Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Terkuak 600 Wanita 'Dijual' ke Pria Hidung Belang, Ini Fakta-fakta Prostitusi Online di Surabaya

Prostitusi online ini terbongkar setelah Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya melakukan undercover buy untuk memastikan praktik

Editor: Muhammad Ridho
TRIBUNPEKANBARU.COM/BUDI RAHMAT
ilustrasi 

"Pengelola grup whatsapp ini tersangka LS. Anggota yang masuk member itu minimal sudah dua kali transaksi kepada para mucikari ini," kata Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Iwan Hari Purwanto, Selasa (14/4/2020).

3. Tarifnya hingga Rp 25 Juta

Foto 600 korban yang ditawarkan oleh tiga mucikari yang ditangkap Polrestabes Surabaya
Foto 600 korban yang ditawarkan oleh tiga mucikari yang ditangkap Polrestabes Surabaya (surya.co.id/firman rachmanuddin)

Dalam aksinya, Lisa dan dua mucikari lainnya mematok tarif para perempuan korbannya senilai 2,5 juta hingga 25 juta rupiah tergantung wajah,usia dan layanan.

"Tersangka ini bisa menyediakan perempuan untuk melayani satu laki-laki dengan dua atau tiga perempuan. Tarifnya sampai 10 hingga 25 juta rupiah," terang AKP Iwan.

Setiap perempuan memilik tarif tersendiri dari harga 2,5juta rupiah hingga 25 juta rupiah.

"Yang menentukan adalah wajah korban, bentuk tubuh dan layanan. Itu yang membedakan tarif yang diberikan oleh para tersangka kepada pelanggannya," tambah Iwan.

Setiap kali mendapat uang, Lisa,Kusmanto dan Dewi Kumala memotong uang pembayaran pria hidung belang sebesar 10 hingga 20 persen tergantung kesepakatan.

Ketiga mucikari tersebut kini mendekam ditahanan Mapolrestabes Surabaya dengan jeratan pasal 2 UU RI nomor 21 tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang.

4. Korbannya SPG hingga mahasiswi

Foto ilustrasi. Polisi amankan sejumlah cewek cantik Surabaya yang berbisnis prostitusi online. Mereka promo dan jaring pelanggan via WhatsApp (WA).
Foto ilustrasi. Polisi amankan sejumlah cewek cantik Surabaya yang berbisnis prostitusi online. Mereka promo dan jaring pelanggan via WhatsApp (WA). (Kolase Tribun Manado/INEWS TV)

Hasil penyelidikan, dari 600 orang perempuan yang jadi korban dalam kasus tersebut, memiliki latar belakang profesi yang berbeda.

"Ada yang pekerja kantor, SPG freelance, dan Mahasiswi," tandas Iwan.

5. Menjangkau sejumlah kota 

Jasa seks yang dijajakan para mucikari melalui porstitusi online tak hanya menjangkau kota Surabaya saja.

Lisa Semampow, salah satu mucikari yang sudah setahun menggeluti bisnis hitam itu mengaku bisa mendatangkan perempuan untuk layani pria hidung belang di berbagai kota seperti, Semarang, Bandung dan Jakarta selain Surabaya.

"Kenalnya dari teman, yang ada di luar kota. Aku yang tawarin mereka yang memang sudah punya anak buah," kata Lisa.

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved