BALAS DENDAM KKB OPM Berujung Maut, Anggotanya Tewas Tertembak di Kepala Hingga Tak Bisa Dikenali
Tembakan berasal dari ketinggian Kampung Wandoga ke arah pos Ramil 1705-11/Sugapa dengan jarak kurang lebih 300 meter.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dan aparat gabungan kembali terlibat baku tembak.
Baku tembak tersebut terjadi di Kampung Jupara, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Minggu (26/1/2020).
Tampaknya gembong KKB menyimpan dendam kesumat pasca kematian anggota penting mereka yang mati ditembak TNI pada Senin (20/01/20) kemarin.
Anggota KKB yang tewas ditembak tersebut merupakan komanda operasi yang berperan memasok senjata dan makanan bagi KKB yang bersembunyi di hutan.
Namun, upaya balas dendam tersebut malah menjadi petaka, mereka justru mengantarkan nyawa anggotanya dalam peristiwa tersebut.

Dalam baku tembak tersebut, satu orang anggota KKB langsung tewas dengan satu luka tembak tepat di kepalanya.
Luka tembak yang parah membuat wajahnya nyaris tak bisa dikenali.
Mantan Kapolda Sumut ini menegaskan meski terjadi kontak tembak, situasi di Intan Jaya relatif kondusif.
Dia mengimbau semua anggotanya untuk tetap waspada.
Dikutip dari Tribun Medan yang melansir PenaNegeri, baku tembak tersebut tersebut terjadi saat anggota KKB menembaki aparat keamanan di Kampung Jupara dan Kampung Wandoga Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, pada hari Minggu 26 Januari 2020 pukul 12.08 WIT.
Kontak tembak ini diawali pada pukul 12.18 WIT, tembakan beruntun rentetan dari ketinggian Kampung Wandoga ke arah pos Ramil 1705-11/Sugapa dengan jarak kurang lebih 300 meter.
Karena diserang, maka pada pukul 12.19 WIT, seluruh anggota satgas aparat keamanan dan para anggota Posramil 1705-11/Sugapa berlindung di pos dan membalas tembakan guna melindungi diri.
Usai kontak tembak, pasukan TNI kemudian melakukan pembersihan area dan ditemukan satu jasad OPM tergeletak dengan luka tembak di kepala hingga wajahnya nyaris tak bisa dikenali.
Sebelumnya, Tim gabungan TNI/Polri mati anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang sedang melakukan transaksi penjualan senjata di Kampung Nifasi Pantai Nusi, Distrik Makimi, Kabupaten Nabire, Senin (20/01/20).
Kapolres Nabire AKBP Sonny M Nugroh T SIK mengatakan penindakan dilakukan dua orang yang berboncengan naik motor matik Vario, Sabtu (25/1/2020) sekitar pukul 14.30 WIT.
“Kedua pelaku AS dan PT sedang berboncengan menggunakan motor Vario Techno tanpa TNKB di sekitar Kalibobo.
Selanjutnya saat dilakukan penindakan, kedua pelaku berusaha melarikan diri, sehingga Tim Gabungan melepaskan tembakan peringatan sebanyak 2 kali ke udara,” ujar Kapolres Nabire seperti dilansir tribratanews polda papua.
Namun kedua pelaku mengabaikan peringatan.
Akhirnya Tim Gabungan menembak PT. Satu pelaku AS berhasil melarikan diri.
Adapun barang bukti yang diamankan oleh pihak Kepolisian, 20 butir munisi 9 mm, uang tunai Rp 1.110.000, KTP an. PT, ATM Mandiri dan BRI, 1 unit HT Motorola, jam tangan, Dompet, Tas sandang, 1 unit Handphone dan kacamata.

“Kedua pelaku PT dan AS merupakan simpatisan KKSB yang berperan sebagai penyedia senjata dan amunisi ilegal bagi KKSB yang berada di pegunungan,” ungkap Kapolres Nabire.
“Pelaku PT dan barang bukti telah diamankan oleh pihak Kepolisian. Dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik,” kata Sonny.
Sebelumnya, Tim gabungan TNI/Polri menembak mati anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang sedang melakukan transaksi penjualan senjata di Kampung Nifasi Pantai Nusi, Distrik Makimi, Kabupaten Nabire, Senin (20/01/20).
Kapolres Nabire AKBP Sonny M Nugroho satu orang anggota KKB berinisial NM (35) tewas ditembak Tim Gabungan karena tidak mau menyerahkan diri meski sudah diberi tembakan peringatan.
Sonny mengatakan Tim Gabungan bertolak menuju Kampung Nifasi, setelah sebelum mendapat informasi NM akan melakukan transaksi jual beli senjata api.

Kemudian Tim Gabungan membuntuti tersangka yang menggunakan mobil bergerak dari arah Pantai Nusi menuju ke arah Kota Nabire.
“Tim Gabungan langsung melakukan penindakan dengan cara penghadangan mobil tersangka.
Selanjutnya, Tim Gabungan memberikan tembakan peringatan sebanyak 2 kali,” ungkap Kapolres Nabire seperti dilansir Tribratanews Polda Papua.
Kapolres mengatakan setelah mendengar tembakan peringatan sebanyak 2 kali tersangka tidak menghiraukannya.
Dua orang rekan NM melarikan diri ke arah bukit.
Sedangkan NM melarikan diri ke arah semak-semak.
Tersangka NM dilumpuhkan Tim Gabungan dengan luka tembak bagian pinggang.
“NM meninggal dunia, karena luka tembak,” terang Kapolres Nabire.
Tim Gabungan berhasil menyita barang bukti dari tersangka berupa senjata laras panjang rakitan 1 pucuk, handphone 1 unit, amunisi 5.56 sebanyak 2 butir, KTP An. NM, Buku Tabungan Bank Papua AN. NM 2 buah, buku catatan 1 buah, Uang sebesar 500 ribu.
Sonny menjelaskan NM merupakan anggota KKB dengan jabatan sebagai Komandan Operasi Umum di Wilayah MEPAGOO Kodap 29.
NM juga berperan sebagai penyuplai bahan makanan, senjata dan amunisi untuk KKB di Wilayah Intan Jaya.
“Untuk barang bukti telah diamankan di Polres Nabire guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Jenazah NM telah dimakamkan siang tadi oleh pihak keluarga,” kata Sonny.

Soal asal-usul senjata KKB Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengatakan, pihaknya menduga ada senjata yang digunakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua berasal dari Lumajang, Jawa Timur.
Menurut Paulus, berdasarkan informasi yang diperoleh pihaknya, ada senjata rakitan berspesifikasi modern yang dirakit di Lumajang.
Senjata tersebut terindikasi sudah masuk di Papua.
Menurut Paulus, hal ini merupakan pekerjaan besar bagi TNI-Polri untuk melakukan pengusutan.
"Senjata rakitan ini terindikasi sudah masuk di Papua," kata Paulus, di Timika, Minggu (12/1/2020).
Selain itu, senjata dan amunisi yang digunakan KKB juga diduga kuat dipasok dari luar negeri.
Dalam beberapa kasus sebelumnya, berhasil diungkap penyelundupan senjata dan amunisi ke Papua.
Penyelundupan senjata tersebut dari negara Papua Nugini (PNG) dengan melewati jalur-jalur tikus di perbatasan negara Republik Indonesia-PNG.
(*)