Ajaran Islam
Waktu-waktu yang Diharamkan Dalam Melaksanakan Sholat Taubat, Ini Panduan Sholat Taubat (VIDEO)
Ada 4 keutamaan yang didapat jika rajin melaksanakan sholat Taubat. Setelah bertaubat tentunya harus melaksanakan seluruh anjuran agama.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Guruh Budi Wibowo
TRIBUNPEKANBARU.COM - Manusia merupakan tempat dosa dan salah. Tak ada manusia yang tak luput dari perbuatan dosa.
Namun, sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang segera menyadari dosanya dan memohon ampun dan bertaubat kepada Allah SWT disertai dengan sholat Taubat.
Taubat sebaiknya diiringi dengan melaksanakan Sholat Taubat.
Usai melaksanakan Sholat Taubat Nasuha, setiap muslim sangat dianjurkan untuk tidak lagi mengulangi dosa yang sama.
Sholat taubat bisa dilakukan kapan saja, baik itu siang maupun malam.
Namun perlu untuk diketahui jika Sholat Taubat haram dilakukan pada saat:
- 1. Mulai dari terbit fajar kedua hingga terbit matahari.
- 2. Saat terbit matahari hingga matahari naik sepenggalah.
- 3. Saat matahari persis di tengah-tengah hingga terlihat condong.
- 4. Mulai dari sholat Ashar hingga matahari tenggelam.
- 5. Ketika menjelang matahari tenggelam hingga benar-benar sempurna tenggelamnya
Sebagian besar ulama menyatakan jika waktu pelaksanaan sholat taubat yang paling baik dilakukan pada sepertiga malam.
Ini Keutamaan Sholat Taubat:
- Dimasukkan ke dalam surga
- Mendapat doa malaikat
- Dicintai Allah
- Dosanya diampuni Allah

Berikut anjuran yang dilakukan usai bertaubat:
- Berniat ikhlas bertaubat karena mencari ampunan Allah Semata
- Mengakui dan menyesali dosa
- Behenti dari dosa
- Berjanji dan bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan dosa itu
- Mengembalikan hak orang yang dizalimi jika dosanya berhubungan dengan orang lain
Menurut para ulama yang berasal dari empat madzab fiqih yaitu Madzab Maliki, Hambali, Syafi’i, dan Hanafi menyatakan bahwa hukum pelaksanaan sholat taubat adalah sunnah.

Setiap muslim yang ingin taubat nasuha, sebaiknya melaksanakan sholat taubat.
مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا ثُمَّ يَقُومُ فَيَتَطَهَّرُ، ثُمَّ يُصَلِّي ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللهَ إِلَّا غَفَرَ لَهُ»، ثم قرأ هذه الآية: وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ
“Seorang hamba yang melakukan dose kemudian dia bersuci dan mengerjakan shalat, setelah itu minta ampun kepada Allah, maka Allah akan mengampuni dosanya. Setelah itu, Rasul membaca ayat, ‘Dan juga orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji dan menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, dan mohon ampun atas dosa-dosa mereka (QS: Ali Imran, 135)’” (HR: Al-Tirmidzi)
Hadis tersebut menjadi landasan shalat taubat. Sebagian besar ulama sepakat bahwa shalat taubat adalah sunnah.
Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur’an Surat At- Tahrim ayat 8: