Kini Menyesal Usai Tolak Jenazah Perawat Covid-19, Warga Sewakul: Kami Takut Ditolak Saat Berobat
Warga Sewakul yang tolak jenazah perawat positif covid-19 kini mulai khawatir dan menyesal, meminta maaf
"Itu tidak hanya dirasakan individu-individu, tapi semua warga Sewakul," ujarnya.
Penyesalan mereka berujung rasa khawatir bagaimana jika mereka sakit dan membutuhkan layanan kesehatan.
"Kami takut juga bila sakit tidak ada yang mau merawat atau saat berobat ditolak," ungkapnya.
Ia menambahkan agar jangan menyamakan seluruh warga Sewakul dengan beberapa oknum tak bertanggung jawab ini.
"Kami jujur minta maaf atas kejadian tersebut kepada para perawat di seluruh Indonesia.
Jangan semua disamakan, karena penolakan itu dilakukan oleh oknum," paparnya.
Kronologi Awal
Daniel Sugito, Ketua RW 08 Sewakul menceritakan awal kronologi kejadian penolakan.
Keluarga almarhum Nuria Kurniasih sudah meminta izin padanya yang juga menjabat sebagai ketua TPU.
"Sudah diizinkan, kami juga mengajak pengurus makam mengajak penggali liang kubur," jelasnya.
Namun, tiba-tiba ada sekelompok orang yang menolak pemakaman perawat yang positif covid-19.
Alasannya, banyak mobil dan orang yang menggunakan alat pelindung diri (APD).
"Saya sudah menjelaskan jenazah ini punya hak yang sama untuk dimakamkan di sini.
Apalagi ayah dan pakdenya juga dimakamkan di sini. Tapi perwakilan masyarakat ini tiba-tiba menolak," jelasnya.
Setelah diskusi, keluarga almarhum memutuskan untuk memindah pemakaman ke Kompleks Pemakaman Bergota.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/jenazah-pasien-terinfeksi-corona-dimakamkan.jpg)