Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sudah Transfer Uang Hingga Rp 11 Juta, Wanita Ini Ngaku Jadi Korban Penipuan Jual Beli Masker

Seorang wanita berinisial SA (46) mengaku menjadi korban penipuan jual beli masker online yang memanfaatkan pandemi COVID-19.

Editor: Muhammad Ridho
ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA VIA KOMPAS.COM
Sejumlah warga membeli masker dan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) di Pasar Pramuka, Jakarta, Senin (2/3/2020) lalu. Harga masker dan hand sanitizer di sentra alat kesehatan tersebut mengalami lonjakan dari 600 persen hingga 1.400 persen akibat permintaan konsumen yang meningkat drastis setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga Kota Depok positif terinfeksi virus corona.(ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA) 

Sudah Transfer Uang Hingga Rp 11 Juta, Wanita Ini Ngaku Jadi Korban Penipuan Jual Beli Masker

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang wanita berinisial SA (46) mengaku menjadi korban penipuan jual beli masker online yang memanfaatkan pandemi COVID-19.

Akibat perbuatan pelaku yang disinyalir berada di Jawa Timur ini, korban mengalami kerugian hingga Rp 11,9 juta rupiah.

Kejadian berawal ketika SA tertarik membantu temannya yang membutuhkan masker untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

"Kebetulan ada kakak kelas saya pas sekolah minta bantuan pengadaan masker. Jadi saya tertarik untuk membantu," kata SA ketika dihubungi, Sabtu (28/3).

Lalu, ia berinisiatif mencari penjualan masker di akun Instagram hingga menemukan salah satu akun bernama @masker_sensi.ori yang menawarkan penjualan masker.

Akun tersebut diikuti oleh 2.019 pengikut. Konten yang diunggah oleh pelaku yakni menawarkan beragam jenis masker dengan harga yang sangat miring.

SA yang tertarik kemudian hendak membeli masker dengan jumlah yang banyak. Ia pun menghubungi salah satu nomor yang tertera di akun tersebut.

Saat menghubungi, SA lantas berbicara dengan wanita yang mengaku sebagai penjual masker.

"Dia bilang bisa sediakan. Katanya toko dan pabriknya ada di Jawa Timur," ungkap SA.

Masker tersebut dijual dengan harga Rp 650 ribu per dus dan Rp 20 ribu per box. Setiap dus berisi 40 box dengan isi per box mencapai 50 masker.

"Saya langsung pesan dalam jumlah banyak. Selain untuk pengajian juga untuk pengadaan di masjid," ungkapnya.

SA kemudian diminta si penjual mentrasfer uang dan disanggupi dengan mengirim uang Rp 900 ribu .

"Lalu saya transfer lagi Rp 2,4 juta untuk pemesanan dus itu. Hingga akhirnya saya kirim sekitar Rp 11 juta untuk pelunasan. Entah kenapa saya merasa seperti terhipnotis," imbuh warga Kemayoran ini.

SA lantas meminta bukti masker yang dia pesan. Namun, si terlapor malah mengirimkan foto yang ada di Instagram.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved