Karhutla 2020
Kepala BNPB Pimpin Apel Kesiapsiagaan Hadapi Musim Kemarau dalam Rangka Pencegahan Karhutla di Riau
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo memimpin apel kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau di Riau pada Senin (9/3/2020)
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
Kepala BNPB Pimpin Apel Kesiapsiagaan Hadapi Musim Kemarau dalam Rangka Pencegahan Karhutla di Riau 2020
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo memimpin apel kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau di Riau pada Senin (9/3/2020).
Apel gabungan ini dilaksanakan untuk melakukan pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla di Riau 2020 ini.
Sebab saat ini Riau sudah mulai masuk musim kemarau.
"Sesuai prediksi dari BMKG di Riau akan terjadi dua fase musim kemarau, pertama di priode februari sampai apri, lalu priode kedua akan masuk lagi musim kemarau pada akhir juni hingga september. Pada musim kemarau inilah yang harus kita lakukan pencegahan," kata Doni.
Doni mengungkapkan, tahun 2019 lalu, luas lahan yang terbakar di Riau mencapai 90 ribu hektare.
Riau bahkan masuk dalam peringkat ketujuh luas lahan yang terbakar sepanjang tahun 2029.
"Dari 90 ribu hektare lahan yang terbakar itu 62 ribu hekteranya ada dilahan gambut. Pengalaman kita, kalau kebakaran lahan dilahan gambut ini sulit pemadamananya. Satu bulan memadamkan api tidak serta merta padam. Baru efektif padam, setelah masuk musim hujan," ujarnya.
Untuk itu pihaknya berharap agar tahun ini kebakaran lahan di Riau dapat dicegah sejak awal, sehingga tidak menguras tenaga dan anggaran dalam melakukan pemadamananya.
"Kita mencoba meningkatkan kemampuan agar di tahun ini bisa kita tekan," katanya.
Pemerintah pusat sudah menerbitkan aturan terkait penanganan Karhutla.
Di antaranya adalah memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk melakukan penanganan terhadap Karhutla.
"Kepala daerah mendapatkan kewenangan sebagai komandan satgas, dibantu dengan Kapolda, Danrem dan bpbd serta pemerintah pusat. Kemudian koaborasi pemerintah pusat, daerah dan akademisi juga harus berjalan. Tahun ini ada seribu orang mahasiswa yang akan kita libatkan dalam melakukan sosialisasi bahaya Kathuta yang dimasukkan dalam program KKN di perguruan tinggi," ujarnya.
Selain itu, kalangan akademisi juga diminta untuk ikut mensosialisasikan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat agar tidak tergantung pada satu komoditi pertanian saja.
Seperti mengembangkan pertanian Kopi, Nenas dan Lidah Buaya.
"Selain berfungsi sebagai ekologis juga benilai ekonomi. Ini penting untuk mencegah Karhutla," katanya.
Karhutla i Riau 2020 - Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono.