Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Khawatir Virus Corona, Mata Garuda Riau Gelar Seminar Awam Coronavirus 'Tak kenal maka tak tenang'

Mata Garuda Riau, menggelar kegiatan dengan tajuk Seminar Awam Coronavirus (2019-nCoV) "Tak kenal maka tak tenang”, di Pekanbaru, Minggu (1/3/2020).

Istimewa
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Dra Hj Mimi Yuliani Nazir, menerima piagam penghargaan dari Ketua Mata Garuda Riau Wira Satria, pada Seminar Awam Coronavirus (2019-nCoV) "Tak kenal maka tak tenang”, di Pekanbaru, Minggu (1/3/2020). 

Sementara itu, dr. Indra Yovi, Sp.P(K) memaparkan Gejala dan penanganan penyakit akibat virus corona 2019 (COVID-19). Ia menyinggung banyak hal terkait upaya yang bisa dilakukan masyarakat guna meminimalisir penyebaran virus corona.

Sebenarnya kata Dia, orang yang tak terjangkit virus corona belum tentu aman dari serangan virus corona.

"Sebetulnya, yang harus dan wajib pakai masker itu orang yang terkena virus ini. Kalau orang yang tidak terkena namun pakai masker untuk mengantisipasi, belum tentu aman. Apa sebabnya? Karena sehari-hari tangan kita masih sering menyentuh area wajah, sementara tangan kita ini belum tentu bersih dari virus-virus yang mungkin menempel," ungkapnya.

Langkah yang bisa dilakukan masyarakat guna meminimalisir penyebaran virus corona, untuk saat ini bisa dengan menjaga jarak dengan orang-orang yang positif atau diduga terkena virus corona. Lalu sebisa mungkin menghindari tangan menyuntuh bagian wajah, berusaha untuk tidak bepergian ke luar negeri, melakukan cuci tangan secara rutin, dan memakai masker jika terjadi pilek.

"Kalau bisa untuk sementara waktu, menghindari bersalaman dengan cium tangan. Tidak membeli produk dari luar negeri karena bisa saja ada virus-virus yang lengket pada produk dan tidak mati selama perjalanan, kalau bisa menahan tenaga kerja asing masuk ke dalam negeri. Terpenting itu kalau sakit seperti pilek, demam, periksakan diri dan karantina diri sendiri," jelasnya.

Indra juga menyinggung terkait kemungkinan orang yang bepergian ke luar negeri terdampak virus corona. Dalam hal ini Ia mencontohkan, jika ada orang yang sakit dan punya riwayat bepergian ke luar negeri dalam 14 hari terakhir, maka dikatakan suspect.

"Semua saat ini serba fleksibel, bisa saja berubah-ubah. Misalnya di china, masa inkubasi sudah 28 hari tidak lagi 14 hari, karena bisa saja ada perubahan," ujarnya.

Gejala virus corona ungkap dia, rata-rata muncul 5 hari setelah virus masuk.

"Intinya bagaimana kita menjaga kesehatan sendiri. Belum ada terapi yang spesifik. Memang beberapa obat bisa digunakan sebagai obat untuk virus corona. Namun faksin corona sampai saat ini belum ditemukan," katanya.

Sedangkan dr. Dani Rosdiana, Sp.PD, FINASIM yang berbicara soal Vaksinasi: Coronavirus and beyond, juga menegaskan tentang bagaimana vaksin corona itu dibuat.

Menjelang ditemukannya vaksin corona, masyarakat harus bisa menjaga diri dengan berbagai ketentuan-ketentuan yang berlaku.

"Vaksin corona belum ada, saat ini pun sadang proses namun masih sangat lama. Membutuhkan berbagai proses panjang. Tidak siap dalam beberapa bulan ke depan," terangnya.

Ketua Mata Garuda Riau Wira Satria SE., M.Acc., Ak., CA menuturkan, Seminar Awam Coronavirus (2019-nCoV) ini dilatar belakangi keprihatinan Mata Garudanakan virus corona yang dampaknya semakin luas. Diharapkan melalui kegiatan itu, masyarakat Indonesia lebih membuka diri dan peduli terhadap kesehatan masing-masing.

Sebagai alumni Penerima Beasiswa dari LPDP Kemenkeu RI, Mata Garuda Riau merasa punya tanggungjawab terhadap Indonesia terutama Provinsi Riau. Bila selama ini mereka fokus pada seminar atau kegiatan sosialisasi beasiswa, saat ini mereka mulai merambah pada isu keilmuan.

"Saat ini heboh virus corona, dampaknya luas, tidak hanya kepada kesehatan, tapi juga ekonomi. Maka dengan adanya seminar ini, kita ajak dinas terkait bekerjasama, agar kita sama-sama memberi tahu masyarakat awam bagaimana dampak virus corona. Harapnnya orang-orang lebih terbuka dan peduli terhadap kesehatannya, mengenali virus corona, dan peduli lingkungan. Saat ini, jika sedikit demam dan itu bikin kita khawatir, sebisanya periksakan diri ke rumah sakit," sebut Wira. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved