Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Heboh Pemerkosa Ratusan Pria, Kemenlu RI Belum Beri Keterangan Soal Kasus Reynhard Sinaga

Kemenlu RI lewat Direktorat Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI), belum memberikan keterangan Reynhard Sinaga

Editor: Nurul Qomariah
CNN
Reynhard Sinaga, Warga Jambi yang Buat Geger Manchester, Kasus Pemerkosaannya Terbesar di Inggris 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pria kelahiran Jambi Indonesia, Reynhard Sinaga tengah menjadi perbincangan publik Manchester, Inggris, setelah pengadilan setempat menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepadanya karena kasus pemerkosaan.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI hingga saat ini lewat Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI), belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait kasus Reynhard Sinaga saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (7/1/2020).

Akan tetapi kabarnya KBRI London telah melakukan penanganan kasus pria bernama lengkap Reynhard Tambos Maruli Tua Sinaga sejak 2017-2020.

Reynhard Sinaga disebut media The Guardian sebagai pemerkosa berantai 'predator seks' di Inggris.

Pria berusia 36 tahun itu tercatat telah melakukan sedikitnya 48 pelecehan terhadap pria di Inggris.

Menurut kepolisian setempat, sekitar 195 orang dalam kurun waktu dua setengah tahun yang menjadi korban Reynhard.

Ini Profil Reynhard Sinaga, Pria Jambi yang Perkosa 48 Lelaki, Divonis Penjara Seumur Hidup

Mahasiswa WNI yang Memperkosa Puluhan Pria di Inggris Ternyata Lahir di Jambi & Berdomisili di Jabar

Siapa Sebenarnya Reynhard Sinaga? Pria Asal Jambi yang Perkosa 48 Lelaki Dengan Modus Tawarkan Minum

Pelaku dikabarkan melancarkan aksinya dengan berpura-pura sebagai orang baik yang menawarkan apartemennya untuk bermalam, lalu membius korbannya.

Beberapa korban juga mengaku pelaku melancarkan aksinya saat korban mabuk.

Dilansir dari BBC Indonesia, aksi Reynhard terkuak setelah korbannya sadar saat pelaku sedang melakukan aksi bejatnya.

Polisi menindak tegas dengan menyita dua ponsel Reynhard dan ditemukan rekaman aksinya saat melecehkan korbannya.

Di antara ratusan kasus yang menjerat Reynhard, terdapat 136 dakwaan pemerkosaan, dengan korbannya dilaporkan ada yang diperkosa berkali-kali.

Para korban disebut mengalami trauma, dan sebagian mencoba bunuh diri akibat tindakan " predator setan" Reynhard Sinaga.

Siapa Sebenarnya Reynhard Sinaga?

Dengan kasus yang dianggap terbesar dalam sejarah hukum di Inggris, siapa sebenarnya Reynhard Sinaga?

Dilansir dari The Guardian, pria Indonesia itu disebut lahir pada 1983 di Jambi, dengan tinggi sekitar 170 sentimeter.

Dia datang ke Inggris menggunakan visa pelajar pada 2007 saat dia berumur 24 tahun, dan tinggal selama 10 tahun hingga dia ditangkap pada 2 Juni 2017.

Selama 10 tahun itu, Reynhard disebut dengan bantuan biaya dari ayahnya yang dilaporkan merupakan seorang bankir.

Selain membayar biaya kuliah, sang ayah disebut membiayai apartemen Reynhard di Montana House, tempat di mana dia mengintai calon korbannya.

Teman Reynhard yang tinggal di Gay Village, Manchester, menyebut si " Predator Setan" sebagai sosok bersuara lembut dengan kacamata tebal.

"Dia baik, lemah lembut, dan sopan. Saya tak bisa membayangkan dia bisa mendapatkan tiket tilang atau mengadu," ujarnya.

Dipanggil Rey, Reynhard Sinaga tidak pernah menceritakan tentang keluarganya di mana dia juga punya dua saudara, atau masa kecilnya.

Dia juga disebut tidak pernah menyembunyikan orientasi seksualnya, dengan terlihat di Canal Street maupun Gay Village.

Teman-temannya mengaku, mereka sama sekali tidak tahu jika Reynhard menjadi terdakwa kasus pemerkosaan terbesar di Inggris.

Selama ini, kata mereka, Reynhard bakal menyombongkan diri dengan mendekati pria "heteroseksual", di mana dia kemudian menuduh mereka memerkosanya.

Dalam percakapan WhatsApp bertanggal Juli 2015 yang dipaparkan di pengadilan, Reynhard menyebut bahwa teman sekamarnya sudah pindah.

Temannya itu kemudian berseloroh dengan bercanda, bahwa pada nantinya, si "Predator Setan" bakal mendapatkan teman baru setiap harinya.
Teman itu mengungkapkan, Reynhard begitu tertutup terkait siapa saja yang sudah dia ajak ke dalam apartemennya.

Hingga pada Januari 2015, dia sempat menunjukkan korbannya, remaja 19 tahun, yang kala itu sempat bertengkar dengan pacarnya.

Teman tersebut menuturkan, selama ini dia tidak pernah melihat bagian dalam kamar Rey karena dia akan beralasan "terlalu kotor".

Reynhard kemudian menempuh studi di Universitas Manchester dari Agustus 2007 untuk gelar MA di bidang Sosiologi.

Kemudian pada Agustus 2012, dia sempat berkuliah di Universitas Leeds untuk PhD pada Ilmu Geografi Manusia, di mana dia tidak menyelesaikannya.

Dia sempat menyerahkan tesis berjudul Sexuality and Everyday Transnationalism Among South Asian Gay and Bisexual men in Manchester.

Tesis itu diajukan pada Agustus 2016. Tetapi, Reynhard Sinaga dinyatakan gagal, sehingga dia diminta untuk memperbaikinya. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved