Tahura di Minas Bakal Jadi Lokasi Sumatra Jungle Run 2020
Sumatra Jungle Run 2020 bakal digelar di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Syarif Hasyim, Minas, Kabupaten Siak.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Hendra Efivanias
Tahura di Minas Bakal Jadi Lokasi Sumatra Jungle Run 2020
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sumatra Jungle Run 2020 bakal digelar di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Syarif Hasyim, Minas, Kabupaten Siak.
Kegiatan itu sudah dilaunching, Minggu (5/1/2020) di area car free day (CFD) Pekanbaru.
Kegiatan itu langsung dihadiri Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dan jajaran, Bupati Siak Alfedri dan jajaran, pejabat Pemprov Riau dan Kota Pekanbaru serta ambassador.
"Iven Sumatera Jungle Run (SJR) 2020 ini, Insya Allah akan dilakasanakan di Tahura Sultan Syarif Hasyim, Minas, kabupaten Siak. Kami bangga menjadi tuan rumah dan berterimakasih kepada Pak Kapolda Riau yang telah menunjuk Tahura ini sebagai lokasi tempat pelaksana SJR pada 11 April 2020 mendatang," kata Bupati Siak Alfedri.
Dijelaskannya, Kegiatan ini juga diharapakan salah satu iven yang dapat mendorong prestasi olahraga warga Riau terutama di cabang atletik.
• MP3 Nella Kharisma, Download Full Album Dangdut Koplo Komplit (VIDEO)
"Sebenarnya banyak lagi lokasi hutan yang lain di Riau. Tapi Pak Kapolda menyampaikan kepada kami, memilih hutan (Tahura) Kecamatan Minas, Kabupaten Siak. Menjadi lokasi lomba lari Internasional tahun 2020 terbesar se Sumatera nanti," ungkapnya.
Kegiatan tersebut bakal menjadi promosi wisata Siak.
Tahura merupakan salah satu hutan konservasi yang kaya hutan kayu dan tempat pelatihan gajah.
Lahan di Tahura juga sangat luas.
• Sanksi untuk 38 Pegawai yang Positif Narkoba Belum Dijatuhkan. DPRD Minta Segera Diberhentikan
Pada kegiatan itu, Alfedri menyampaikan pihaknya juga sudah melaksanakan Tour de Siak, BMX Internasional, Serindit Internasional Boat Race dan Gasing Internasional.
Kegiatan itu digelar setiap tahunnya untuk memperkenalkan pariwisata Siak.
"Bagi kami ini patut disyukuri karena kami ingin memperomosikan Siak ini sebagai tujuan wisata, destinasi wisata yang maju di Indonesia," kata dia.
Ia bertekad menyukses acara itu. Ia juga mulai mengajak masyarakat untuk ikut menyukseskan kegiatan itu.
SJR 2020 akan digelar oleh Polda Riau pada 11 April 2020 nanti. Kegiatan ini digadang-gadang akan menjadi agenda besar olahraga di Riau.
Pasalnya iven olahraga lari di kawasan hutan itu akan dikuti oleh seluruh komunitas lari di Riau serta pelari dari beberapa negara.
Diharapkan dengan iven ini, selain untuk menjaga kelestarian hutan dan lahan, juga untuk memperkenalkan lebih luas potensi aset pariwisata di Bumi Lancang Kuning.
Sementara itu, Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menyampaikan dukungannya secara langsung terhadap iven olahraga terbesar di Riau, bahkan di Pulau Sumatera tersebut.
Disebutkan Irjen Agung, dipilihnya Tahura Sultan Syarif Hasyim di Minas, Riau, sebagai tempat penyelenggaraan iven, sebenarnya punya maksud tersendiri.
Di antaranya, berisi pesan untuk mengajak semua masyarakat, menjaga kelestarian hutan, termasuk juga lahan dari kebakaran.
"Pagi ini, kita berkumpul di Tugu Zapin untuk memulai suatu gawe besar dalam menjaga kelestarian hutan dan lahan, melalui iven Sumatera Jungle Run 2020," sebutnya saat membuka kegiatan press conference SJR 2020.
Menurut Agung, persoalan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), selalu menjadi momok menakutkan bagi masyarakat di Riau.
Untuk itulah kata Agung, semua pihak di Bumi Lancang Kuning, harus mulai menyatukan energi positif dan berkomitmen untuk Riau yang bebas Karhutla di tahun 2020, dan tahun-tahun mendatang.
"Untuk itu mulai saat ini, mari sama-sama kita jaga dan rawat hutan serta alam kita. Kita buktikan kita bisa, kita buktikan Riau bebas Karhutla 2020," ucapnya.
Agung menuturkan, sejatinya hutan adalah anugerah dari Tuhan, yang mesti dijaga kelestarianya.
"Sumatera Jungle Run 2020 ini dipersembahkan oleh masyarakat Riau, untuk menjaga kelestarian alam dan ekosistemnya, Polda Riau bangga menjadi bagian dalam iven ini," ungkapnya.
Agung berharap, upaya membangun partisipasi masyarakat terhadap keletarian alam dengan berolahraga lari di dalam kawasan hutan, bisa dicapai.
Dia mengajak semua elemen, untuk sama-sama menyukseskan iven ini.
"Hutan adalah karunia bagi umat manusia yang keberadaannya dan ekosistemnya harus terus dijaga dan dilestarikan," ungkap Kapolda. (Tribunpekanbaru/Mayonal Putra)