Penangkapan Teroris di Riau
PENGAKUAN Lengkap Sopir Ambulance Pembawa Jenazah Teroris yang Ditembak Mati Densus 88 di Pelalawan
Pengakuan lengkap sopir ambulance bernama Nurul Ihsan pembawa jenazah teroris yang ditembak mati Densus 88 di Pelalawan
Penulis: johanes | Editor: Nolpitos Hendri
PENGAKUAN Lengkap Sopir Ambulance Pembawa Jenazah Teroris yang Ditembak Mati Densus 88 di Pelalawan
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Pengakuan lengkap sopir ambulance bernama Nurul Ihsan pembawa jenazah teroris yang ditembak mati Densus 88 di Pelalawan.
Terduga teroris berinisial WF berhasil ditangkap dan ditembak mati tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror (AT) di Desa Tolam, Kelurahan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan Riau pada Kamis (6/2/2020) sore lalu di perairan Sungai Kampar.
Terduga teroris yang berasal dari Jambi itu menumpang kapal Tug Boat penarik ponton bermuatan kayu.
Densus 88 yang menumpang kapal pompong dan speedboad menyergap pelaku di perairan Teluk Mundur setelah dibuntuti dari Teluk Meranti.
Ketika hendak ditangkap, pria berusia 29 tahun itu melemparkan bom pipa ke polisi dan melukai seorang polisi.
Ia pun dilumpuhkan dengan tembakan dan dan meningal dunia.
Jenazah pelaku dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Riau menggunakan ambulance milik Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Pelalawan.
Menurut pengakuan sopir ambulance Puskesmas Pelalawan, Nurul Ihsan (35) yang mengangkut jenazah terduga teroris dari Kelurahan Pelalawan sampai ke rumah sakit Bhayangkara Pekanbaru.
"Kami sopir berdua, kebetulan saat itu teman saya yang menyupir, saya di samping sampai ke Pekanbaru," beber Nurul Ihsan kepada Tribunpekanbaru.com pada Jumat (7/2/2020)
Nurul Ihsan menerangkan, ia bersama rekannya diperintahkan pihak Puskesmas membawa mobil ambulance ke dermaga dekat dengan Istana Sayap.
Meskipun tidak mengetahui ingin membawa orang sakit atau jenazah bahkan identitasnya juga disembunyikan, Nurul tetap menunggu di dermaga sekitar pukul 15.00 wib.
Ia melihat banyak polisi di sekitar dermaga menggunakan helm, rompi, dan sejata lengkap.
Melihat setuasi agak genting seperti itu, Nurul bersama rekannya hanya diam menunggu tanpa banyak tanya maupun berbicara.
Sekitar pukul 16.40 wib sebuah kapal pompong ditumpangi polisi bersenjata lengkap mendekati pelabuhan kecil itu.
Setelah menyandar ke dermaga, dengan sigap polisi mengangkat sesosok mayat dibungkus menggunakan terpal warna biru dan dimasukan ke mobil ambulance.
"Sebelumnya kami disuruh cari kantorng mayat, tapi tak ada di Puskesmas. Dicari ke tempat lain juga tak dapat. Jadi pakai terpal aja," tambah pegawai honorer ini.
Jenazah terduga teroris itu telah dibungkus rapi sejak di dalam pompong.
Alhasil wajah maupun ciri-ciri pelaku tidak bisa dilihat, termasuk warna baju maupun celana yang digunakan.
Untuk memoto juga tidak ada waktu karena langsung disuruh berangkat ke Pekanbaru.
Dua polisi bersenjata lengkap menjaga jenazah di belakang.
Kemudian dua mobil jenis Toyota Innova Reborn juga mengikuti dari belakang ambulance.
Sepanjang jalan mereka hanya fokus membawa sesosok mayat yang tidak diketahui identitasnya itu.
Setelah hampir dua jam perjalanan, mereka tiba di RS Bhayangkara pekanbaru.
Petugas lain yang telah menunggu dengan sigap menurunkan pria yang tidak bernyawa itu ke keranda dorong dan membawanya ke dalam kamar mayat.
"Setelah itu kami langsung balik kanan pulang ke Pelalawan. Setelah sampai di kampung baru terdengar cerita kalau itu teroris yang ditembak mati," tambah lelaki yang sudah 15 tahun jadi sopir ambulan ini.
Nurul memastikan jika mayat yang dibawa hanya satu orang.
Mereka tidak singgah di Puskesmas atau rumah sakit lain yang ada di Pangkalan Kerinci.
Ia tidak berani menanyakan ke polisi atau orang-orang yang ikut mengantar jenazah itu.
Ia berprinsip bahwa tugasnya bersama rekannya hanya mengantar dan harus dituntaskan.
Nasib Nahkoda Kapal Masih Misteri
Seorang teroris ditembak mati Densus 88 di Desa Tolam Kecamatan Bunut yang berbatasan dengan SP ll Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan Kabupaten Pelalawan Riau pada Kamis (6/2/2020) sore sekitar pukul 18.25 wib.
Informasi yang diperoleh Tribunpekanbaru.com menyebutkan, teroris tersebut berjenis kelamin seorang pria yang ditangkap dalam keadaan meninggal dunia setelah ditembak mati oleh petugas densus.
Kabar yang beredar di masyarakat, teroris tersebut menumpang di kapal ponton mengangkut kayu yang melintas dari Sungai Kampar Desa Tolam Kecamatan Bunut berseberangan dengan SP ll Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan.
Namun pergerakan pria berinisial WF itu ternyata sudah terpantau tin Densus 88 yang datang mengepung kapal ponton itu menggunakan speedboat dan kapal kayu milik warga.
"Ada seratus lebih polisi tadi disini mengamankan. Saat kapalnya menyandar mayat langsung dibawa pakai mobil," terang seorang warga yang mengetahui kejadian itu.
Diperkirakan eksekusi terjadi di tengah Sungai Kampar yang berbatasan langsung dengan laut. Setelah teroris itu berhasil dilumpuhkan dan ditembak mati, jenazahnya dibawa ke tepi dan langsung di angkut tanpa bisa diabadikan masyarakat.
Kepala Desa Tolam, Yupardi membenarkan adanya informasi penangkapan teroris yang beredar di masyarakat.
Bahkan sempat terjadi tembak menembak antara petugas dengan terduga teroris yang menumpang kapal pontoon itu.
Ratusan polisi dari Polres Pelalawan langsung mengamankan lokasi dalam kondisi steril dari warga setelah teroris tersebut meninggal.
"Infonya memang terorisnya hanya menumpang bukan warga Pelalawan. Tapi informasi pastinya masih tertutup. Nanti dikabari jika sudah ada fotonya," tukas Kades Yupardi.
Kapolres Pelalawan AKBP M Hasym Risahondua SIK saat dikonfirmasi tribun membenarkan adanya penangkapan teroris di Desa Tolam yang berbatasan dengan Kelurahan Pelalawan.
Pelaku berinisial WF dan diperkirakan teroris berasal dari Jambi yang merupakan jaringan Jama'ah Ansharut Daulah Jambi.
Kronologi Lengkap
Kronologi lengkap penangkapan teroris di Pelalawan dari pelaku naik boat di teluk Meranti ddan dibuntuti hingga disergap Densus 88 di Teluk Mundur.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror (AT) menembak mati seorang terduga teroris berinisial WF di Sungai Kampar Kabupaten Pelalawan Riau pada Kamis (6/2/2020) siang lalu.
Informasi penangkapan teroris itu langsung beredar luas di tengah masyarakat, apalagi setelah diberitakan di media massa.
Namun kronologis pasti penangkapan hingga penembakan teroris tersebut masih simpang siur.
Seorang anggota Densus mengalami luka terkena ledakan bom pipa yang dilemparkan pelaku.
Kepala Desa Tolam Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan, Yupardi menyatakan berdasarkan informasi masyarakat, pelaku menumpang kapal Tug Boat penarik kapak ponton pengangkut kayu.
Lantas beberapa kapal pompong dan speedboat yang ditumpangi personil Densus 88 mengepung tersangka di perairan Teluk Mundur antara Kelurahan Pelalawan dan Desa Tolam.
Disitulah terjadi ledakan bom dan disambut dengan suara tembakan.
"Kata warga ada polisi yang terluka. Dinaikan di SP 2 ini dan dibawa pakai mobil biasa," terang Kades Yupardi.
Lantaran proses penangkapan dilaksanakan di tengah Sungai Kampar, tak ada warga yang bisa mengabadikan foto termasuk saat proses evakuasi ke mobil.
