Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tata Cara dan Niat Shalat Tarawih Sendiri atau Berjamaah di Rumah Saat Wabah Covid-19

Shalat tarawih lebih utama dikerjakan secara berjamaah. Namun, dalam kondisi tertentu, shalat tarawih sendiri lebih utama.

Editor: Sesri
Tribunpekanbaru/Theo Rizky
TARAWIH - Jemaah Mesjid Agung An Nur sedang melaksanakan salat tarawih pada hari pertama, Minggu (5/5/2019). Kementerian Agama sudah mengumumkan perihal awal Ramadhan 1440 Hijriah, dalam pengumuman tersebut Ramadan 1440 H jatuh pada Senin 6 Mei 2019. Dengan demikian, awal ibadah puasa dimulai pada Senin (6/4/2019). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Dalam rangka memerangi dan berkontribusi dalam mitigasi potensi penyebaran Covid-19, Kemenag telah mengeluarkan pedoman untuk beribadah di bulan suci Ramadhan.

Kementerian Agama mengimbau masyarakat untuk menjalankan ibadah di rumah.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarat Islam, Kamaruddin Amin dalam konferensi pers, Jumat (10/4/2020) di Kantor Graha BNPB.

Untuk menghindari kerumunan, Kamaruddin mengimbau masyarakat tak melakukan buka bersama selama bulan Ramadhan.

Selain itu, ibadah tarawih juga dilakukan di rumah.

"Dan dalam pelaksanaan ibadah puasa tersebut kita berharap buka puasa bersama ditiadakan, salat tarawih dilaksanakan di rumah masing-masing," terangnya.

Shalat tarawih merupakan qiyamul lail di bulan Ramadhan.

Hukum shalat tarawih adalah sunnah, baik shalat tarawih sendiri atau shalat tarawih di rumah ataupun secara berjamaah.

Shalat tarawih lebih utama dikerjakan secara berjamaah. Namun, dalam kondisi tertentu, shalat tarawih sendiri lebih utama.

Bagi yang melaksanakan shalat tarawih sendirian, tentu memiliki niat yang berbeda dengan shalat tarawih berjamaah.

Niat Shalat Tarawih Sendirian

Mulyadi Muslim mengatakan untuk memulai shalat, terlebih dulu harus berwudhu.

"Salat diawali dengan niat salat tarawih sebelum takbir pertama yang menandai dimulainya ibadah salat," ungkapnya.

Berikut niat salat tarawih.

"USHOLLII SUNNATAT-TAROOWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA'ALAA."

Artinya: " Saya niat salat sunnah tarawih dua raka'at menghadap kiblat karena Allah Ta'alaa

Tata Cara Salat Tarawih Sendiri di Rumah.

Mulyadi Muslim mengatakan jumlah rakaat salat tarawih di rumah tidak berbeda dengan salat tarawih secara berjamaah di masjid.

Salat tarawih sendiri bisa dilaksanakan dengan bilangan 11 rakaat.

Terbagi 8 rakaat salat tarawih dan 3 rakaat salat witir.

Shalat tarawih bisa dikerjakan 2 rakaat 1 kali salam seperti salat sunah lainnya.

Namun bisa juga dengan sistem 4 rakaat 1 kali salam.

Setelah itu baru mengerjakan salat witir sebanyak 3 rakaat dengan 1 kali salam.

"Gerakan maupun bacaan shalat tarawih sama dengan salat lima waktu. Perbedaannya hanya terletak pada niatnya saja," ungkapnya.

Sementara bagi yang sudah berkeluarga tetap bisa melaksanakan shalat tarawih berjamaah walaupun hanya di rumah saat pandemi Covid-19 saat ini.

Nah, niat shalat sendirian dengan niat shalat berjamaah tentu saja berbeda.

Melansir zakat.or.id, inilah niat shalat tarawih sebagai makmum, imam dan sendirian

1. Niat Shalat Tarawih Berjamaah 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”

2. Niat Sholat Tarawih Sendiri (Munfarid) 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

Artinya: “Aku niat Salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”

3. Niat Sholat Tarawih sebagai Imam – 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

4. Niat Sholat Witir 1 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat sholat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa”

5. Niat Sholat Witir – 3 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”

Keutamaan Shalat Tarawih

Shalat tarawih memiliki sejumlah keutamaan.

Shalat yang dikerjakan tiap malam selama bulan Ramadhan ini sangat dianjurkan agar menambah amalan di bulan suci.

Melansir Islami.co, inilah keutamaan shalat tarawih.

Pertama, shalat tarawih bersama imam memiliki keutamaan setara shalat semalam penuh.

Hal ini sesuai disampaikan Rasulullah SAW.

Dari Abu Dzar bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Siapa yang shalat malam bersama imam hingga selesai maka akan ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” (HR. at-Tirmidzi)

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa shalat tarawih sangat dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah.

Kedua, shalat tarawih dapat menghapuskan dosa-dosa umat Islam yang telah lalu.

“Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau.” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).

Rasulullah SAW juga pernah menjelaskannya dalam hadis lain.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hal tersebut, shalat malam yang dimaksud adalah shalat malam pada bulan Ramadhan atau yang biasa disebut sebagai shalat tarawih.

Menurut pendapat An-Nawawi, ampunan tersebut hanya berlaku pada dosa-dosa kecil saja.

Namun menurut beberapa ulama, bisa saja ampunan tersebut meringankan dosa-dosa besar selama pahala yang didapatkan sudah mampu menghapus dosa-dosa kecil.

Ketiga, salat tarawih merupakan salat yang paling utama.

Salat tarawih adalah seutama-utamanya salat.

Ulama madzhab Hambali pernah mengatakan bahwa seutama-utamanya salat sunnah adalah salat yang dianjurkan dilakukan secara berjamaah karena serupa dengan salat fardhu.

Selanjutnya yang paling ditekankan untuk dilakukan secara berjamaah adalah salat kusuf (salat gerhana) kemudian salat tarawih. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 2/9633.)

Oleh sebab itu, para ulama sepakat bahwa shalat tarawih merupakan shalat sunnah sebagai salah satu bentuk syiar Islam.

Menurut para ulama Hanafiyah, Hanabilah, dan Malikiyyah, shalat tarawih hukumnya sunnah mu’akkad atau sangat dianjurkan bagi laki-laki dan perempuan.

Hendaknya umat Islam menghidupkan malam-malam di bulan ramadhan dengan shalat tarawih.

Shalat tarawih hendaknya dilakukan secara berjamaah bukan secara sendiri-sendiri.

Menurut Imam Asy-Syafi’i beserta mayoritas ulama lainnya, shalat tarawih lebih utama dilakukan secara berjamaah di masjid seperti yang dilakukan oleh Umar bin Khattab dan para sahabat.(*)

Sebagian artikel ini tayang di Tribunnews dan TribunPadang 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved