Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Warga Meranti Diduga Corona, Dirawat Intensif di RSUD Muhammad Sani, Kabupaten Karimun

Pasien wanita dewasa tersebut diketahui baru saja pulang dari Malaysia. Saat tiba di pelabuhan, dia lolos karena tidak ada tanda-tanda.

Penulis: rinaldi | Editor: rinaldi
tribun batam
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi 

tribunpekanbaru.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani, Karimun, Kepuluauan Riau (Kepri), saat ini merawat seorang wanita dewasa karena dicurigai mengidap virus corona.

Wanita yang diketahui warga Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau tersebut, ditangani secara terpisah dari pasien lain. Dia diketahui belum lama tiba dari Malaysia, tepatnya tanggal 30 Januari 2020 lalu.

Pasien ini memeriksakan diri ke RSUD Muhammad Sani pada Jumat (7/2) sore lalu karena keluhan demam, batuk, dan sesak napas. Sewaktu turun di pelabuhan internasional Tanjung Balai Karimun, wanita ini belum menderita sakit sehingga tidak terdeteksi oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

"Tanggal 30 Januari sudah di Karimun. Pulang dari Malaysia tidak ada terdeteksi. Ia baru periksa ke RSUD hari Jumat," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi, Minggu (9/2).

Rachmadi mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan apakah pasien tersebut terpapar virus corona yang saat ini membuat heboh dunia. Meski demikian, petugas RSUD Muhammad Sani menangani secara ketat. Pasien ditempatkan di ruang tersendiri atau terpisah dari pasien lain.

Tindakan ini dilakukan petugas medis karena pasien memiliki riwayat perjalanan dari Malaysia, yang diketahui telah menemukan pasien corona.

Anak 8 Tahun
Selain wanita dewasa, RSUD Muhammad Sani juga sempat merawat anak laki-laki 8 tahun dengan kondisi demam tinggi. Namun akhirnya anak ini dipulangkan setelah demannya turun dan tidak punya ciri-ciri terinfeksi corona.

Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Muhammad Sani, dr Zulkifli Dharma mengatakan, awalnya anak itu dapat perhatian khusus karena sebelumnya diketahui melakukan perjalanan ke Malaysia dan Singapura.

"Orangtuanya khawatir karena demam tingginya. Tapi karena dia ada perjalanan dari Malaysia, kita tidak bisa rasa aman-aman saja," kata Zulkifli Dharma dikutip Tribun Batam kemarin. Namun anak itu kini telah dipulangkan karena kondisinya membaik.

Kehabisan Masker
Sementara itu, sejumlah apotek dan toko obat di Kabupaten Karimun saat ini mulai kehabisan stok masker. Hal ini diketahui dari penelusuran Tribun Batam ke beberapa apotek dan toko obat di Pulau Karimun Besar.

"Stok kami habis. Kawan-kawan yang lain juga habis. Mereka pada nanya barang (masker) sama saya," kata Riko, seorang pemilik toko obat di Kelurahan Sei Lakam, Kecamatan Karimun.

Riko mengaku setiap hari bisa menjual 1.500 lembar atau 30 kotak masker. Padahal sebelum ada virus corona, ia hanya menjual belasan lembar saja setiap harinya.

"Dalam dua tiga hari ini banyak yang beli masker. Ada yang beli per kotak. Yang beli satuan juga banyak. Sarung tangan juga banyak yang beli tapi lebih banyak masker," katanya. (rin/tribun batam)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved