamak qasar dapat dilaksanakan secara takdim maupun ta’khir.

Praktik Sholat Jamak Qashar

Sholat Jamak Qashar: misalnya sholat duhur dengan ashar. Tata caranya sebagai berikut:

Berniat menjamak qasar salat duhur dengan jamak takdim. Jika dilafalkan sebagai berikut:

اُصَلّى فَرْضَ الظُهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا اِلَيْهِ العَصْرُ جَمْعَ تَقْدِيْمًا للهِ تَعَالَى

“ Saya berniat sholat duhur dua rakaat digabungkan dengan sholat ashar dengan jamak takdim, diqashar karena Allah Ta’ala”

- Takbiratul ihram.

- Sholat duhur dua rakaat (diringkas)

- Salam.

- Berdiri dan niat sholat ashar, jika dilafalkan sebagai berikut:

اُصَلّى فَرْضَ العَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا اِلَِى الظُهْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمًا للهِ تَعَالَى

“ Saya berniat sholat asar dua rakaat digabungkan dengan sholat duhur dengan jamak takdim, diqasar karena Allah Ta’ala”

- Takbiratul ihram.

- Sholat ashar dua rakaat (diringkas).

Hukum Sholat Jamak dan Qashar

Hukum mengerjakan Sholat Jamak dan Qashar adalah mubah (boleh) bagi orang-orang yang memenuhi persyaratan.

“Rasulullah apabila ia bepergian sebelum matahari tergelincir, maka ia mengakhirkan salat duhur sampai waktu asar, kemudian ia berhenti lalu menjamak antara dua salat tersebut, tetapi apabila matahari telah tergelincir (sudah masuk waktu duhur) sebelum ia pergi, maka ia melakukan salat duhur (dahulu) kemudian beliau naik kendaraan (berangkat)," (H.R. Bukhari dan Muslim).

Dari hadis di atas dapat disimpulkan bahwa Rasulullah pernah menjamak sholat karena ada suatu sebab yaitu bepergian.

Hal menunjukkan bahwa menggabungkan dua sholat diperbolehkan dalam Islam namun harus ada sebab tertentu.

Sholat Jamak boleh dilaksanakan karena beberapa alasan (halangan), yakni:

Minimal 81 Kilometer

Dalam perjalanan jauh minimal 81 km (menurut kesepakatan sebagian besar imam madzhab) dan perjalanan itu bukanlah untuk kepentingan maksiat atau berbuat dosa. 

Dalam keadaan sangat ketakukan atau khawatir misalnya perang, sakit, hujan lebat, angin topan dan bencana alam. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved