Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Soal Kata Megawati yang Jengkel Paksakan Anak Ikut Pilkada, Anak Jokowi: Saya Nggak Dipaksa

Gibran mengatakan jika Megawati mengetahui apa yang menjadi kegiatannya menjelang pembacaan rekomendasi.

TRIBUNNEWS.COM/HENRY LOPOLALAN
Soal Kata Megawati yang Jengkel Paksakan Anak Ikut Pilkada, Anak Jokowi: Saya Nggak Dipaksa 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengemukakan pandangannya soal perubahan dalam perpolitikan Indonesia.

Pandangan ini ia utarakan saat memberikan sambutan dihadapan calon kepala daerah yang diusung PDIP di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020).

"Satu, 2024 akan terjadi regenerasi."

"Benar, kita kita ini sudah fading away. "

"Yang musti maju itu yang didorong itu anak anak muda," ujar Megawati seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.

Kendati demikian, lanjut Megawati, anak-anak muda yang tak berpotensi memimpin bangsa sebaiknya tidak dipaksakan untuk maju ke pemilihan.

Bahkan, ia sampai merasa jengkel dengan hal tersebut.

"Tapi berhentilah, kalau kalian punya anak, anaknya itu enggak bisa jangan dipaksa-paksa."

"Jengkel loh saya. Lah iya loh, ngapain sih kayak tidak ada orang."

"Kader itu ya anak kalian juga loh. Gimana yo," tutur Megawati.

Seperti diketahui, politik dinasti memang sudah sering terjadi di Indonesia.

Tak cuma anak, anggota keluarga yang lain jug bisa saja meneruskan dinasti politik tersebut.

Megawati menjelaskan bisa jadi istri hingga ponakan.

"Kalau tidak anakne, kalau ndak istrine, kalau enggak ponakane, loh nanti pasti ada yang bilang loh Ibu kan juga, tapi kan saya membuktikan," tuturnya.

Ia lalu mengatakan bahwa hal berbeda terjadi pada anak-anaknya.

Megawati menyebut anak-anaknya mengikuti hal yang jadi kemauan mereka.

Ia menyontohkan putrinya, Puan Maharani, yang kini jadi Ketua DPR RI.

Megawati merasa tidak pernah mengangkat-angkat putrinya tersebut.

"Mana mungkin, memang suaranya gede."

"Tidak ada yang bisa nahan. Begitu. Janganlah.. yang namanya sudah"

"Mabok saya dengarnya," imbuh dia.

Megawati memastikan PDIP akan memberikan peluang seluas-seluasnya kepada anak muda yang memiliki kompetensi untuk maju. Tapi, bukan karena faktor kedekatan, melainkan karena faktor kemampuan.

Bakal Calon Wali Kota Solo, Jawa Tengah Gibran Rakabuming Raka turut menanggapi hal ini.

Gibran menanggapi pidato Megawati di sela kegiatannya blusukan di Solo, Jawa Tengah pada Kamis (20/2/2020) sore.

Gibran menilai dirinya bukan anak kader yang dimaksud oleh Megawati.

Sejak awal Gibran masuk politik, tanpa ada paksaan dari siapa pun, termasuk dari ayahnya Presiden Joko Widodo.

Gibran mengatakan jika Megawati mengetahui apa yang menjadi kegiatannya menjelang pembacaan rekomendasi.

"Saya nggak dipaksa, keinginan sendiri. Tidak ada paksaan," kata Gibran saat ditemui di kawasan Gilingan, Banjarsari, Solo, Kamis (20/2/2020).

Saat pembacaan rekomendasi Pilkada 2020 kemarin, Megawati memang meminta agar kadernya tidak memaksa anak-anak mereka untuk berpolitik maju dalam pilkada apabila dirasa tidak mampu.

Pidato Megawati tersebut memang menyentil karena saat ini banyak orang yang dinilai memanfaatkan situasi.

Banyak yang sebenarnya belum mampu, namun dipaksa tampil dalam pilkada. Hasilnya banyak yang mengecewakan walau hal tersebut tak menyurutkan niat berpolitik dari anak-anak politisi Indonesia.

Nasib Gibran

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut elektabilitas bakal calon wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka menunjukan peningkatan.

Namun, untuk keputusan mengusung Gibran Rakabung atau tidak dalam Pilwalkot Solo 2020 berada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Elektoral Mas Gibran memperlihatkan tren meningkat, ada antusiasme bagi anak-anak muda untuk bergabung. Tetapi sekali lagi, keputusan ada di tangan Ibu Megawati Soekarnoputri," ujar Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020).

Menurutnya sudah menjadi tugas DPP melakukan pemetaan politik dan survei politik.

Tetapi tetap keputusannya berada di tangan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP.

Politikus asal Yogyakarta tersebut menegaskan calon kepala daerah-wakil kepala daerah Solo sebenarnya sudah siap diumumkan.

Namun, PDIP berencana mengumumkan wilayah Solo bersamaan dengan Bali dan Makassar.

"Untuk Kota Solo, Bali, dan Kota Makassar akan dilakukan secara terpisah (dari gelombang pertama). Kemudian Kota Medan dan Kota Surabaya akan diumumkan secara terpisah. Nanti ada beberapa gelombang," kata dia.

Ia menjelaskan alasan kenapa Solo baru diumumkan dalam gelombang berikutnya.

"Bagaimanapun juga Kota Solo dan Bali merupakan basis utama, maka nanti akan diumumkan bersama-sama. Kami sudah mengkomunikasikan ini kepada seluruh kader-kader partai daerah di Kota Solo dan Bali," katanya.

(*)

Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved