Video detik-detik Kapal Coast Guard China Diusir Dari Laut Natuna-Kepri Oleh Kapal Perang Indonesia
Kapal-kapal China tetap membandel meskipun telah diperingatkan, mereka mengklime jika perairan Natuna masuk dalam teritorial negaranya.
TNI AL sendiri sejatinya memiliki meriam AK-725 dan AK-230 masing-masing 16 pucuk.
Bayangkan saja jika duo meriam ini menyalak ke kapal penyusup yang menabrak KRI Tjiptadi, 1.100 proyektil dalam semenit dipastikan merobek-robek lambung kapal lawan.
Jadi mudah saja bagi KRI Tjiptadi (kalau diperintahkan) menenggelamkan kapal China tersebut.
Sebelumnya, peristiwa serupa juga pernah terjadi.
Badan Keamanan Laut (Bakamla) menyatakan, telah mengusir sejumlah kapal laut asing yang masuk ke perairan Indonesia terutama adi wilayah Natuna.
Kapal asing yang masuk di antaranya berasal Vietnam dan Tiongkok.
Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Bakamla Laksamana Madya A Taufiq menyebut pihaknya telah mendeteksi kapal-kapal tersebut.
Bakamla telah mendeteksi kapal asing menuju ke Natuna pada Selasa (10/12/2019).
"Pada 10 Desember 2019, kami sudah bekerja sama di partner regional di dunia."
"Ini akan ada pergerakan kapal fishing flatnya dari utara ke selatan," kata A Taufiq yang Tribunnews kutip melalui tayangan YouTube Kompas TV, Senin (30/12/2019).
Ia juga mengatakan, dari pantauan tersebut diperkirakan kapal asing masuk ke perairan Natuna pada 17 Desember 2019.
Ternyata, kapal-kapal asing itu masuk ke Natuna 19 Desember 2019.
"Kami temukan dam kami usir, jadi kami sampaikan ini perairan kami, dan sebagainya. Mereka keluar," tambahnya.
Namun, sejumlah kapal asing dikabarkan kembali mencoba memasuki perairan Indonesia di wilayah Natuna.
"Tapi, 24 Desember 2019 mereka masuk lagi. Kami hadir di sana dan sudah kami laporkan ke Kemenkopolhukam," tuturnya.