Pilkada Riau 2020
BREAKING NEWS: Fantastis, Bakal Calon Kepala Daerah di Riau Siapkan Dana Hingga Puluhan Miliar
Bakal calon Kepala Daerah yang maju pada Pilkada Riau siapkan dana hingga puluhan Miliar.
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Ilham Yafiz
BREAKING NEWS: Fantastis, Bakal Calon Kepala Daerah di Riau Siapkan Dana Hingga Puluhan Miliar
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Bakal calon Kepala Daerah yang maju pada Pilkada Riau siapkan dana hingga puluhan Miliar.
Di antaranya bakal calon untuk Bupati Rokan Hilir Muhammad Maliki.
Politisi muda dari partai Nasdem ini mengaku menyiapkan anggaran secukupnya dan berapapun kebutuhannya.
"Kalau soal kesiapan anggaran, saya sudah siap berapapun nanti kebutuhan anggaran saya siapkan secukupnya,"ujar Maliki kepada Tribun.
Saat ditanya gambaran berapa angka yang dibutuhkan untuk sosialisasi, logistik, akomodasi dan transportasi, serta untuk jaringan tim di lapangan, Maliki memperkirakan butuh Rp 10 Miliar untuk itu.
"Kalau Rp10 Miliar itu sudah bisa ikut bertarung di Pilkada Rokan Hilir,"ujar Maliki.
Namun sebagai anak muda yang memiliki semangat untuk memenangkan Pilkada Rohil, Maliki mengaku untuk memenangi Pilkada dibutuhkan Rp27 Miliar.
"Karena niat saya untuk menang di Pilkada tentu saya juga sudah menyiapkan modal itu,"jelas Maliki.
Muhammad Maliki sendiri termasuk salah satu balon paling muda yang muncul untuk Pilkada serentak 2020 di Riau.
Ia lahir di Teluk Pulau Hilir, 23 Mei 1992, Rimba Melintang, Kabupaten Rokan Hilir, selain berprofesi sebagai dokter, ternyata Maliki juga sebagai pengusaha.
Bila dibandingkan calon lain, nama Maliki dianggap politisi paling muda untuk ikut bertarung dalam kontestasi Pilkada serentak, karena saat ini usia Maliki sendiri masih 27 tahun.
Sedangkan yang muncul saat ini masih didominasi wajah senior dan rata-rata usia diatas 40 tahun. Tentu munculnya Maliki membawa warna baru dalam kancah politik jelang Pilkada.
Sebelumnya pada pemilu 2019 lalu, Maliki sempat maju untuk anggota DPR RI dari partai Nasdem, hanya saja belum bisa duduk di Senayan karena Nasdem tidak bisa meraih kursi dari Riau.
"Sebagai anak muda, saya merasa terpanggil saja untuk maju di Rokan Hilir, ini hak dari semua, termasuk saya sebagai anak muda,"ujar Maliki yang selalu bergaya stylish itu.
Maliki punya kans besar, apalagi sudah berkaca pada pemilu lalu saat maju untuk DPR RI, Maliki punya suara yang cukup lumayan besar dan menjadi modal dirinya bisa lebih dikenal masyarakat.
"Insa Allah saya sudah dikenal di kalangan masyarakat, tentunya saya juga membawa semangat dan visi yang jelas juga untuk Rokan Hilir,"ujar Maliki.
Maliki sendiri mengusung semangat millenial yang tentunya bagi dia sangat tepat untuk memimpin Rokan Hilir yang saat ini perlu perhatian serius.
Alumni Fakultas Kedokteran UR, magister kesehetan Stikes Hangtuah ini juga yakin masyarakat bisa menerima kehadiran semangat anak muda seperti dirinya yang berniat ingin berkontribusi untuk daerah.
Bakal calon lainnya yang juga berniat maju di Pilkada Rokan Hilir, Jhony Charles memantapkan diri untuk ikut bertarung pada Pilkada serentak Rokan Hilir 2020 mendatang.
Bahkan karena niat tulus membangun daerah Jhony Charles yang dikenal juga sebagai pengusaha itu siapkan modal Rp10 hingga Rp11 Miliar untuk modal.
Hal ini dilakukan Jhony untuk menghindari adanya sponsor dan kepentingan dari para cukong di Rokan Hilir, sehingga ia tidak ada keterikatan saat terpilih nantinya.
"Jujur saja, saya mau bertarung. Misalnya nanti saya bertarung habis Rp10 Miliar itu uang kebun saya, bukan pakai cukong. Sebaik-baiknya kader kalau pakai cukong pasti tak enak memimpin, percayalah, makanya kalau saya siapkan Rp10 Miliar sampai Rp11 Miliar, wakil saya siapkan Rp5 Miliar," ujar Jhony Charles kepada Tribun.
Politisi yang juga lulusan Amerika ini ternyata sudah memiliki program yang bisa dijual ke masyarakat untuk Pilkada nanti, di antaranya untuk transparansi anggaran dengan membuka buku lintang ke seluruh masyarakat.
"Sebanarnya gampang, semua orang butuh perubahan. Perubahan itu bisa dilakukan kalau ada transparansi. Sistem keuangan Rohil baru dapat WTP. Pada kenyataannya tingkat kepuasan PNS dan honorer tidak bagus," ujarnya.
Buku lintang akan diumumkan, biar masyarakat tahu kemana pajak mereka.
Pemerintah harus kasih tau masyarakat. Ia juga akan menghapus proyek-proyek dibawah meja.
"Kita buka untuk umum, tak pernah dibuka selama 20 tahun Rohil merdeka. Ini yang pertama di Riau. Itu sudah kita sampaikan ke semua partai. Ke PDI Perjuangan baik kabupaten dan provinsi, saya blak- blakan," jelas Jhony Charles.
Sementara bakal calon lain yang juga menyatakan maju di Pilkada Bengkalis Indra Gunawan Eet, kepada Tribun juga ia mengaku untuk maju kepala daerah butuh modal yang besar juga.
"Tentunya harus punya modal untuk maju, kita butuh transportasi, logistik sosialisai dan lainnya, semuanya itu harus bermodal," ujar Eet panggilan akrabnya.
Saat ditanya berapa kebutuhan untuk maju menjadi Bupati Bengkalis, Indra Gunawan mengatakan lebih besar modalnya maju jadi Bupati daripada maju jadi Caleg DPRD Riau.
"Kalau angkanya relatif ya, tapi yang jelas butuh modal untuk maju, kalau tak bermodal tidak bisa," ujar Eet.(tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pilkada-riau-2020-gp-nasdem-minta-dpp-ganti-pengurus-dpw-nasdem-riau-karena-dinilai-tak-profesional.jpg)