Pelalawan
Banjir di Jalan Koridor Langgam Riau Mulai Surut, Tim Kecamatan Perbaiki Tanggul yang Jebol
Banjir yang melanda Kabupaten Pelalawan Riau hingga Kamis bersifat fluktuatif yang airnya kadang surut dan terkadang naik kembali.
PANGKALAN KERINCI - Banjir yang melanda Kabupaten Pelalawan Riau hingga Kamis (26/12/2019) bersifat fluktuatif yang airnya kadang surut dan terkadang naik kembali.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Hadi Penandio, banjir di empat kecamatan sebagian sudah surut dan sebagian lain ada yang masih bertahan.
Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti curah hujan, air kiriman dari bagian hulu Sungai Kampar bagian kiri maupun kanan.
Termasuk pembukaan pintu air PLTA Koto Panjang yang belakangan ini dibuka dengan ketinggian beragam.
"Kebanyakan di wilayah terdampak, air masih bertahan yang menggenangi beberapa kecamatan. Datanya juga masih sama dan belum bertambah maupun berkurang," terang Hadi Penandio kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (26/12/2019).
Dijelaskannya, banjir yang menggenangi Jalan Koridor Langgam tampak mulai surut, namun tetap saja belum bisa dilewati oleh kendaraan apapun.
Tim Kecamatan Langgam mulai melakukan penimbulan akses jalan yang rusak karena tergenang air.
Termasuk memperbaiki tanggul yang jebol diterjang banjir beberapa waktu lalu lantaran derasnya banjir yang melintasi jalan.
Masyarakat Langgam masih menggunakan kapal kayu bermotor alias pompong sebagai alat trasportasi utama untuk menyeberangi genangan bair.
Baik dari Langgam ke Pangkalan Kerinci atau sebaliknya, maupun dari Langgam ke Pekanbaru serta sebaliknya.
"Jika airnya turun tidak signifikan dan kalau naik juga tak terlalu berpengaruh betul," tambahnya.
Meski air menyusut, banjir yang melanda enam desa dan dua kelulahan di Kecamatan Langgam. Pangkalan Kerinci, Pangkalan Kuras, dan Pelalawan masih bertahan. Air menggenangi Kelurahan Langgam, Kelurahan Kerinci Barat, Desa Kuala Terusan, Rantau Baru, Kualo, Kemang, dan Sering.
Pendataan korban terdampak banjir sevar keseluruhan di posko utama BPBD yakni 748 Kepala Keluarga (Kk) dengan 3.849 jiwa yang terdampak banjir menghuni 941 rumah.
Sedangkan rumah yang terendam mencapai 38 unit serta ada 28 unit Fasilitas Umum (Fasum) maupun Fasilitas Sosial (Fasos) seperti mushallah, gedung sekolah, mesjid, akses jalan, gedung poskesdes, serta posyandu.
"Semua tim kecamatan masih mengaktifkan posko-posko dalam menyalani masyarakat," kata Hadi Penandio. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)
Lahan Gambut yang Dipadamkan Kembali Menyala, Karhutla di Pelalawan Belum Tuntas |
![]() |
---|
Tak ada Jejak dan Bekas Cakaran, Kapolsek Kerumutan Pastikan Tak Ada Serangan Harimau di Pelalawan |
![]() |
---|
Petugas Terkendala Air dan Jarak Tempuh, Ini Tiga Lokasi Karhutla Terparah di Pelalawan |
![]() |
---|
Dikendalikan Napi dari Rutan Siak, Polres Pelalawan Ungkap Jaringan Pengedar Sabu antar Kabupaten |
![]() |
---|
Sudah 50 Hektar Lahan di Pelalawan Terbakar, Besok Pemda Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla |
![]() |
---|