Kaget Ikut Diobservasi di Natuna, Pilot Batik Air Ceritakan Hal-hal yang Dilakukan di Lokasi
Kru Pilot Batik Air yang mengevakuasi WNI dari China kaget ketika juga harus mengikuti observasi yang dilakukan pemerintah RI
TRIBUNPEKANBARU.COM- Alangkah kagetnya kru pesawat batik Air setelah disebut mereka harus mengikuti observasi di Natuna berbarengan dengan warga negara indonesia (WNI) yang dievakuasi dari China.
Pilot Batik Air yang turut dalam evakuasi, yakni Destyo Usodo bahkan sempat bertanya-tanya terkiat dengan observasi yang harus dia lalui selama 14 hari kedepan di Natuna.
"Pada saat ke Batam dan kami dikirim untuk masa observasi, tentunya kami terkejut dengan kejadian ini (harus ikut diobservasi). Kenapa 14 hari? Enggak 7 hari. Observasi selama 14 hari tentunya itu ngeri-ngeri sedep," kata pilot Batik Air yang turut dalam evakuasi, Destyo Usodo di Jakarta, Sabtu (15/2/2020).
Ya, kru pesawat Batik Air yang melakukan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China ke Natuna mengaku sempat kaget saat tahu awak kabin harus turut diobservasi.
Destyo Usodo mengatakan pihaknya mesti mematuhi mengingat hal tersebut adalah prosedur dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan perintah pemerintah.
"Jadi kami tunduk patuh arahan dari pemerintah. Itu juga kan untuk kebaikan kita semua. Kalau kita pulang belum 14 hari ada yang tidak diinginkan kan bumerang juga buat kita semua," terang Destyo.
Sebenarnya, kata Destyo, ikut observasi selama 14 hari telah diarahkan sebelumnya oleh pihak perusahaan. Namun saat itu belum ada kejelasan kru pesawat bakal ditempatkan di Batam atau ikut ke Natuna.
Namun, dia mengaku bangga bisa ikut misi kemanusiaan ini. Sebab, 18 kru pesawat adalah keu yang telah dipilih oleh perusahaan. Artinya, mereka dipercaya oleh perusahaan.
"Kami komit ini adalah tugas mulia dan kita bekerja tanpa ada pikiran negatif apapun dan positif hingga kembali," ujarnya.
Sembari menunggu waktu observasi selesai, mereka menyibukkan diri melakukan berbagai hal, seperti olahraga sore, senam aerobik, hingga berkomunikasi dengan para TNI AU.
"Intinya banyak kegiatan yang positif. Kita saling menguatkan dan mempererat tali silaturahmi. Hal itu membuat kami gembira dan sukacita sehingga itu menjadi imun agar tidak gampang sakit," terangnya.
Sebagai informasi, WNI yang telah dievakuasi dari Wuhan, China telah kembali ke Jakarta pada Sabtu (15/2/2020). WNI berserta awak pesawat yang turut serta dalam evakuasi tersebut dipulangkan usai melangsungkan masa observasi di Natuna selama 14 hari.
Sebelum pemulangan, mereka telah menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan terakhir pada Sabtu pagi. Hasilnya, para WNI dan awak pesawat dinyatakan sehat.
Dijemput Menkes
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto menjemput langsung warga negara Indonesia (WNI) di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Sebanyak 285 warga negara Indonesia ( WNI) tersebut selanjutnya diberangkatkan ke Jakarta.
Setelah melalaui proses observasi terkait dengan virus corona, WNI tersebut mendapat sertifikat sehat dari Menteri Kesehatan
WNI tersebut sudah selesai menjalani observasi selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau.
Menurut Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, sertifikat itu menunjukkan bahwa seluruh WNI dalam keadaan sehat dan terbebas dari virus corona.
"Semua dalam kondisi yang sangat sehat dan kami lengkapi juga dengan sertifikat kesehatan dia dari hasil pemeriksaan pemantauan selama observasi," kata Terawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2/2020).
Terawan ikut menjemput para WNI dari Natuna dan berangkat dengan pesawat yang sama ke Jakarta.
Menurut Terawan, para WNI yang dulunya sempat terisolasi di Provinsi Hubei, China itu, kini sangat gembira akan segera bertemu keluarga mereka.
"Dalam kondisi sehat semua, berbahagia, sangat mengharukan karena mereka semua merasa sangat berbahagia mau bertemu keluarganya, bertemu saudara-saudara di kampung," kata dia.
Terawan menyebutkan, para WNI tersebut akan segera pulang ke daerahnya masing-masing setelah tiba di Bandara Halim sore ini.
Ia pun memastikan, seluruh WNI yang telah selesai diobservasi itu boleh mendatangi pusat keramaian.
"Mau nonton (konser) Java Jazz juga boleh," kata dia.
Pemulangan WNI yang diobservasi di Natuna berlangsung dengan tiga kali keberangkatan. Mereka dibawa pesawat Boeing 737 dan Hercules milik TNI AU.
Pesawat pertama berangkat pada 13.15 WIB. Disusul dua pesawat lain setelahnya.
Pantauan Kompas.com di lapangan, sebelum dilakukannya penerbangan, terlebih dahulu dilakukan serah terima 285 orang yang diobservasi ke pemerintah.
Adapun 285 orang tersebut terdiri atas 238 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei, 1 WNA (suami dari WNI), 5 anggota tim pendahulu KBRI Beijing, dan 42 orang dari tim penjemput termasuk kru pesawat dan petugas kesehatan.(*)
Kaget Ikut Diobservasi di Natuna, Pilot Batik Air Ceritakan Hal-hal yang Dilakukan di Lokasi
