Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

14 Hari Mendebarkan, Rasa Bersalah Menyelinap di Fikiran Pria Ini, sampai Hasil Lab Membuatnya Lega

Saat-saat mendebarkan bagi Nick ketika ia harus menjalani pemeriksaan terkait virus corona

Editor: Budi Rahmat
(Via Shanghaiist) (Via Shanghaiist)
14 Hari Mendebarkan, Rasa Bersalah Menyelinap di Fikiran Pria Ini, sampai Hasil Lab Membuatnya Lega 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Saat-saat mendebarkan bagi Nick ketika ia harus menjalani pemeriksaan terkait virus corona.

Harapannya berkecamuk dengan ketakutan menunggu hasil pemeriksaan.

Pria ini harus menjalani 14 hari karantina dengan sebuah ketakutan yang ada dalam fikirannya.

Kondisi demam sepulangnya dari Italia menjadikan Nick benar-benar khawatir.

Wabah Virus Corona, Gelaran MotoGP Qatar Dibatalkan, Moto2 Tetap Lanjut

Khawatir Virus Corona, Mata Garuda Riau Gelar Seminar Awam Coronavirus Tak kenal maka tak tenang

Nonstop Tangani Pasien Corona, Begini Kondisi Memprihatinkan Para Staf Medis, Lelah Fisik & Mental

Foto ini diambil pada Selasa (18/02/2020) Seorang dokter sedang menangani pasien yang telah pulih dari infeksi virus corona (COVID-19) menyumbangkan plasma di Wuhan di Hubei, China. Sebelumnya Pejabat kesehatan China pada 17 Februari kemarin mendesak pasien yang telah pulih dari coronavirus untuk menyumbangkan darah sehingga plasma dapat diekstraksi untuk mengobati orang lain yang sakit kritis.
Foto ini diambil pada Selasa (18/02/2020) Seorang dokter sedang menangani pasien yang telah pulih dari infeksi virus corona (COVID-19) menyumbangkan plasma di Wuhan di Hubei, China. Sebelumnya Pejabat kesehatan China pada 17 Februari kemarin mendesak pasien yang telah pulih dari coronavirus untuk menyumbangkan darah sehingga plasma dapat diekstraksi untuk mengobati orang lain yang sakit kritis. (STR/AFP/China OUT)

Sebab di Italia, ia berada di kota Bologna lokasi yang banyak terdampak virus corona.

Banyak hal yang terfikirkan sebelum hasil lab benar-benar memastikan kondisi Nick.

Nick Stylianou (30) adalah seorang produser media Sky News menceritakan pengalamannya menjalani pemeriksaan apakah dia positif mengidap virus corona atau tidak.

Saat itu Nick baru kembali dari perjalanannya di Bologna. Di sana dia meliput berita tentang penyebaran virus corona.

Padahal dia sendiri tahu, bahwa seluruh masyarakat Eropa sedang menghadapi kasus serius terkait virus tersebut.

Terlebih, dia baru kembali dari Bologna, sebuah kota dari negara  Italia yang sudah mengonfirmasi sebanyak 1.694 kasus infeksi dan 34 angka kematian akibat virus corona.

Sepulangnya dari Bologna, Nick merasakan demam. Selama lima hari selanjutnya dia merasakan sakitnya bertambah. Namun dia tetap bekerja dan berjuang melawan sakitnya dengan beristirahat di akhir pekan dengan dada yang juga terasa berat.

Selain Indonesia, 20 Negara di Asia Ini Belum Terinfeksi Virus Corona, Ini Daftarnya

Pemerintah Diminta Jawab Pertanyaan Dunia Terkait Virus Corona: Ngomongin Saja Tanpa Gambarnya

Kasus Virus Corona di Negara Tetangga Malaysia Bertambah, Terinfeksi Sepulang Dari China dan Italia

Tak Terima Mertuanya Wafat karena Virus Corona, Pria Ini Pukuli 2 Dokter hingga Patah Tulang
Tak Terima Mertuanya Wafat karena Virus Corona, Pria Ini Pukuli 2 Dokter hingga Patah Tulang (SCMP/Xinhua)

Namun ketika Senin pagi Nick terbangun dan mendengar berita tetang 'zona merah' di Italia sebab virus corona, ditambah dirinya yang masih demam membuatnya berpikir untuk menghubungi tim jurnalis Eropa.

Dia ingin memastikan apakah tempatnya bepergian di Emilia-Romagna yang berada di Bologna memiliki kasus infeksi virus corona.

Tim jurnalisnya di Eropa mengatakan kalau di Romagna terdapat 20 kasus infeksi virus corona yang terkonfirmasi.

