News Analysis oleh Kriminolog UIR DR Kasmanto Rinaldi

KEJAHATAN narkoba sangat berbeda dengan kejahatan konvensional seperti pencurian, pembunuhan dan sebagainya. Dalam kejahatan narkoba seolah olah "korban" yang mengejar pelaku.

Hampir dipastikan tidak mungkin pengguna narkoba mendapatkan dengan gratis, pasti memiliki nilai jual yang bervariatif. 

Sisi lainnya, untuk terlibat narkoba, hampir dipastikan tidak akan mungkin berdiri sendiri, dalam artian akan cendrung terorganisir.

Oleh sebab itu tidak mudah dalam pengungkapan jaringannya karena diperlukan keseriusan dan kemauan yang kuat dari pihak terkait.

Saat ini, hampir semua orang tahu narkoba itu ada dimana-mana, tapi sangat jarang terungkap siapa capital ownernya.

Apresiasi Kepada BNN, Polda Riau dan jajaran serta stake holder lainnya senantiasa kita berikan terkait keberhasilan dalam penangkapan berbagai kejahatan narkoba akhir akhir ini.

Namun, dalam konteks penegakan hukum, apalagi untuk kejahatan transnational crime seperti narkoba, jika ada oknum kepolisian yang terlibat seyogyanya akan mendapatkan pidana yang lebih berat jika dibandingkan masyarakat biasa.

Hal ini juga harus menjadi catatan penting bagi kepolisian untuk tetap mendidik personilnya terutama terkait integritas dalam profesinya.

Jangan hanya disebabkan oleh oknum, institusi kepolisian yang sudah mulai berbenah harus menanggung akibatnya.

Ibarat pepatah, gara gara nila setitik rusak susu sebelanga. Ambil tindakan tegas dan usut tuntas sampai ke akar akarnya. (*)