Dua Orang Meninggal, Virus Mirip Pneumonia Muncul di China
Otoritas kesehatan China, melaporkan ada 40 kasus kejadian luar biasa mirip pneumonia di kota Wuhan,Ibu Kota Provinsi Hubei, China.
Penulis: aidil wardi | Editor: aidil wardi
TRIBUNPEKANBARU.COM- Awal tahun 2020, dilaporkan adanya kasus infeksi oleh virus yang tidak dikenal.
Otoritas kesehatan China, melaporkan ada 40 kasus kejadian luar biasa mirip pneumonia (radang paru-paru) di kota Wuhan,Ibu Kota Provinsi Hubei, China.
Jumlah orang yang terinfeksi virus misterius yang muncul di China jauh lebih besar dari jumlah resmi, kata para ilmuwan kepada BBC.
Ada 41 kasus virus baru yang dikonfirmasi di laboratorium, tetapi para ahli di Inggris memperkirakan jumlahnya mendekati 1.700.
Dua orang diketahui telah meninggal dunia karena virus tersebut, yang muncul pertama kali di kota
Wuhan, China bagian timur, pada Desember lalu.
"Saya saat ini jauh lebih peduli ketimbang saya sepekan lalu," kata ilmuwan wabah penyakit, Prof Neil Ferguson.
Penelitian ini dilakukan oleh Pusat Analisis Penyakit Menular Global MRC di Imperial College London,
yang memberikan saran kepada berbagai lembaga dunia, termasuk pemerintah Inggris dan Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO).
Sementara wabah itu berpusat di Wuhan, China, tetapi ada dua kasus di Thailand dan satu di Jepang.
"Itu membuat saya khawatir," kata Prof Ferguson.
Dia menambahkan: "Kasus di Wuhan yang kemudian menyebarkan tiga kasus serupa ke negara lain menyiratkan akan ada lebih banyak kasus daripada yang sudah dilaporkan.
" Tidak mungkin untuk mendapatkan angka pastinya, tetapi pemodelan wabah, yang didasarkan pada virus, populasi lokal dan data penerbangan, sudah dapat memberikan gambaran.
Prof Ferguson mengatakan "terlalu dini untuk bersikap waspada" tetapi dia saat ini mengaku "jauh lebih khawatir" ketimbang sepekan lalu.
Para pejabat China mengatakan tidak ada kasus penyebaran virus ini dari satu manusia ke manusia lainnya.
Sebaliknya mereka mengatakan virus itu berasal dari hewan yang terinfeksi di pasar kuliner laut dan hewan liar di Wuhan.
Prof Ferguson berpendapat: "Masyarakat harus mempertimbangkan secara lebih serius tentang kemungkinan adanya penularan dari manusia ke manusia daripada yang mereka yakini.
" Memahami bagaimana virus baru itu menyebar merupakan bagian penting dalam menilai seberapa besar ancamannya.
Ini virus apa?
Peneliti dan petugas medis telah mengambil contoh virus dari beberapa pasien. Sampel itu juga sudah dianalisis di laboratorium.
Otoritas China dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyimpulkan bahwa virus ini merupakan coronavirus.
Coronavirus adalah kelompok virus yang menyerang manusia.
Enam di antaranya telah diketahui, sebelum kemunculan virus terbaru di Wuhan belakangan ini.
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang disebabkan coronavirus, menjangkiti 8.098 orang di China sejak wabah itu meluas tahun 2002.
Sebanyak 774 orang di antaranya meninggal akibat virus tersebut. "Ada ingatan yang kuat tentang SARS, itulah sumber ketakutan berasal.
Namun kami kini lebih siap menghadapi penyakit semacam itu," kata Josie Golding, lembaga penelitian kesehatan berbasis di London, Inggris.
Virus ini telah menyebabkan pneumonia pada sejumlah pasien dan berakibat fatal pada dua orang di antaranya.
Dr Jeremy Farrar, direktur penelitian medis badan amal Wellcome, mengatakan: "Ada banyak lagi kasus dari epidemi ini."
"Ketidakpastian dan kesenjangan masih ada, tetapi jelas bahwa ada beberapa tingkat penularan dari orang ke orang.
"Kami mulai mendengar lebih banyak kasus di China dan negara-negara lain dan kemungkinan, seperti yang ditunjukkan oleh pemodelan ini, akan ada lebih banyak kasus di sejumlah negara."
Profesor Jonathan Ball, dari University of Nottingham, mengatakan: "Yang benar-benar penting adalah sampai ada pengujian laboratorium, yang sangat sulit untuk memasukkan angka nyata pada kasus-kasus di luar sana.
"Tapi ini adalah angka yang harus kita anggap serius sampai kita tahu sebaliknya," katanya.(*)