Pramudi Bus Transmetro Mogok
Pramudi Bus Transmetro Pekanbaru Mogok, Wako Pekanbaru Tidak Akan Lepas Tangan Terkait Gaji
Ratusan pramudi dan pramugara bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) menggelar mogok hingga operasional angkutan massal ini terhenti, Selasa.
PEKANBARU - Ratusan pramudi dan pramugara bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) menggelar mogok hingga operasional angkutan massal ini terhenti, Selasa (31/12/2019).
Aksi ini lantaran gaji mereka belum dibayarkan oleh manajemen PT.Transportasi Pekanbaru Madani (TPM).
Walikota Pekanbaru, Firdaus MT menyebut bahwa pemerintah kota tidak akan lepas tangan dengan kondisi ini.
Pemerintah kota akan berusaha agar anggaran untuk gaji pramudi dan pramugara bus TMP bisa tersalurkan.
"Manajer anggaran di pemerintah kota itu kanSekda," ulasnya, Selasa.
Firdaus menyampaikan bahwa akhir tahun 2019 ini anggaran pemerintah kota mengalami defisit.
• BREAKING NEWS : Pramudi Bus Transmetro Pekanbaru Mogok, Puluhan Angkutan Massal Itu Tidak Beroperasi
Ia menyebut transfer pusat dan transfer provinsi tidak bisa terlaksana pada triwulan IV tahun 2019.
"Ada keterlambatan, masuknya di triwulan I tahun 2020. Mungkin pertengahan Januari nanti baru," jelasnya.
Operasional bus TMP butuh anggaran besar. Penghasilan dari karcis bus TMP tidak mencukupi dana operasional.
Pemerintah kota pun mengaku punya anggaran terbatas untuk memberi subsidi bagi bus TMP. Namun ia menyebut bahwa layanan publik harus tetap jadi prioritas.
Firdaus berjanji akan menelusuri permasalahan yang dialami layanan bus TMP. Apalagi keterlambatan pembayaran gaji pramudi dan pramugara sudah berlangsung dua kali.
"Maka saya berpesan, manajemen bisa beri pengertian kepada para teman-teman. Utamakan pelayanan," paparnya.
• FOTO: Pramudi Mogok Kerja, Bus Trans Metro Pekanbaru Tidak Dioperasikan
Sebelumnya, saat dihubungi Tribunpekanbaru.com, Direktur PT.Transportasi Pekanbaru Madani, Azmi tidak menampik bahwa pramudi dan pramugara TMP belum gajian.
Ia menyebut pembayaran gaji ini tertunda sejak November 2019.
"Jadi sebulan kemarin belum dibayarkan, mau masuk dua bulan," ujarnya.