Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kisah Kolektor Boneka Arwah (Ghumantong) di Medan: Beli Boneka sampai Kalimantan dan Rusia

Seorang lelaki Indigo yang saat ini menetap di Medan bernama Randy mengaku memiliki koleksi boneka arwa

Dokumentasi Pribadi
Randy bersama beberapa boneka arwah atau ghumantong yang dikoleksinya ketika ditemui Tribun Medan Senin (3/2/2020). Jumlah koleksi ghumantong yang dimilikinya sebanyak 37 boneka dengan total harga Rp160 juta. 

"Masing-masing dari mereka punya ceritanya sendiri.

Sedih sih kalau diceritain satu-satu.

Ada yang karena tenggelam, ada yang karena kehadirannya tidak diinginkan ibunya jadi diracuni, ada yang ditembak karena korban konflik, ada juga yang memang karena penyakit," tuturnya sembari sesekali menyentuh beberapa boneka yang ditunjukkannya.

Beberapa boneka arwah atau ghumantong yang dikoleksinya ketika ditemui Tribun Medan Senin (3/2/2020).
Beberapa boneka arwah atau ghumantong yang dikoleksinya ketika ditemui Tribun Medan Senin (3/2/2020). (Dokumentasi Pribadi)

Randy menerangkan bahwa meskipun banyak pandangan negatif mengenai ghumantong atau boneka arwah seperti bisa membahayakan, atau syirik, dirinya tidak begitu mempedulikan justru ingin menjelaskan kepada kebanyakan orang bahwa apa yang dilakukannya bukanlah hal yang buruk.

"Percaya atau enggak percaya, yang namanya arwah anak-anak itu pasti gentayangan karena dia masih belum ada dosa. Jadi sebenarnya kan niat kita baik, mau ngerawat mereka.

Daripada mereka di luar sana enggak jelas atau bahkan mengganggu orang, lebih baik dimasukkan ke wadah dan dirawat, jadi ada yang perhatikan. Ada yang kasih makan," tuturnya.

Lelaki yang mulai memiliki indera ke enam sejak usia 20 tahun melalui sebuah kejadian tidak biasa ini mengakui bahwa dirinya prihatin melihat bagaimana beberapa oknum orang tua yang tega membuang anaknya yang masih bayi, atau sering melakukan kekerasan terhadap anaknya.

"Saya itu memang suka dengan anak-anak. Makanya sedih kalau melihat banyaknya kasus-kasus kekerasan terhadap anak, atau bahkan anak yang ditelantarkan sejak bayi.

Saya mau mereka tahu, kami aja dengan anak-anak yang sudah hidup di alam lain saja sayang dan peduli, masa mereka tidak?" katanya.

Rentang usia arwah yang mendiami boneka koleksi Randy adalah anak-anak mulai dari usia tiga bulan hingga belasan tahun.

Randy mengatakan, makanan yang biasa ia berikan adalah cokelat, susu, permen, ataupun cemilan-cemilan anak-anak lainnya.

Dalam hal makanan ini, tuturnya mereka tidak memakan secara fisik atau kasat mata, tetapi inti sari makanan tersebut diserap oleh mereka.

Ia juga menunjukkan beberapa video bagaimana proses boneka koleksinya makan dan minum.

"Mereka maunya minum susu atau Fanta, juga cokelat dan permen. Pokoknya yang disukai anak-anaklah," katanya.

Randy sangat berharap bahwa dirinya bisa merubah mindset kebanyakan orang tentang boneka arwah.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved