Sapi Warga Banyak yang Mati Misterius, Total Sudah 9 Ekor Sapi Mati di Situbondo, Karena Virus?
Warga Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, Situbondo resah karena banyak ternak sapi mereka mati mendadak.
Sapi Warga Banyak yang Mati Misterius, Total Sudah 9 Ekor Sapi Mati di Situbondo, Karena Virus?
warga meminta agar mendapat perhatian dan penanganan yang cepat dari Dinas Peternakan sehingga masyarakat tidak resah dengan sapi sapinya yang mati mendadak itu.
==
TRIBUNPEKANBARU.COM - Warga Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, Situbondo resah karena banyak ternak sapi mereka mati mendadak.
Dalam satu minggu terakhir ini sudah ada sebanyak 9 ekor sapi milik warga yang mati.
"Awalnya ada dua ekor sapi yang mati, dan kemarin ada 7 ekor lagi sapi milik warga yang mati,"ujar Sahijo kepala Desa Bantal saat dihubungi Surya.
Sahijo menjelaskan, pihaknya tidak mengetahui secara pasti apa penyebab matinya sapi sapi milik warganya itu.
"Sapi itu mati mendadak, padahal sapi warga itu tidak sakit," katanya.
Sembilan ekor sapi warga yang mati, kata Sahijo, diantaranya empat ekor sapi milik warga di Dusun Padukuhan Pariopo, dua ekor sapi di Dusun Curahmalang, Padukuhan Alang Alang.
"Sebelumnya ada dua ekor sapi warga yang mati. Jadi totalnya ada sembilan ekor sapi yang mati," jelasnya
Sebanyak 9 ekor sapi yang mati mendadak itu, antara lain milik Sumaliyono sejumlah 2 ekor, milik Sawari 2 ekor, milik Madrus dan Rian masing-masing 1 ekor.
Selain itu, milik Madi sebanyak 2 ekor dan milik Edi Hamid 1 ekor.
Banyaknya ternak sapi yang mati, warga meminta agar mendapat perhatian dan penanganan yang cepat dari Dinas Peternakan sehingga masyarakat tidak resah dengan sapi sapinya yang mati mendadak itu.
Dihubungi terpisah, Kepala DPKH Situbondo, drh Hasanuddin Riwansia mengatakan, pihaknya telah konsolidasi internal terkait kematian ternak di Desa Bantal Kecamatan Asembagus.
Mereka juga telah berkoordinasi dan sekaligus konsultasi dengan Pemerintah Propinsi Jawa Timur bersama Laboratorium Keswan B di Malang.
"Pagi ini dengan segala kelengkapan peralatan kami bersama tim akan bergerak menuju lokasi. Ini dalam rangka pengamatan, investigasi, pemeriksaan visual dan anamnesa," ujar drh Hasanuddin Riwansia kepada Surya.
Drh Udin menjelaskan, pihak dan tim juga akan melakukan pengambilan sampel untuk diteliti secara laboratoris. Itu penting untuk menunjang peneguhan diagnosis penyebab utama kejadian ini.
"Baik sederhana, cepat, maupun pathologi - anatomi sehingga dengan upaya ini kita dapat segera mengambil langkah dan tindakan dengan cepat," katanya.
Dan sampai berita ini diturunkan, penyebab kematian hewan-hewan itu masih misterius.