Informasi yang diperoleh Tribunpekanbaru.com di lapangan, tersangka WF yang merupakan teroris pelarian dari Jambi menaiki kapal Tug Boat pembawa ponton kayu.
Personil Densus ternyata sudah mengikuti pergerakan pelaku di dalam Tug Buat mulai dari Sungai Kampar di Kecamatan Teluk Meranti sejak pagi hari.
Personil Densus 88 AT dari Jambi menggunakan kapal pompong milik warga agar tidak mencolok.
Setelah beberapa jam mengekori Tug Boat setibanya di perairan Teluk Mundur Kelurahan Pelalawan, penyergapan dilakukan personil bersenjata lengkap itu.
Ketika hendak ditangkap, ternyata pelaku membawa bekas sebuah bom pipa.
Ia lantas melemparkan bom berdaya ledak rendah itu ke petugas hingga melukasi seorang polisi.
Mendapat perlawanan, pasukan khusus kepolisian itu melepaskan beberapa tembakan untuk melumpuhkan pelaku.
"Tersangka teroris tewas di dalam Tug Boat, sedangkan nahkoda kapal belum tahu gimana nasibnya," beber sumber Tribunpekanbaru.com yang mengetahui proses penangkapan.
Kapolres Hasym menyebutkan petugas Densus yang sudah siaga dan membuntuti kapal ponton yang ditumpangi pelaku, langsung melakukan penyergapan sesuai prosedur.
Namun saat akan ditangkap di atas kapal, pelaku menyerang petugas dengan melemparkan bom pipa.
"Terpaksa petugas menembak pelaku dan akhirnya meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," kata Kapolres Hasym.
Hasym memastikan jika pelaku bukanlah warga Pelalawan melainkan warga Jambi yang lari ke Pelalawan.
Saat ini jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Pekanbaru.
Informasi lain yang diperoleh tribun, pelaku bernama lengkap Wahyu Firmansyah alias Ibnu Thayyi berumur 29 tahun.
Teroris itu tercatat sebagai warga Padang Lamo Desa Teluk Pandan Rambahan Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo Ulu, Jambi.
Seorang anggota Densus mengalami luka dibagian lengan kiri akibat bom pipa yang dilemparkan korban.
Saat ini personil tersebut dirawat di Rumah Sakit Awal Bross Pekanbaru.
Kisah Lurah Pelalawan Lukman Siapkan Pompong
Mengungkap kisah Lurah Pelalawan Lukman siapkan pompong dan ambulan tanpa tahu tujuannya sebelum penangkapan teroris bersenjata..
Penangkapan seorang terduga teroris di Kabupaten Pelalawan Riau pada Kamis (6/2/2020) sore menjadi berita breaking news dan menjadi pembicaraan hangat ditengah masyarakat hingga Jumat (7/2/2020).
Terduga teroris berinisial WF itu ditembak mati oleh personil Detasemen Khusus (Densus) 88 di Sungai Kampar Desa Tolam Kecamatan Bunut yang berbatasan dengan Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan.
WF sempat melakukan perlawanan dengan melemparkan sebuah bom pipa kepada petugas saat hendak diringkus.
Lurah Pelalawan, Lukman menyatakan informasi yang beredar luas di masyarakat bahwa ada teroris yang ditangkap dalam keadaan meninggal dunia.
Polisi menembak mati teroris tersebut karena melawan, tapi kronologis jelasnya belum diketahui lantaran tertutup.
"Saya baru tahu sesudah Maghrib. Dapat telepon dari tokoh masyarakat ternyata ada teroris ditangkap," beber Lukman kepada tribunpekanbaru.com, Jumat (7/2/2020).
Padahal sejak siang Lukman bersama anggota polisi dari Polsubsektor Pelalawan di dermaga.
Ia bercerita sekitar pukul 15.00 wib ia dihubungi polisi meminta disiapkan kapal kayu bermotor atau pompong.
Lantas ia mencari pompong masyarakat yang berukuran besar dengan kapasit 20 orang.
Kapal kayu itu disiagakan di dermaga dekat Istana Sayap Pelalawan.
Lukman langsung menuju dermaga tersebut dan melihat ada pompong lain yang ditambahkan, milik Babhinkamtibmas yang ukurannya lebih kecil.
Menghilangkan rasa penasarannya ia bertanya ke Kapolsek Pelalawan tujuan pompong tersebut.
Polisi menjawab untuk memantau lokasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dari Sungai Kampar, seiring dengan semakin bertambahnya jumlah polisi yang berdatangan.
"Ada juga kawan-kawan intel itu yang mengaku mau memancing ke sungai, tapi dalam hati saya kok ngak bawa pancing. Masih tanda tanya bagi saya," tambah Lukman.
Rasa penasarannya semakin bertambah kita diminta tolong kembali untuk menyiapkan ambulance.
Lantas ia menghubungi pihak Puskesmas dan mengirim satu unit ambulance ke dermaga Istana Sayap.
Meski masih penasaran ia meninggalkan para polisi tetap di dermaga dan kembali ke kantor.
"Informasinya ditembak di tengah sungai itu," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang teroris ditangkap di Desa Tolam Kecamatan Bunut yang berbatasan dengan SP ll Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan Kabupaten Pelalawan Riau oleh Detasemen Khusus 88 pada Kamis (6/2/2020) sore sekitar pukul 18.25 wib.
Informasi yang diperoleh Tribunpekanbaru.com di lapangan, teroris tersebut berjenis kelamin seorang pria yang ditangkap dalam keadaan meninggal dunia setelah ditembak mati oleh petugas Densus 88 Anti Teror.
Kabar yang beredar di masyarakat, teroris tersebut menumpang di kapal ponton mengangkut kayu yang melintas dari Sungai Kampar Desa Tolam Kecamatan Bunut berseberangan dengan SP ll Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan.
Namun pergerakan pria berinisial WF itu ternyata sudah terpantau Tin Densus 88 Anti Teror yang datang mengepung kapal ponton itu dengan menunggu di speedboat dan kapal kayu milik warga.
"Ada seratus lebih polisi tadi disini mengamankan. Saat kapalnya menyandar mayat langsung dibawa pakai mobil," terang seorang warga yang mengetahui kejadian itu.
Diperkirakan eksekusi terjadi di tengah Sungai Kampar yang berbatasan langsung dengan laut.
Setelah teroris itu berhasil dilumpuhkan dan ditembak mati, jenazahnya dibawa ke tepi dan langsung di angkut tanpa bisa diabadikan masyarakat dengan kamera hanphone.
Kepala Desa Tolam, Yupardi membenarkan adanya informasi penangkapan teroris yang beredar di masyarakat.
Bahkan sempat terjadi tembak menembak antara petugas dengan terduga teroris yang menumpang kapal pontoon itu.
Ratusan polisi dari Polres Pelalawan langsung mengamankan lokasi dalam kondisi steril dari warga setelah teroris tersebut meninggal.
"Infonya memang terorisnya hanya menumpang bukan warga Pelalawan. Tapi informasi pastinya masih tertutup. Nanti dikabari jika sudah ada fotonya," tukas Kades Yupardi.
Kapolres Pelalawan AKBP M Hasym Risahondua SIK saat dikonfirmasi tribun membenarkan adanya penangkapan teroris di Desa Tolam yang berbatasan dengan Kelurahan Pelalawan.
Pelaku berinisial WF dan diperkirakan teroris berasal dari Jambi yang merupakan jaringan Jama'ah Ansharut Daulah Jambi.
Kapolres Hasym menyebutkan petugas Densus yang sudah siaga dan membuntuti kapal ponton yang ditumpangi pelaku, langsung melakukan penyergapan sesuai prosedur.
Namun saat akan ditangkap di atas kapal, pelaku menyerang petugas dengan melemparkan bom pipa.
"Terpaksa petugas menembak pelaku dan akhirnya meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," kata Kapolres Hasym.
Hasym memastikan jika pelaku bukanlah warga Pelalawan melainkan warga Jambi yang lari ke Pelalawan.
Saat ini jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Pekanbaru.
Informasi lain yang diperoleh tribun, pelaku bernama lengkap Wahyu Firmansyah alias Ibnu Thayyi berumur 29 tahun.
Teroris itu tercatat sebagai warga Padang Lamo Desa Teluk Pandan Rambahan Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo Ulu, Jambi.
Seorang anggota Densus mengalami luka dibagian lengan kiri akibat bom pipa yang dilemparkan pelaku.
Saat ini personil tersebut dirawat di Rumah Sakit Awal Bross Pekanbaru.
Penangkapan Teroris di Pelalawan Riau - Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung.