Dampak Covid 19 di Riau
PDP Virus Corona atau Covid-19 di Inhil Bertambah 1 Orang dan Dirawat di RSUD Puri Husada Tembilahan
Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan kembali kedatangan 1 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona Virus Disease (Covid-19)
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN - Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan kembali kedatangan 1 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona Virus Disease (Covid-19).
Dengan begitu, per 26 maret RSUD PH Tembilahan sedang menangani total 2 orang PDP Covid 19.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Inhil, Trio Beni Putra, menjelaskan, 1 orang PDP yang baru saja dirawat diruang isolasi tersebut merupakan rujukan dari Kecamatan Pulau Kijang.
"Saat ini jumlah seluruhnya (PDP) yang diisolasi ada 2 orang. Sementara Data total Orang Dalam Pemantauan (ODP) saat ini sebanyak 114 Orang," ungkap Trio, Jum'at (27/3).
Sebelumnya, rumah sakit rujukan corona di Riau ini juga telah menangani dan memulangkan 2 orang PDP Covid 19 yang dinyatakan negatif beberapa waktu lalu, sehingga total keseluruhan PDP baik itu yang masih dalam pantauan atau sudah dinyatakan sembuh berjumlah 4 orang.
Menurut Trio, Saat ini seluruh pihak terkait telah mengambil langkah-langkah penting dalam upaya penangangan pencegahan covid-19 di Kabupaten Inhil.
Posko Gugus Tugas Penanganan Pencegahan covid-19 kabupaten Inhil telah memiliki media informasi melalui beberapa sarana, website https://covid19.inhilkab.go.id untuk menyampaikan kondisi pasien yang positif terpapar Covid-19 secara realtime dan call center 0822 8681 0123.
ODP Covid-19 di Kampar Naik dari Hari Capai 1.211 Orang
Masyarakat Kampar yang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) hingga Jumat (27/3/2020) mencapai 1.211 orang.
Sementara masyarakat yang dirawat atau berstatus PDP sebanyak 2 orang.
Kedua pasien ini ada yang dirawat di Puskesmas yang ditunjuk menyediakan ruang isolasi dan RSUD Bangkinang.
Jumlah tersebut terus meningkat hari kehari.
Hari sebelumnya jumlah masyarakat yang berstatus ODP di Kampar sebanyak 978 orang, dan hari ini bertambah 233 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar mengatakan banyaknya masyarakat yang berstatus ODP ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang kembali dari luar Kabupaten Kampar.
"Pengawasan kami lakukan terhadap orang yang kembali dari luar negeri dan juga masyarakat yang kembali dari luar kota dalam negeri," ungkapnya.
Ia mengatakan langkah ini dilakukan karena Pemkab Kampar tidak mau mengambil resiko jika ada orang yang jadi suspek Covid 19 dari dalam negeri.
Dedi mengatakan dalam penanganan Covid 19 tantangannya saat ini terhadap kebiasaan masyarakat Kampar yang punya kebiasaan bersilaturahmi dan melakukan ziarah kubur jelang momen bulan puasa.
"Kebiasaan ini membuat masyarakat Kampar yang merantau, yang kebanyakan merantau keluar negeri untuk bekerja kembali pulang di momen ini," ungkapnya.
Ia mengatakan banyaknya status ODP karena di Malaysia sudah libur total dan tiada kegiatan lagi, karena itu banyak yang pulang ke Kampar.
"Kita tidak mungkin pula rasanya melarang masyarakat yang merantau pulang," ungkapnya.
Dedi meminta masyarakat patuh terhadap arahan pemerintah terkait penanganan wabah Covid 19 ini.
Data Kamis (26/3/2020)
Naik tajam sebanyak 196 orang sehingga jumlah Orang Dalam Pengawasan di Kampar mencapai 978 orang hingga Kamis (26/3/2020).
Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan ataui PDP di Kampar hari ini, Kamis (26/3) bertambah menjadi dua orang.
Sebelumnya di Kampar baru hanya satu orang saja pasien yang masuk dalam kategori PDP.
Berdasarkan Data Siaga Corona yang dihimpun Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, dua pasien yang masuk dalama kategori PDP dirawat di Puskesmas Salo dan RSUD Bangkinang.
Penambahan pasien PDP ini terjadi hari ini.
Sementara itu, hingga pukul 11.30 wib, dari upaya pencegahan, pendataan dan sosialisasi oleg Satuan Tugas Covid 19 di Kampar sudah ada 978 orang masyarakat yang masuk dalam kategori Orang Dalam Pengawasan (ODP).
Jumlah ini kembali meningkat sebanyak 196 orang dari pendataan sore hari kemarin, Rabu (25/3).
Status ini memaksa orang yang berstatus ODP untuk melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan juga dilakukan oleh pihak Puskesmas.
Dalam status ODP ini Dinas Kesehatan menemukan 8 orang yang disertai dengan sejumlah gejala Covid19.
Dari data yang dipaparkan Dinas Kesehatan, Kecamatan Tapung Hilir ada sekitar 150 orang berstatus ODP.
Diikuti Kecamatan Kampar 135 orang berstatus ODP.
Penyebaran masyarakat berstatus ODP ada di 21 kecamatan di Kabupaten Kampar
Dilain pihak manajemen RSUD Bangkinang mengaku hingga hari ini belum juga menerima data swab test dari PDP yang dirawat.
"Kita belum terima hasilnya, biasanya hasil keluar sekitar 8 hari, namun mengingat banyaknya jumlah kasus dari berbagai daerah kita tidak bisa prediksi kapan terima," kara Direktur RSUD Bangkinang, Asmara Fitrah Abadi.
Data Rabu (25/3/2020)
Hingga hari Rabu (25/3/2020) di Kabupaten Kampar tercatat ada 782 orang masyarakat berstatus Orang Dalam Pengawasan atau ODP Covid-19.
Selain itu, hingga hari ini terdata 1 orang masyarakat berstatus PDP dan dirawat di RSUD Bangkinang.
Jumlah ini meningkat drastis dari hari Senin kemarin yang hanya berjumlah 300 orang.
Lebih dari 100 persen peningkatan jumlah orang yang berstatus ODP di Kampar.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar pesebaran ODP di Kampar hampir diseluruh kecamatan di Kampar.
Ada 21 kecamatan yang terdata masyarakatnya berstatus ODP.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, Dedi Sambudi mengatakan sebagian besar masyarakat yang berstatus ODP adalah mereka yang baru pulang dari negeri jiran Malaysia.
Ada 458 orang terdata baru balik dari negeri jiran Malaysia.
Untuk yang berstatus PDP, ia mengaku pihaknya telah memberikan pelayanan kesehatan dan perawatan kepada yang bersangkutan untuk memastikan apakah pasien itu merupakan suspek virus corona atau tidak.
“Dari informasi tim medis di rumah sakit, kondisi pasien yang bersangkutan semakin membaik,” ungkapnya.
Sementara itu terkait Alat Perlindungan Diri (APD) bagi tenaga medis, dia menjamin ketersediaan peralatan tersebut.
“Saya menjamin seluruh alat kesehatan untuk penanganan Covid-19 dalam kondisi yang baik,” tutupnya.
12 ODP Covid-19 di Indragiri Hilir Dinyatakan Aman
Sebanyak 12 Orang Dalam Pantauan (ODP) di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) telah selesai masa pemantauannya dan dinyatakan aman.
Jumlah ini berdasarkan data dari posko Gugus Tugas (Gugas) Penanganan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Inhil per 25 maret.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Inhil, menuturkan, Trio Beni Putra, menjelaskan, sehari sebelumnya ODP yang selesai masa pemantauan hanya 7 orang dari total seluruh ODP 102 orang.
“Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih 1 orang yang saat ini dalam kondisi pemulihan. Tim akan tetap melakukan pemantauan terhadap perkembangan kasus virus corona di Kabupaten Inhil,” tutur Trio sapaan akrabnya, Kamis (26/3).
Meskipun sejauh ini belum ditemukan warga yang positif terinfeksi virus corona, namun menurut Truo, berbagai upaya juga telah ditempuh oleh tim Gugus Tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Inhil guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
“Penyemprotan disinfektan, pembuatan bilik sterilisasi hingga persiapan pembangunan rumah sakit khusus isolasi pasien corona juga kita tempuh,” jelas Trio.
Trio menuturkan, hal yang perlu diperhatikan bagi segenap masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir adalah menaati segala ketentuan dan imbauan yang dikeluarkan pemerintah.
“Semua pihak memiliki perannya masing-masing untuk mencegah penyebaran virus Corona,” imbuhnya.
Dampak Covid 19 di Riau - Tribunpekanbaru.com / T. Muhammad Fadhli.