Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kelakuan WNI Ini Buat Gempar Inggris, Lakukan Pemerkosaan Terbesar Dalam Sejarah Britania Raya

Setelah korbanya mabuk, pelaku lantas menyodomi korbannya dan mendokumentasikan kejahatannya. Kejahatannya membuat Inggris gempar.

GREATER MANCHESTER POLICE vis BBC
Kelakuan WNI Ini Buat Gempar Inggris, Lakukan Pemerkosaan Terbesar Dalam Sejarah Britania Raya 

Setelah korbanya mabuk, pelaku lantas menyodomi korbannya dan mendokumentasikan kejahatannya. Kejahatannya membuat Inggris gempar.

TRIBUNPEKANBARU.COM - Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi mahasiswa di Manchester, Inggris menggemparkan negara Britania Raya.

Reynhard Sinaga, seorang pria asal Indonesia, dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris dalam 159 kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria.

Kejahatan itu ia lakukan selama rentang waktu dua setengah tahun dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.

Di antara 159 kasus tersebut terdapat 136 perkosaan, di mana sejumlah korban diperkosa berkali-kali.

Hakim Suzanne Goddard dalam putusannya pada Senin (06/01) dilansir BBC Indonesia menyebutkan Reynhard

"sama sekali tidak menunjukkan penyesalan" dan "tidak mempedulikan kondisi korban" ketika melakukan aksinya.

Sejak awal persidangan, Reynhard selalu mengatakan hubungan seksual itu dilakukan atas dasar suka sama suka.

Mengenakan sweater - baju hangat krem dengan kemaja kotak-kotak di dalamnya- Reynhard tidak bereaksi saat hukuman dijatuhkan.

Reynhard Sinaga disebutkan melakukan tindak perkosaan ini di apartemennya di pusat kota Manchester, ia dengan berbagai cara mengajak korban ke tempat tinggalnya dan membius mereka dengan obat yang dicampur minuman beralkohol.

Sejumlah korban diperkosa berkali-kali oleh Reynhard dan difilmkan dengan menggunakan dua telepon selulernya, satu untuk jarak dekat dan satu dari jarak jauh.

Dalam sidang vonis, Jaksa Penuntut Iain Simkin memaparkan dampak perkosaan yang dialami para korban.

Salah seorang korban dipastikan hadir dalam sidang ini.

Para korban mengalami trauma mendalam, dan sebagian "mencoba bunuh diri" akibat tindakan "predator setan" Reynhard.

"Bila tidak ada ibu saya, saya mungkin sudah bunuh diri," kata Simkin mengutip seorang korban.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved