Update Kasus Positif Covid 19
Rapid Tes Covid-19 Kedua Digelar di Kuansing, Ini Hasilnya
Dinas Kesehatan Kuansing sudah menggelar Rapid Tes Covid-19 tahap kedua pada 14 April lalu.
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM, KUANSING - Dinas Kesehatan Kuansing sudah menggelar Rapid Tes Covid-19 tahap kedua pada 14 April lalu.
Tes tahap kedua ini untuk warga yang sudah menjalani tes tahap pertama.
Seperti diketahui, pada 4 April lalu, Dinas Kesehatan Kuansing menggelar Rapid Tes untuk 20 orang yang berasal dari empat Puskesmas.
Yakni Puskesmas Teluk Kuantan dan Puskesmas Kari di kecamatan Kuantan Tengah.
Puskesmas Gunung Toar di kecamatan Gunung Toar dan Puskesmas Koto Rajo di Kecamatan Kuantan Hilir Seberang.
Untuk keakuratan Rapid Tes, harus digelar dua kali. Sehingga pada 14 April lalu tes kembali digelar kepada 20 orang yang sama dites pada 4 April lalu tersebut.
"Hasil tes kedua, negatif semua," kata Kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kuansing, Jumardi, Selasa (21/4/2020).
Pihaknya pun bersyukur tidak ada warga yang positif covid-19. Ia pun berharap tidak ada yang positif kedepannya.
Warga yang menjalani Rapid Tes yakni warga yang masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) disertai dengan gejala Covid-19.
Di Kuansing sendiri, ada 10 PDP. Lima sedang menjalani perawatan, dua meninggal dunia dan tiga dinyatakan sembuh.
Data per 21 April, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kuansing sebanyak 2.404 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.645 orang selesai pemantauan dan 759 orang selesai pengawasan.
• Pasien Virus Corona di India Dipisahkan Berdasarkan Agama, Menteri Kesehatan Bilang Tidak Tahu
45 Desa di Kampar Terima Pencairan Dana Desa, Maksimalkan Penanganan Covid-19
Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi izinkan penggunaan Dana Desa (DD) untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Selain itu kementerian juga menginstruksikan DD di prioritaskan untuk atasi covid-19.
Namun demikian di Kabupaten Kampar terkait Dana Desa ini masih menjadi dilema pemerintahan desa.
Masih banyak desa yang belum menerima pencairan dana desa tahap pertama.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kampar, Febrinaldi Tridarmawan, Senin (20/4/2020) mengatakan, baru 45 desa yang anggaran DD-nya cair.
Ditambahkannya, dana sudah disalurkan ke rekening kas desa dan bisa segera dipergunakan untuk penanganan covid-19.
Sementara itu hingga kini masih ada 163 desa yang baru diteruskan ke BPKAD.
Sisanya sebanyak 79 desa masih proses di kecamatan dan desa.
"Proses yang berjalan lambat tersebut tiada kendala berarti sejauh ini, hanya saja ada yang perlu disesuaikan," ungkapnya.
Menurutnya, kondisi ini sedikit banyak berpengaruh ke desa, terutama dalam hal penanganan covid-19.
Namun demikian, aparat desa juga sudah berbuat banyak sejauh ini melalui relawan desa.
Febrinaldi menuturkan, lambatnya proses karena adanya perubahan regulasi penggunaan DD yang saat ini diinstruksikan untuk fokus penanganan covid-19.
• Tak Kenal Sedang Wabah Corona, Lima Pemuda Ini Malah Pesta Miras, Tiga di Antaranya Tewas
Adanya perubahan regulasi ini membuat pemerintahan desa mesti merubah APBDes yang telah disusun.
Dalam regulasi tentang penggunaan DD tahun 2020 pemerintah desa mesti meprioritaskan untuk padat karya tunai dan pencegahan penyebaran covid-19.
Bupati Kampar Berterimakasih Atas Bantuan APD
Pemkab Kampar terus mempercepat upaya penanganan covid-19.
Dalam rangka membantu langkah pemerintah, sejumlah perusahaan menyalurkan bantuan ke Pemkab Kampar, Selasa (21/4/2020).
Bantuan yang disalurkan berupa Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan.
Bantuan diterima langsung oleh Bupati Kampar, Catur Sugeng Susanto.
Bantuan yang diserahkan berupa 950 baju pelindung (hazmat), 50 baju pelindung ICU, 10 ribu masker, 10 ribu sarung tangan medis (glove), 50 kacamata medis untuk digunakan oleh para tenaga kesehatan, seperti dokter dan perawat yang menangani pasien covid -19.
Bupati Catur Sugeng Susanto mengapresiasi dunia usaha yang telah membantu.
"Terimakasih atas bantuan APD yang diberikan perusahaan dalam rangka membantu penanganan covid-19," ungkapnya.
Catur mengatakan bantuan APD ini sangat berarti bagi para tenaga medis sebagai benteng pertahanan di masa pandemi ini.
"Saya yakin dan percaya bantuan ini sangat bermanfaat karena kita memang harus memiliki stok APD yang cukup sehingga dapat menjadi jaminan bagi tenaga kesehatan kita untuk memberi rasa aman dan nyaman dalam bertugas, sekali lagi terima kasih," ujarnya.
Adapun perusahaan yang menyalurkan bantuan antaranya PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), PT Asia Pacific Rayon (APR) dan Asian Agri.
Stakeholder Relations Manager RAPP wilayah Kampar dan Kuansing, Andrisman mengatakan, bantuan tersebut merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung pemerintah melalui satuan gugus tugas percepatan penanganan covid-19 di Kampar.
Terlebih APD merupakan kebutuhan penting pada masa tanggap darurat ini.
“Kami berharap bantuan ini dapat segera digunakan oleh tenaga kesehatan sehingga bisa bekerja maksimal dalam menjalankan tugas sekaligus bisa melindungi diri dari risiko penularan virus," ungkapnya.
Menurutnya kerelaan dan keberanian para tenaga medis adalah wujud nyata tindakan kepahlawanan sesungguhnya.
Dijelaskan dalam pemberian bantuan ini RAPP, APR, dan Asian Agri bekerjasama dengan Tanoto Foundation dan RGE Indonesia, yayasan filantropi dan kelompok perusahaan manufaktur global berbasis sumber daya alam, yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto.
( Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan )