Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Masih Penasaran, Peneliti Tangkap Kelelawar dari Goa, Buktikan asal Virus Corona, Begini Hasilnya

Peneliti sengaja menangkap kelelawar dari sebuah goa. Ingin buktikan asal muasal virus corona. tenryata ini yang mereka dapatkan

Editor: Budi Rahmat
AFP
Petugas medis sedang memeriksa sampel virus corona di laboratorium medis, Wuhan, China, 6 Februari lalu. 

Pada Sabtu (11/4/2020), Presiden White Coat Waste, Anthony Bellotti, mengecam karena Gedung Putih menghabiskan uang pajak untuk diberikan ke China.

Viral video seorang cewek menyantap sop kelelawar.
Viral video seorang cewek menyantap sop kelelawar. (Zo Darthlalang)

"Binatang terinfeksi virus, atau mungkin sakit dan disiksa di laboratorium mungkin langsung dijual ke pasar untuk dikonsumsi begitu penelitian mereka selesai," ujar dia.

Institut Virologi Wuhan, laboratorium paling canggih untuk tipenya di daratan utama, berlokasi sekitar 32 km dari Pasar Seafood Huanan.

Berdasarkan dokumen yang dilihat Daily Mail, ilmuwan di sana bereksperimen pada kelelawar dalam proyek yang didanai Institut Kesehatan Nasional AS (NIH).

Institut tersebut memasukkan NIH sebagai bagian dalam mitra, beserta sejumlah institusi akademik lain di Negeri "Uncle Sam".

Sebagai bagian dari penelitian NIH di sana, peneliti mengembangkan virus corona, dan menyuntikkannya pada anak babi berusia tiga hari.

Berdasarkan laporan yang tidak terverifikasi, peneliti di sana menjadi terinfeksi setelah disemprot darah yang mengandung virus, dan diduga menularkannya ke warga sekitar.

Institut kedua di sana, Pusat Pengendalian Penyakit Wuhan, yang hanya berjarak 4,8 km dari Huanan, diyakini juga mengembangkan penelitian untuk melihat transmisi patogen.

INILAH Sanksi Bagi PNS yang Nekat Mudik Saat Wabah Corona, Naik Gaji Ditunda Hingga Jabatan Dicopot

HANYA 2 BULAN, Corona di Indonesia Sudah Menginfeksi 4.241 Jiwa, Apakah Prediksi WHO Bakal Terjadi?

Institut Wuhan, yang menyimpan 1.500 jaringan virus, adalah lembaga yang berfokus pada "patogen paling berbahaya", terkait virus yang dibawa kelelawar.

Pemerintah China memutuskan membangun tempat itu setelah dunia diguncang wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) pada 2002-2003.

SARS, yang juga berasal dari keluarga virus corona, membunuh 775 orang dan menginfeksi lebih dari 8.000 orang di seluruh dunia.

Sejak wabah Covid-19 merebak, teori demi teori konspirasi pun bermunculan mengenai dugaan dari mana penyakit itu berasal.

Beberapa dari pengusul teori itu beranggapan virus bernama resmi SARS-Cov-2 adalah senjata biologis, dan sengaja dikembangkan.

Ada juga yang berpikiran bahwa penyakit tersebut tidak sengaja bocor keluar dari laboratorium. China berkali-kali membantah anggapan tersebut.

Dalam konferensi pers Februari, Shi Zengli, wakil direktur institut, menjamin "dengan hidupnya sendiri" bahwa wabah itu tak ada kaitannya dengan tempat kerjanya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved