Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Update Data Kasus Covid 19

LIBUR Siswa SMA dan SMK Sederajat di Riau Diperpanjang Hingga Tanggal 15 April Akibat Wabah Covid-19

Dinas Pendidikan Provinsi Riau akhirnya memperpanjang masa libur siswa SMA/SMK/MA sederajat sesuai dengan surat edaran (SE) dari Kementerian Pendidika

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Istagram.com/@octafianiiii_/Capture KompasTV/Ilustrasi/Nolpitos Hendri
LIBUR Siswa SMA dan SMK Sederajat di Riau Diperpanjang Hingga Tanggal 15 April Akibat Wabah Covid-19 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dinas Pendidikan Provinsi Riau akhirnya memperpanjang masa libur siswa SMA/SMK/MA sederajat sesuai dengan surat edaran (SE) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dan juga surat dari Gubernur Riau.

Kebijakan memperpanjang libur sekolah untuk siswa SMA/SMK sederajat ini dilakukan menyusul semakin meluasnya wabah virus corona di Indonesia termasuk di Riau.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Riau, Kaharuddin, Jumat (27/3/2020) mengatakan, untuk jadwal libur sekolah atau pembelajaran di rumah, yang semulanya sampai tanggal 30 Maret, diperpanjang hingga 15 April 2020 mendatang.

Kondisi ini karena masih tingginya tingkat penyebaran corona (Covid-19) di Indonesia, termasuk di Riau.

“Sesuai edaran Kemendikbud dan instruksi Gubernur Riau, proses belajar di rumah diperpanjang sampai tanggal 15 April 2020. Surat edaran sudah kita kirimkan ke seluruh sekolah kabupaten dan kota di Riau,” kata Kaharuddin.

Dijelaskan Kaharuddin, selama proses belajar di rumah, sekolah menjalankan dengan cara belajar daring atau jarak jauh dan pembelajaran dapat difokuskan pada pendidikan mengenai pandemi Covid-19.

“Aktivitas dan tugas pembelajaran daring sesuai minat dan kondisi masing-masing. Termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas belajar di rumah. Selanjutnya pembelajaran daring mempunyai umpan balik yang bersifat kualitatif, dan berguna bagi guru tanpa diharuskan memberikan skor atau nilai kuantitatif,” ujarnya.

Lebih jauh dikatakan Kaharuddin, untuk dana bantuan operasional sekolah atau bantuan operasional pendidikan, dalam surat edaran tersebut, juga dapat digunakan untuk pengadaan barang sesuai kebutuhan sekolah.

“Termasuk untuk membiayai keperluan dalam pencegahan pandemi Covid-19, seperti penyediaan alat kebersihan, hand sanitizer, disinfectan, dan masker bagi warga sekolah, serta untuk membiayai pembelajaran daring,” ucapnya.

Seperti diketahui, akibat semakin meluasnya penyebaran Covid-19 di Indonesia, proses belajar mengajar dilburkan sementara mulai tanggal 16 Maret sampai dengan 30 Maret, dan siswa diharuskan belajar di rumah.

Saat ini proses belajar dirumah kembali diperpanjang hingga 15 April 2020.

Termasuk ditiadakannya Ujian Nasional (UN) 2020.

Update Data Kasus Covid 19

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau Covid-19, Achmad Yurianto pada Jumat (27/3/2020) sore menyampaikan, ada sebanyak 153 kasus baru.

Pada kesempatan itu, Achmad Yurianto mengatakan, taati imbauan pemerintah, jaga jarak dan isolasi di rumah.

Ia prihatin, masih banyak masyarakat yang tidak memperhatikan imbauan pemerintah untuk menjaga jarak, terutama anak muda.

Menurut Yurianto, anak muda dengan daya tahan tubuh yang tinggi, infeksi virus corona bisa saja tidak menimbulkan efek, sehingga tanpa disadari kondisi tubuh yang penuh virus tersebar ke orang lain.

"Lebih parahnya tertular kepada keluarga dan orang yang sudah berumur atau memiliki latar belakang penyakit lain, sehingga akan berdampak parah kepadanya," jelas Yurianto.

Pemerintah terus mencari kasus positif corona melalui rapid test.

"Kami sudah menyebar rapid test dan sudah 500 ribu didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia," katanya.

BREAKING NEWS : 1.046 Orang di Indonesia Positif Covid-19 dan Ada 153 Kasus Baru
BREAKING NEWS : 1.046 Orang di Indonesia Positif Covid-19 dan Ada 153 Kasus Baru (Tribun Pekanbaru/Capture KompasTV)

Berikut data terbaru kasus Virus Corona atau Covid-19 :

Total terpapar 465.915

Ada sebanyak 153 kasus baru.

Total positif 1.046 kasus.

11 pasien dinyatakan sembuh sehingga total sembuh 46 orang.

Angka kematian bertambah 9 orang sehingga total kematian baru 87 orang.

PDP Virus Corona atau Covid-19 di Inhil Bertambah

Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan kembali kedatangan 1 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona Virus Disease (Covid-19).

Dengan begitu, per 26 maret RSUD PH Tembilahan sedang menangani total 2 orang PDP Covid 19.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Inhil, Trio Beni Putra, menjelaskan, 1 orang PDP yang baru saja dirawat diruang isolasi tersebut merupakan rujukan dari Kecamatan Pulau Kijang.

"Saat ini jumlah seluruhnya (PDP) yang diisolasi ada 2 orang. Sementara Data total Orang Dalam Pemantauan (ODP) saat ini sebanyak 114 Orang," ungkap Trio, Jum'at (27/3).

Sebelumnya, rumah sakit rujukan corona di Riau ini juga telah menangani dan memulangkan 2 orang PDP Covid 19 yang dinyatakan negatif beberapa waktu lalu, sehingga total keseluruhan PDP baik itu yang masih dalam pantauan atau sudah dinyatakan sembuh berjumlah 4 orang.

Menurut Trio, Saat ini seluruh pihak terkait telah mengambil langkah-langkah penting dalam upaya penangangan pencegahan covid-19 di Kabupaten Inhil.

Posko Gugus Tugas Penanganan Pencegahan covid-19 kabupaten Inhil telah memiliki media informasi melalui beberapa sarana, website https://covid19.inhilkab.go.id untuk menyampaikan kondisi pasien yang positif terpapar Covid-19 secara realtime dan call center 0822 8681 0123.

ODP Covid-19 di Kampar Naik dari Hari Capai 1.211 Orang

Masyarakat Kampar yang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) hingga Jumat (27/3/2020) mencapai 1.211 orang.

Sementara masyarakat yang dirawat atau berstatus PDP sebanyak 2 orang.

Kedua pasien ini ada yang dirawat di Puskesmas yang ditunjuk menyediakan ruang isolasi dan RSUD Bangkinang.

Jumlah tersebut terus meningkat hari kehari.

Hari sebelumnya jumlah masyarakat yang berstatus ODP di Kampar sebanyak 978 orang, dan hari ini bertambah 233 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar mengatakan banyaknya masyarakat yang berstatus ODP ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang kembali dari luar Kabupaten Kampar.

"Pengawasan kami lakukan terhadap orang yang kembali dari luar negeri dan juga masyarakat yang kembali dari luar kota dalam negeri," ungkapnya.

Ia mengatakan langkah ini dilakukan karena Pemkab Kampar tidak mau mengambil resiko jika ada orang yang jadi suspek Covid 19 dari dalam negeri.

Dedi mengatakan dalam penanganan Covid 19 tantangannya saat ini terhadap kebiasaan masyarakat Kampar yang punya kebiasaan bersilaturahmi dan melakukan ziarah kubur jelang momen bulan puasa.

"Kebiasaan ini membuat masyarakat Kampar yang merantau, yang kebanyakan merantau keluar negeri untuk bekerja kembali pulang di momen ini," ungkapnya.

Ia mengatakan banyaknya status ODP karena di Malaysia sudah libur total dan tiada kegiatan lagi, karena itu banyak yang pulang ke Kampar.

"Kita tidak mungkin pula rasanya melarang masyarakat yang merantau pulang," ungkapnya.

Dedi meminta masyarakat patuh terhadap arahan pemerintah terkait penanganan wabah Covid 19 ini.

Data Kamis (26/3/2020)

Naik tajam sebanyak 196 orang sehingga jumlah Orang Dalam Pengawasan di Kampar mencapai 978 orang hingga Kamis (26/3/2020).

Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan ataui PDP di Kampar hari ini, Kamis (26/3) bertambah menjadi dua orang.

Sebelumnya di Kampar baru hanya satu orang saja pasien yang masuk dalam kategori PDP.

Berdasarkan Data Siaga Corona yang dihimpun Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, dua pasien yang masuk dalama kategori PDP dirawat di Puskesmas Salo dan RSUD Bangkinang.

Penambahan pasien PDP ini terjadi hari ini.

Sementara itu, hingga pukul 11.30 wib, dari upaya pencegahan, pendataan dan sosialisasi oleg Satuan Tugas Covid 19 di Kampar sudah ada 978 orang masyarakat yang masuk dalam kategori Orang Dalam Pengawasan (ODP).

Jumlah ini kembali meningkat sebanyak 196 orang dari pendataan sore hari kemarin, Rabu (25/3).

Status ini memaksa orang yang berstatus ODP untuk melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan juga dilakukan oleh pihak Puskesmas.

Dalam status ODP ini Dinas Kesehatan menemukan 8 orang yang disertai dengan sejumlah gejala Covid19.

Dari data yang dipaparkan Dinas Kesehatan, Kecamatan Tapung Hilir ada sekitar 150 orang berstatus ODP.

Diikuti Kecamatan Kampar 135 orang berstatus ODP.

Penyebaran masyarakat berstatus ODP ada di 21 kecamatan di Kabupaten Kampar

Dilain pihak manajemen RSUD Bangkinang mengaku hingga hari ini belum juga menerima data swab test dari PDP yang dirawat.

"Kita belum terima hasilnya, biasanya hasil keluar sekitar 8 hari, namun mengingat banyaknya jumlah kasus dari berbagai daerah kita tidak bisa prediksi kapan terima," kara Direktur RSUD Bangkinang, Asmara Fitrah Abadi.

Data Rabu (25/3/2020)

Hingga hari Rabu (25/3/2020) di Kabupaten Kampar tercatat ada 782 orang masyarakat berstatus Orang Dalam Pengawasan atau ODP Covid-19.

Selain itu, hingga hari ini terdata 1 orang masyarakat berstatus PDP dan dirawat di RSUD Bangkinang.

Jumlah ini meningkat drastis dari hari Senin kemarin yang hanya berjumlah 300 orang.

Lebih dari 100 persen peningkatan jumlah orang yang berstatus ODP di Kampar.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar pesebaran ODP di Kampar hampir diseluruh kecamatan di Kampar.

Ada 21 kecamatan yang terdata masyarakatnya berstatus ODP.   

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, Dedi Sambudi mengatakan sebagian besar masyarakat yang berstatus ODP adalah mereka yang baru pulang dari negeri jiran Malaysia.

Ada 458 orang terdata baru balik dari negeri jiran Malaysia.

Untuk yang berstatus PDP, ia mengaku pihaknya telah memberikan pelayanan kesehatan dan perawatan kepada yang bersangkutan untuk memastikan apakah pasien itu merupakan suspek virus corona atau tidak.

“Dari informasi tim medis di rumah sakit, kondisi pasien yang bersangkutan semakin membaik,” ungkapnya.

Sementara itu terkait Alat Perlindungan Diri (APD) bagi tenaga medis, dia menjamin ketersediaan peralatan tersebut.

“Saya menjamin seluruh alat kesehatan untuk penanganan Covid-19 dalam kondisi yang baik,” tutupnya.

12 ODP Covid-19 di Indragiri Hilir Dinyatakan Aman

Sebanyak 12 Orang Dalam Pantauan (ODP) di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) telah selesai masa pemantauannya dan dinyatakan aman.

Jumlah ini berdasarkan data dari posko Gugus Tugas (Gugas) Penanganan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Inhil per 25 maret.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Inhil, menuturkan, Trio Beni Putra, menjelaskan, sehari sebelumnya ODP yang selesai masa pemantauan hanya 7 orang dari total seluruh ODP 102 orang.

“Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih 1 orang yang saat ini dalam kondisi pemulihan. Tim akan tetap melakukan pemantauan terhadap perkembangan kasus virus corona di Kabupaten Inhil,” tutur Trio sapaan akrabnya, Kamis (26/3).

Meskipun sejauh ini belum ditemukan warga yang positif terinfeksi virus corona, namun menurut Truo, berbagai upaya juga telah ditempuh oleh tim Gugus Tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Inhil guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

“Penyemprotan disinfektan, pembuatan bilik sterilisasi hingga persiapan pembangunan rumah sakit khusus isolasi pasien corona juga kita tempuh,” jelas Trio.

Trio menuturkan, hal yang perlu diperhatikan bagi segenap masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir adalah menaati segala ketentuan dan imbauan yang dikeluarkan pemerintah.

“Semua pihak memiliki perannya masing-masing untuk mencegah penyebaran virus Corona,” imbuhnya.

Update Data Kasus Covid 19 - Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved