Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sunda Empire Runtuh, Kerajaan Halu Lainnya Muncul, King Of The King Punya Misi Lunasi Utang Negara

Bukannya belajar dari kerajaan halu yang telah runtuh, King ofe The King ini malah pede eksis di publik dengan membawa misi melunasi utang negara

Tribun Kaltim
Sunda Empire Runtuh, Kerajaan Halu Lainnya Muncul, King Of The King Punya Misi Lunasi Utang Negara 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Mati satu tumbuh seribu, pepatah tersebut tampakanya berlaku bagi kerajaan fiktif di tanah air. 

Usai muncul dan runtuhnya Keraton Agung Sejagat, Indonesia digemparkan dengan Sunda Empire yang tak kalah menghebohkan dari Keraton Agung Sejagat. 

Usai runtuhnya dua kerajaan halu tersebut, kini perhatian publik Indonesia tertuju pada Kerajaan King ofe The King.

Mirip-mirip dengan Sunda Empire, King ofe The King ini juga mengaku memiliki klaim yang cukup luar biasa.

Kerajaan halu ini membawa misi untuk melunasi utang negara Indonesia dan memberikan sejumlah uang kepada masyarakat.

Fenomena kemunculan kerajaan King of the King di Cipondoh, Kota Tangerang meluas hingga ke Kalimantan Timur.

Kerajaan King ofe The King ternyata muncul juga di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

Fenomena itu terlihat dari spanduk King of the King yang terpasang di kawasan Simpang Tiga Sangatta Baru dan Kabo.

Dikutip dari TribunKaltim, spanduk bertuliskan Selamat Datang Presiden King of King, Presiden Bank UBS dan Presiden PBB MR Dony Pedro di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Pembukaan aset amanah Allah yang Agung untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Marauke.

Di antara foto-foto yang terpampang di spanduk tersebut.

Ada tiga warga Kutai Timur yang menjadi petinggi di jajaran King of The King.

Yakni, Buntoha, sebagai Ketua Umum Indonesia Mercusuar Dunia (IMD), Zakaria, sebagai Koordinator Kalimantan Timur dan Abdullah, sebagai Koordinator Kutim, lengkap dengan nomor ponsel masing-masing.

Kehadiran komunitas baru yang diduga melenceng ini dibenarkan Kapolres Kutai Timur, AKBP Indras Budi Purnomo.

Bahkan, spanduk yang tersebar langsung diamankan dan tiga petinggi yang berada di Kutim tersebut, diamankan di Polres Kutim, untuk menjalani pemeriksaan.

Dari pemeriksaan ketiganya, rupanya mereka sudah ada sejak 6 bulan lalu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved