Mengerikan, Ramalan Bill Gates Terbukit Satu Demi Satu, Peristiwa 2035 Hingga Ancaman Virus Corona
Bill Gates memprediksi akan ada ancaman virus berbahaya, seperti virus Corona, yang mengancam kehidupan manusia.
Mengerikan, Ramalan Bill Gates Terbukit Satu Demi Satu, Peristiwa 2035 Hingga Ancaman Virus Corona
Kasus pertama virus corona terjadi pada 8 Desember 2019 lalu.
Virus tersebut dengan cepat menyebar dan menyebabkan banyak orang terkena pneumonia akut.
===
Apa yang diramalkan Bill Gates sudah menjadi kenyataan.
Pada 2018, Bill Gates memprediksi akan ada ancaman virus berbahaya, seperti virus Corona, yang mengancam kehidupan manusia.
Pendiri Microsoft kala itu mengatakan wabah virus mematikan jadi ancaman ketiga terbesar di dunia.
Dia mengatakan dua ancaman lainnya, yakni perubahan iklim dan perang nuklir.
Lantas apa yang akan terjadi pada 2035?
Melihat dunia yang kini ramai mengantisipasi masuknya wabah atau virus Corona di negara dan wilayahnya masing-masing.
Membuat beberapa negara di dunia melakukan banyak antisipasi.
Dunia tengah dalam kekhawatiran terkait merebaknya virus corona. Pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China, virus corona saat ini sudah merebak ke 12 negara di berbagai belahan dunia.
Virus yang disebut mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) ini telah menjangkiti 1.300 orang dan membunuh 41 orang di China.
Menyoal virus mematikan tersebut, Bill Gates ternyata sudah memprediksi ancaman virus tersebut sejak tahun 2018.
Menurutnya, wabah virus mematikan jadi ancaman ketiga terbesar di dunia. Dua ancaman lainnya yakni perubahan iklim dan perang nuklir.
"Dunia perlu mempersiapkan diri terkait wabah yang harus kita persiapkan sebagaimana kita mengantisipasi perang," ucap Bill Gates seperti dikutip dari Business Insider, Senin (27/1/2020).
Pendiri Microsoft ini menyamakan wabah corona saat ini dengan wabah flu yang terjadi di tahun 1918 yang menewaskan jutaan penduduk bumi.
Masa inkubasi virus tersebut antara 1 hingga 14 hari. Kemungkinan jumlah kasusnya akan terus meningkat. Coronavirus baru, imbuhnya juga menular selama inkubasi yang berbeda dari SARS.
Sebelum ramai ditemukannya virus corona ini, China pernah digegerkan oleh SARS pada 2003-2004. Saat itu epidemi SARS disebabkan oleh kebiasaan orang China memakan musang. Kasus pertama SARS di dunia tercatat di Guangdong pada November 2002.
Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), SARS membunuh hampir 800 orang di dunia.
Tidak hanya itu saja, virus H5N1, flu burung juga muncul di China pada 1997. Pertama kali terdeteksi pada angsa di Cina dan bermutasi ke manusia dari unggas yang terinfeksi.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah melakukan sidang apakah penyebaran virus corona ini bisa dikategorikan masuk sebagai situasi darurat yang perlu jadi perhatian dunia atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Kasus pertama virus corona terjadi pada 8 Desember 2019 lalu. Virus tersebut dengan cepat menyebar dan menyebabkan banyak orang terkena pneumonia akut.
Pemerintah China menduga, virus tersebut bermula dari konsumsi hewan liar yang ada di pasar hewan di Kota Wuhan.
Berbagai negara meningkatkan kewaspadaannya. Orang-orang yang baru saja pergi dari Wuhan dan China diperiksa secara intensif, bahkan saat ini ditingkatkan menjadi tindakan isolasi.
Virus corona diketahui telah menyebar ke 13 negara. Negara-negara tersebut adalah Kanada, China, Jepang, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Nepal, Perancis, dan Australia.
Corona adalah virus yang menyerang sistem pernafasan manusia. Gejala awalnya mirip seperti flu biasa yang diawali dengan demam, pusing, batuk, pilek, radang tenggorokan dan badan lemas. Namun seiring berjalannya waktu virus ini menyebabkan pneumonia ganas yang mematikan.
Bill Gates sendiri dikenal sebagai miliader yang sangat mengkhawatirkan ancaman virus pada populasi manusia.
Lewat Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan Bill Gates itu sudah menyumbangkan dana triliunan rupiah untuk Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).
Dana hibah tersebut digunakan untuk riset pengembangan vaksin jenis baru untuk virus corona yang berasal dari Wuhan, 2019-nCoV.
Sebagai informasi, hibah tersebut merupakan bentuk kemitraan antara Inovio dengan CEPI, dimana perusahaan vaksin tersebut diberikan dana hingga 56 juta dollar AS untuk pengembangan beberapa vaksin lain seperti vaksin MERS hingga demam Lassa.
Dana dari CEPI salah satunya digunakan untuk mempercepat penyelesaian vaksin corona agar bisa diujicobakan ke manusia.
Sebelumnya, masih dengan sokongan dana dari CEPI, perusahaan juga mempercepat uji coba vaksin virus zika ke manusia hanya dalam waktu tujuh bulan, yang diklaim Inovio sebagai pengembangan vaksin tercepat yang pernah dilakukan.
Selain menggelontorkan dana ke Inovio, CEPI juga menghibahkan uang untuk pengembangan vaksin virus baru untuk University of Queensland dan perusahaan vaksin Moderna.
Peristiwa 2035
Bill Gates dan istrinya, Melinda Gates, percaya bahwa negara miskin dapat keluar dari kemiskinan. Ia memprediksi tak akan ada lagi negara miskin di dunia pada tahun 2035.
Dalam surat tahunan Yayasan Bill dan Melinda Gates setebal 25 halaman, ia menepis mitos yang mengatakan bahwa negara miskin akan tetap miskin, dan tidak bisa menjadi kaya.
"Negara-negara miskin tidak ditakdirkan untuk tetap miskin. Beberapa negara yang disebut negara berkembang sudah benar-benar dikembangkan," kata Gates dalam sebuah catatan yang dipublikasi pada Selasa (21/1/2014).
Argumen Gates mengenai negara miskin didasari atas klasifikasi Bank Dunia tentang negara-negara berpenghasilan rendah, disesuaikan dengan inflasi. Bank Dunia menetapkan garis kemiskinan dengan penghasilan sebesar 1,25 dollar AS per kapita per hari.
"Saya cukup optimis tentang ini, dan karena itu saya bersedia membuat prediksi. Pada 2035, hampir tak ada negara-negara miskin yang tersisa di dunia."
Pendiri perusahaan teknologi Microsoft ini berpendapat, sebuah negara akan belajar dari negara tetangganya yang paling produktif tentang manfaat inovasi, seperti vaksin baru, bibit yang baik, dan revolusi digital.
"Dengan ukuran apa pun, dunia akan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Umur seseorang lebih panjang, hidup dengan sehat. Tingkat kemiskinan ekstrem telah dipotong setengahnya dalam 25 tahun terakhir. Kematian anak menurun. Banyak negara penerima bantuan yang sekarang sudah mandiri," lanjutnya.
Pandangan ini akan disampaikan Gates dalam Forum Ekonomi Dunia pada 22 sampai 25 Januari 2014 di Davos, Swiss, yang juga akan dihadiri pemerintah serta pengusaha dari berbagai negara. (*)