Kesehatan Publik Inggris dan NHS 111 tidak terlalu mengkhawatirkan keadaan Nick yang meminta pertolongan karena Italia Utara belum jadi prioritas mereka sebagai wilayah terinfeksi tinggi kala itu. Nick kembali pulang ke rumahnya sambil menunggu kabar dari 111.

Dia menunggu sebelas jam sampai akhirnya berbicara dengan seorang perawat yang dari suaranya seperti lebih sakit dari pada Nick.

Perawat itu meminta maaf atas keterlambatan pihak rumah sakit dalam merespon.

Tapi sekali lagi, mereka masih memastikan bahwa Italia Utara tidak terlalu beresiko.

Siapapun yang kembali dari 11 kota yang dikarantina setelah 19 Februari berarti dia harus segera melakukan isolasi dan pengujian diri.

Dan siapapun yang baru kembali dari wilayah manapun di Pisa Utara setelah 19 Februari dan menunjukkan gejala flu, harus mengisolasi diri selama 14 hari dan menghubungi 111 untuk diperiksa.

Sampai tanggal 18 Februari, gejala-gejala virus corona belum dialami Nick.

Jadi dia menghubungi 111 kembali dan menjelaskan apa yang diberitakan Sky News berdasarkan Kementerian Kesehatan serta meminta mereka mengklarifikasi hal itu.

Tapi ternyata pihak rumah sakit masih belum mengetahui informasi tersebut jadi Nick harus menunggu panggilan telpon lagi dari rumah sakit.

Empat jam kemudian, Nick berbicara dengan salah satu tim yang menangani pasien virus corona di London.

Warga Riau Mulai Khawatir Virus Corona Meluas. Diskes Kirim Surat ke Seluruh Puskesmas

Diklaim Mujarab, Pria Ini Tawarkan Minyak Tangkal Virus Corona, Dioleskan di Tempat yang Tak Biasa

Mereka meminta Nick untuk mengisolasi diri (karantina) dan melakukan uji swab alias seka.

Untungnya ada tim kesehatan yang bisa mengunjungi Nick pada dua hari berikutnya karena mereka sangat sibuk.

Di area lain, orang yang merasa perlu diperiksa harus memeriksakan diri mereka ke rumah sakit.

Pada jam makan siang di hari selasa, Nick akhirnya didatangi petugas medis dan diminta keluar rumah.

Ketika dia membuka pintu rumahnya, perawat yang menunggu telah memakai pakaian pelindung hazmat dan memiliki perlengkapan medis lain.

Beberapa orang yang melakukan uji swabmengalaminya di hidung dan tenggorokkan.

Namun Nick hanya diperiksa bagian tenggorokkan yang sakit.

Pemeriksaannya cukup cepat tapi sangat tidak nyaman.

"Bayangkan seseorang memainkan amandelmu," ungkap Nick.

Saat itu Nick juga menanyakan apakah tim medis yang memeriksanya sedang sibuk atau tidak, mereka menjawab, "Kau tidak bisa membayangkan bagaimana kami memeriksa separuh warga London."

Dampak Wabah Virus Corona, Google Pindahkan Pabrik ke Vietnam, Produksi Smartphone Pixel 4a di Sana

Menduga Telah Terjangkit Virus Corona, Wanita Korea di Solo Gantung Diri, Hasil Lab di Luar Dugaan

Mereka juga menceritakan kalau belakangan ini liburan ke Thailand dan Malaysia jadi salah satu liburan terpopuler di London.

Sejauh ini seperti diketahui terdapat angka infeksi di Thailand dan Malaysia.

Tak lama, hasil Nick baru bisa diketahui tiga hari setelahnya.

Tepat pada hari ke-14 masa karantinanya, sejak Nick tiba di Inggris namun dia masih mau menunggu lebih lama.

Minggu sorenya hasil pemeriksaan Nick keluar.

Enam hari menghabiskan waktu di kamar, dia membayangkan berapa banyak orang yang bisa terinfeksi darinya jika dia ternyata mengidap penyakit itu.

Dia membayangkan orang-orang di kereta yang ditumpanginya menuju Modena mungkin akan kena virus, saat dia naik pesawat, saat dia merayakan pesta ulang tahun, saat dia berada di bar, ibunya, tempat ibunya bekerja, bioskop dan tentu ruang kerjanya.

Dan dia juga berpikir, kalau ada seorang warga Inggris yang tinggal di dekatnya dinyatakan positif, dia mungkin harus mengulang semua pemeriksaan dari awal lagi.

Selamat Nick, Anda tidak terinfeksi!

Virus Corona Sebabkan Polusi di China Menurun Drastis, Gambar Bersih Udara di China Diungkap NASA

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved