Virus Corona
TERUS Bertambah! Virus Corona di Indonesia Telah Menginfeksi 6.248 Orang, 535 Meninggal Dunia
Banyaknya kasus infeksi di Indonesia disebabkan mobilisasi manusia yang tak terkendali dan rendahnya pemahaman warga Indonesia terkait Covid-19
TRIBUNPEKANBARU.COM - Wabah Virus Corona di Indonesia tampaknya tak menunjukan penurunan.
Bahkan saat ini, kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan.
Saat ini Virus Corona telah menginfeksi 6.248 orang, 535 di antaranya meninggal dunia.
Banyaknya kasus infeksi di Indonesia disebabkan mobilisasi manusia yang tak terkendali dan rendahnya pemahaman warga Indonesia terkait Covid-19.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menyatakan bahwa masih terjadi penularan virus corona di masyarakat yang membuat kasus Covid-19 bertambah.
Dalam kurun waktu 24 jam terakhir hingga Sabtu (18/4/2020) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 325 kasus Covid-19 di Indonesia.

Kasus baru tersebut membuat jumlah total kasus Covid-19 di Tanah Air kini 6.248 pasien. Hal ini diungkapkan Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Sabtu sore.
"Sampai dengan hari ini ada 325 kasus baru. Sehingga total menjadi 6.248," ujar Achmad Yurianto.
Data yang sama juga menunjukkan bahwa ada penambahan 24 pasien yang kini dinyatakan negatif virus corona setelah menjalani dua kali pemeriksaan.
Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh ada 631 orang.
Namun, masih ada kabar duka dengan masih tercatatnya penambahan pasien meninggal setelah dinyatakan positif virus corona.
Ada 15 pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam kurun waktu Jumat hingga Sabtu siang ini. "Ada (penambahan) 15 pasien meninggal sehingga totalnya menjadi 535," kata Yuri.
Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut jumlah alat pelindung diri yang dimiliki rumah sakit swasta masih lebih sedikit ketimbanga APD di rumah sakit rujukan Covid-19 atau rumah sakit Pemerintah.
Padahal, rumah sakit swasta juga diminta pemerintah untuk ikut menangani pasien Covid-19.
" Rumah sakit swasta yang sebenarnya diminta pemerintah untuk menangani Covid juga itu sampai sekarang itu masih minim APD," kata Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih dalam sebuah diskusi, Sabtu (18/4/2020).
RS Swasta butuh APD
Daeng mengatakan, rumah sakit swasta yang belum memiliki APD cukup tidak hanya di daerah-daerah terpencil tetapi juga di sekitar Jakarta.
Daeng pun menyoroti sistem distribusi APD yang harus melewati beberapa tahap mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, baru dibagikan ke rumah sakit.
Menurut Daeng, ada beberapa rumah sakit yang tidak mendapat distribusi APD secara baik.
"Jadi yang kami amati dan mendapat laporan, yang mendapatkan pembagian yang baik itu rumah sakit rumah sakit rujukan dan rumah sakit pemerintah," kata Daeng.
Daeng menambahkan, beberapa rumah sakit swasta telah meminta tambahan APD tetapi jumlah tetap terbatas sehingga mesti meminta bantuan ke PB IDI.
"Kami bantu sebisa kami lakukan cuma kami sudah sampaikan ke BNPB bahwa masih banyak rumah sakit yang belum kebagian APD," kata Daeng.
(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE: KasusCovid-19 di Indonesia Kini 6.248, Bertambah 325"