NEWS VIDEO: Kisah Kiai Andy Culik Orang Gila dan Pecandu Narkoba Dibawa ke Pesantrennya
Gayanya yang nyentrik dan memiliki kepedulian yang tinggi dengan sesama membuat kiai yang masih muda ini disukai banyak kalangan
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: didik ahmadi
TRIBUNPEKANBARU.COM-- Nama Andy Sidomulyo Ikhlas seorang kiai yang fenomenal di Rokan Hulu (Rohul) sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat dan anak muda di Riau dan Rohul khususnya.
Gayanya yang nyentrik dan memiliki kepedulian yang tinggi dengan sesama membuat kiai yang masih muda ini disukai banyak kalangan.
Jika dilihat sekilas, bertemu dengan Kiai Andy Sidomulyo, tidak yakin jika dia adalah seorang Kiai yang juga pendiri pondok pesantren.
Karena gayanya biasa-biasa saja dengan gaya khasnya rambut berwarna kuning panjang dan penutup kepala seperti sebo.
Dibalik gayanya yang sederhana tidak menonjol itu, ternyata Kiai ini merupakan pendiri pondok pesantren rehabilitasi Quraniq Healing Indonesia di Desa Lintam Kecamatan Ujung Batu Rokan Hulu.
Kiai Andy begitu santri-santrinya memanggil menceritakan awal mula dirinya membuka pondok pesantren yang hanya ada satu-satunya di Riau itu.
Ini berawal dari keprihatinannya terhadap anak muda korban narkoba.
Dibukanya sejak lima tahun lalu (2015) dengan modal nekat dan menyerahkan semuanya kepada Allah, dia tidak punya modal apa-apa saat itu dan hanya bisa membuat tapak bangunan.
"Saya itu prihatin dan kasihan melihat yang sudah candu narkoba, ujungnya kan gila kalau tidak mendapatkan penanganan, disitu awalnya saya buka,"ujar Andy mulai bercerita saat ditemui tribunpekanbaru.com di areal pondok pesantrennya.
Seiring berjalan waktu, dirinya memanfaatkan jaringan dan bahkan berbagai cara yang halal ditempuhnya untuk menampung korban narkoba yang sudah mulai banyak saat itu di tempat tinggalnya Ujung Batu.
"Karena disini luar biasa banyaknya pecandu narkoba dan bahkan pengedar dan bandar juga banyak,"ujarnya.
Awalnya Andy menampung korban narkoba yang berada disekitar daerahnya, namun lama-lama ternyata mulai banyak yang tahu dan saat ini bahkan ada pasien rehabilitasinya korban narkoba dari negeri Jiran Malaysia, Singapura dan Brunei.
"Saya disini lebih banyak menampung keluarga yang kurang mampu, jadi untuk membiayai makan dan kebutuhannya Alhamdulillah Allah selalu beri jalan rezeki,"ujarnya.
Sejak lima tahun terakhir Andy sudah punya santri rehabilitasi lebih dari 1000 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Ia menetapkan tarif bagi keluarga yang mampu, namun bagi yang kurang mampu hanya seikhlasnya saja.