Pertama Setelah 7 Abad, Iran Kibarkan Bendera Merah Tanda Bersiap Perang Besar
Bendera merah terakhir kali dikibarkan pada akhir abad ke-7, setelah pertemburan Karbala yang menandai perpecahan Syiah dan Islam Sunni.
Penulis: rinaldi | Editor: rinaldi
tribunpekanbaru.com - Bendera merah darah melambangkan panggilan untuk membalas kematian, telah dikibarkan di atas Masjid Jamkaran di kota suci Iran, Qom.
Pemandangan langka itu muncul di saat orang-orang meratapi kematian komandan Pasukan Quds, Mayjen Qassem Soleimani, akibat serangan Amerika Serikat (AS).
Pengibaran bendera itu ditayangkan TV pemerintah Iran pada Sabtu (4/1) waktu setempat. Bendera berwarna merah darah serta gambar Soleimani, dibawa ke atap salah satu masjid terbesar dan paling penting bagi penganut Syiah.
Bendera itu disebut ‘Ya la-Tharat al-Husayn’ dan berasal dari akhir abad ke-7. Ini pertama kali bendera itu dikibarkan setelah pertempuran Karbala untuk menyerukan membalas kematian Imam Husain bin Ali, yang menjadi salah satu peristiwa penting yang menyebabkan perpecahan antara Syiah dan Islam Sunni.
RT melaporkan, Senin (6/1), bendera merah itu tidak pernah dibentangkan di atas Jamkaran (situs suci utama sejak awal Abad Pertengahan) sampai saat ini.
Sementara itu, periode berkabung selama tiga hari diumumkan di Iran untuk menghormati Soleimani. (rin)
