Berita Riau
Sekdako Pekanbaru M Noer Klaim sudah Bayar Sebagian Gaji Pramudi Bus TMP, Jabatan Sekdako Terancam
Sekretaris Daerah Kota atau Sekdako Pekanbaru M Noer MBS mengklaim sudah membayarkan sebagian gaji pramudi Bus TMP, namun jabatan Sekdako terancam
Penulis: Fernando | Editor: Nolpitos Hendri
Pasalnya ratusan pramudi dan pramugara bus Transmtero Pekanbaru melakukan aksi mogok.
Aksi ini lantaran hampir dua bulan para pramudi dan pramugara belum menerima gaji atau upah.
Mereka berencana menggelar mogok hingga ada kepastian dari manajemen PT.Transportasi Pekanbaru Madani (TPM).
Anak perusahaan dari BUMD Kota Pekanbaru, PT.Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP) ini merupakan pengelola layanan bus Transmtero Pekanbaru.

Puluhan bus Transmtero Pekanbaru tidak beroperasi hari ini.
Manajemen PT.TPM mengaku bahwa hari ini pada Selasa (31/12/2019) bus Transmtero Pekanbaru tidak beroperasi.
Mereka belum tahu sampai kapan layanan bus Transmtero Pekanbaru terhenti.
"Untuk sementara kami tidak beroperasi. Sebab pramudi dan pramuniaga menanti kepastian gaji," ujar Direktur PT.TPM, Azmi kepada Tribunpekanbaru.com pada Selasa siang.
Manajemen meminta maaf kepada masyarakat.
Sebab bus Transmtero Pekanbaru tidak beroperasi untuk sementara.
"Kami tidak bisa paksa, mereka bakal bertugas lagi setelah mendapatkan haknya," paparnya.
Ada puluhan bus Transmtero Pekanbaru kini parkir di Terminal C Pekanbaru, Jalan Air Hitam.
Total ada 75 bus besar dan medium tidak beroperasi sementara pascamogok pramudi dan pramugara.
"Pramudi memilih tidak bekerja, pramugara juga," ulasnya.
Walikota Tak Lepas Tangan
Ratusan pramudi dan pramugara bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) menggelar mogok hingga operasional angkutan massal ini terhenti, Selasa (31/12/2019).
Aksi ini lantaran gaji mereka belum dibayarkan oleh manajemen PT.Transportasi Pekanbaru Madani (TPM).
Walikota Pekanbaru, Firdaus MT menyebut bahwa pemerintah kota tidak akan lepas tangan dengan kondisi ini.
Pemerintah kota akan berusaha agar anggaran untuk gaji pramudi dan pramugara bus TMP bisa tersalurkan.
"Manajer anggaran di pemerintah kota itu kanSekda," ulasnya, Selasa.
Firdaus menyampaikan bahwa akhir tahun 2019 ini anggaran pemerintah kota mengalami defisit.
Ia menyebut transfer pusat dan transfer provinsi tidak bisa terlaksana pada triwulan IV tahun 2019.
"Ada keterlambatan, masuknya di triwulan I tahun 2020. Mungkin pertengahan Januari nanti baru," jelasnya.
Operasional bus TMP butuh anggaran besar. Penghasilan dari karcis bus TMP tidak mencukupi dana operasional.
Pemerintah kota pun mengaku punya anggaran terbatas untuk memberi subsidi bagi bus TMP. Namun ia menyebut bahwa layanan publik harus tetap jadi prioritas.
Firdaus berjanji akan menelusuri permasalahan yang dialami layanan bus TMP. Apalagi keterlambatan pembayaran gaji pramudi dan pramugara sudah berlangsung dua kali.
"Maka saya berpesan, manajemen bisa beri pengertian kepada para teman-teman. Utamakan pelayanan," paparnya.
Sebelumnya, saat dihubungi Tribunpekanbaru.com, Direktur PT.Transportasi Pekanbaru Madani, Azmi tidak menampik bahwa pramudi dan pramugara TMP belum gajian.
Ia menyebut pembayaran gaji ini tertunda sejak November 2019.
"Jadi sebulan kemarin belum dibayarkan, mau masuk dua bulan," ujarnya.
Azmi mengaku masih menanti kucuran anggaran dari Pemerintah Kota Pekanbaru. Apalagi kondisi keuangan pemerintah kota terbatas.
Ia berupaya pekan depan bisa membayarkan hak bagi karyawan. Manajemen berupaya membayarkan gaji pada November 2019 dan Desember 2019.
Azmi menyebut bahwa manajemen sudah berupaya memenuhi hak dari para karyawan PT.TPM.
Ia juga sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Kota Pekanbaru terkait pembayaran gaji karyawan anak perusahaan PT. Sarana Pekanbaru Madani (SPM).
"Namun hingga Desember ini belum dibayarkan. Ada masalah administrasi sepertinya," ulasnya.
Kondisi ini berdampak pada keterlambatan pembayaran gaji pramudi dan pramugara bus TMP.
Ia juga tidak menampik kondisi keuangan pemerintah yang terbatas.
"Sehingga pembayaran gaji untuk karyawan TMP pun tertunda. Belum bisa terpenuhi," ujarnya.
Azmi juga sempat berkomunikasi dengan Walikota Pekanbaru, Firdaus MT terkait masalah ini. Bahkan Walikota Pekanbaru sudah memberi arahan agar anggaran gaji tersebut dicairkan.
"Kini kita menanti, apakah anggarannya tersedia atau tidak," paparnya.
Azmi mengaku hingga kini masih menanti kucuran anggaran tersebut. Pihaknya berupaya agar bisa membayarkan hak bagi karyawan PT.TPM.
"Kita intinya berupaya mencari solusi atas permasalahan ini," ulasnya.
Azmi mengimbau agar karyawan memahami kondisi keuangan perusahaan. Ia mengajak pramudi dan pramugara bisa bersabar.
Perusahaan berupaya untuk membayarkan gaji para pramudi dan pramugara. Ia berharap layanan bus TMP tetap berjalan.
"Kita harapkan tetap berjalan seperti operasional biasanya. Jangan sampai pelayanan berkurang," terangnya.
Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang - Sekdako Pekanbaru M Noer Klaim sudah Bayar Gaji Sebagian Pramudi Bus TMP, Jabatan Sekdako Terancam
Sekdako Pekanbaru M Noer Klaim sudah Bayar Gaji Sebagian Pramudi Bus TMP, Jabatan Sekdako Terancam
Sekdako Pekanbaru M Noer Klaim sudah Bayar Gaji Sebagian Pramudi Bus TMP, Jabatan Sekdako Terancam