Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Covid 19

Sejumlah Warga India Karantina Diri di Atas Pohon Agar Tak Sebar Corona Sepulang Dari Rantau

Bukannya pulang ke rumah, para buruh migran tersebut tidur di atas pohon sekitar desa mereka.

Tribun Bali
Sejumlah Warga India Karantina Diri di Atas Pohon Agar Tak Sebar Corona Sepulang Dari Rantau 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pemerintah India memberlakukan aturan tegas untuk mempersempit penyebaran Virus Corona di wilayahnya.

Setelah menetapkan lockdown total, pemerintah India tak segan-segan menghukum warganya yang kedapatan melanggar lockdown. 

Bukan denda, melainkan hukuman fisik berupa Squat jump, push up hingga pukulan menggunakan tangan kosong bahkan dicambuk dengan rotan.

Sikap tegas pemerintah India berbuah manis. Banyak warganya yang saat ini sadar akan bahaya penyebaran Virus Corona

Tingginya tingkat kesadaran warga India akan bahaya penyebaran Virus Corona terlihat pada warga buruh migran dari Chennai yang mengisolasi diri saat mereka pulang kampung ke Bengal Barat.

Bukannya pulang ke rumah, para buruh migran tersebut tidur di atas pohon sekitar desa mereka.

Padahal, untuk bisa pulang ke rumah, mereka harus menempuh perjalanan ratusan kilometer dengan kereta api.

Dilansir New Indian Express, para buruh tersebut membangun rumah pohon untuk mereka tinggali selama wabah Corona.

Dari laporan New Indian Express, para buruh migran yang mengisolasi diri dari warga lain berada di Desa Bhangidih, Distrik Purulia.

Mereka melakukan karantina mandiri dengan apa adanya tak hanya untuk keluarga tercinta, melainkan juga untuk kesehatan penduduk desa.

Media lokal tersebut juga melaporkan, ada tujuh warga yang mengisolasi diri di atas pohon beringin.

Mereka tidur menggunakan kain yang terikat ke cabang dan dahan pohon.

Agar aman dari gigitan serangga, mereka juga memasang kelambu.

"Kami naik kereta api dari Chennai pada Sabtu pekan lalu. Kami tiba di Kharagpur pada hari berikutnya dan menjalani pemeriksaan kesehatan."

"Para dokter tidak menemukan gejala virus corona tetapi menyarankan karantina sendiri selama 14 hari sehingga kami tidak memasuki desa kami," kata Bijay Singh, salah satu pekerja itu.

Sesampainya di desa, Bijay memanggil teman-temannya untuk menyumbang kelambu dan kain.

Sedangkan untuk urusan perut, mereka dimasakkan oleh keluarga masing-masing.

"Mereka menyimpan makanan yang dimasak di bawah pohon, kita turun dan makan. Kami bahkan tidak mengizinkan anggota keluarga kami untuk mencuci peralatan."

"Kami mencucinya dengan sabun dan menyimpannya di tanah sebelum memanjat lagi," kata Ranjit Singh Sardar.

GAMBAR
Para migran dari kota ini takut membawa virus dan menularkannya kepada keluarga mereka. Selain itu, tidak ada lagi ruang tersisa di rumahnya. (Sky News)

Sementara itu pejabat setempat, Dhrubapada Shandilya mengaku kagum dengan aksi nekat para buruh ini.

"Kami sedang memikirkan bagaimana cara membantu mereka," katanya.

Perilaku ketujuh orang ini sangat kontras dengan dua perwira IAS.

Seorang perwira IAS Bengal Barat menghadiri pertemuan di sekretariat negara.

Padahal sebelum itu, anaknya baru pulang di Inggris dan dia tidak mengarantina diri.

Tidak lama kemudian putranya dinyatakan positif Covid-19.

Sementara itu perwira IAS kader Kerala, juga diskors karena melanggar karantina sepulang dari Singapura.

India karantina 1,3 miliar penduduknya

Perdana Menteri India, Narendra Modi meminta 1,3 miliar penduduk di negara itu pada Minggu (29/3) untuk tetap di dalam rumah selama tiga minggu.

Keluarga di India tinggal di atas pohon untuk melakukan social distancing. mondialnews

Ini adalah penutupan terbesar di India untuk mengekang penyebaran virus corona.

Inida telah melaporkan setidaknya 979 kasus dan 25 kematian.

Modi juga telah meminta bantuan dana amal untuk membantu pemerintah memerangi virus corona, dan konsekuensi ekonomi yang bakal mereka terima.

Rumah sakit di negara itu menderita kekurangan pasokan, mulai alat pelindung hingga tempat perawatan intensif.

Banyak selebritas, dan orang kaya di India yang menjanjikan dukungan mereka dengan memberikan dana pada pemerintah.

Di tempat lain di India, seperti Punjab telah mengkarantina sebanyak 40.000 penduduknya.

Hal itu berawal dari 20 penduduk desa yang terinfeksi, setelah 1 orang terinfeksi membawa wabah tersebut.

Satu orang penyebar tersebut dijuluki penyebar super, dan diketahui dia positif virus corona setelah meninggal dunia.

Pria berusia 70 tahun tersebut sebelumnya belum diketahui bahwa dia adalah pasien virus corona, namun baru terungkap setelah meninggal dan sudah menyebarkan ke 20 lainnya.

Pria tersebut mengabaikan saran karantina setelah kembali dari Italia, dan Jerman, kata pejabat setempat kepada BBC.

Secara global kasus virus corona telah mencapai angka 665.026 kasus dilaporkan.

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Buruh Migran India Pulang Kampung dan Isolasi Diri di Pohon Beringin dan Mangga, Takut Bawa Virus.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved