PDP Meninggal Dunia

51 PDP Covid-19 di Riau Meninggal Dunia, 240 PDP Corona Dirawat, Indra Yopi: Kita Harus Waspada

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Gugus Tugas Covid-19 Riau hingga Kamis (23/4/202) sore sudah ada 51 PDP Covid-19 di Riau yang meninggal dunia

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri
51 PDP Covid-19 di Riau Meninggal Dunia, 240 PDP Corona Dirawat, Indra Yopi: Kita Harus Waspada 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Angka kematian Pasien Dalam Pengawasan atau PDP Covid-19 di Riau terus bertambah, bahkan jumlahnya melebihi angka kasus pasien positif Covid-19.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Gugus Tugas Covid-19 Riau hingga Kamis (23/4/202) sore sudah ada 51 PDP Covid-19 di Riau yang meninggal dunia.

Tidak hanya kematian PDP Covid-19 di Riau yang terus bertambah, kasus PDP Covid-19 di Riau juga terus mengalami peningkatan.

Setidaknya, sudah tercatat sebanyak 240 PDP Covid-19 di Riau yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Riau.

"Yang menjadi perhatian kami sekarang memang adanya PDP Covid-19 yang meningkat di semua rumah sakit yang ada di Riau. Jadi rata-rata per hari itu ada penambahan sebanyak 20 PDP Covid-19. Ini menjadi sinyal buat kita bersama untuk lebih waspada dan berhati-hati. Masyarakat tetap kita imbau untuk selaku menjaga jarak dan memakai masker saat keluar rumah, dan cuci tangan setiap saat, jika tidak penting dirumah saja," kata Jubir Gugus Tugas Covid-19 Riau, dr Indra Yopi, Kamis (23/4/2020).

Lebih lanjut Indra Yopi mengatakan, dari 51 PDP Covid-19 yang meninggal dunian tesebut masih ada 28 PDP Covid-19 yang masih menunggu hasil uji swab.

51 PDP Covid-19 di Riau Meninggal Dunia, 240 PDP Corona Dirawat, Indra Yopi: Kita Harus Waspada
51 PDP Covid-19 di Riau Meninggal Dunia, 240 PDP Corona Dirawat, Indra Yopi: Kita Harus Waspada (Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri)

Sedangkan sisanya hasil uji swabnya sudah keluar.

Indra Yopi mengungkapkan sebagian besar PDP Covid-19 yang meninggal dunia memiliki penyakit penyerta yang sudah kronis, sehingga kondisi kesehatan pasien semakin cepat memburuk.

Ditambah lagi adanya gejala Covid-19 berupa deman, batuk, filek dan sesak nafas yang membuat pasien semakin terpuruk dan akhirnya tidak tertolong lagi nyawanya.

"Kasus PDP Covid-19 yang meninggal relatif dengan kondisi yang berat dan penyakit penyerta yang juga berat," kata ketua Tim Medis Penanganan Covid19 RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru ini.

Dokter spesialis paru RSUD Arifin Ahmad ini mengungkapkan, pada umumnya, PDP Covid-19 di Riau yang meninggal dunia memiliki penyakit penyerta yang sudah parah.

Misalnya, stroke, DBD dengan pendarahan spontan, Diabetes Melitus yang tidak terkontrol dan usia tua.

"Beberapa pasien ada yang masuk ke rumah sakit dengan kondisi yang sudah ada mengalami pemburukan pada paru-parunya, sehingga sulit untuk ditolong, meskipun petugas medis kita sudah berupaya semaksimal mungkin," katanya.

PDP Covid-19 Meninggal Dunia di RSUD Mandau

Pasien dalam Pengawasan atau PDP Covid-19 yang tercatat di Rokan Hilir meninggal dunia saat dirawat di RSUD Mandau pada Kamis (23/4) dini hari.

PDP Covid-19 yang meninggal dunia ini tidak masuk dalam data PDP Covid-19 Bengkalis, karena bukan warga Bengkalis melainkan warga Rokan Hilir yang di rujuk ke RSUD Mandau.

Hal ini diungkap Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bengkalis Johansyah Syafri kepada Tribunpekanbaru.com.

Informasi ini diterimanya dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bengkalis Alwizar oleh Jubir Covid-19 Bengkalis.

"PDP Covid-19 yang meninggal dunia ini rujukan dari Rohil, karena tempat perawatan di Rohil penuh, makanya dirawat di RSUD Mandau, kita hanya membantu. Jadi walau meninggal dunia di RSUD Mandau, bukan warga Bengkalis dan tercatat sebagai PDP Covid-19 di daerah kita," ungkap Johansyah.

Direktur RSUD Mandau dr Sri Sadono Mulyanto membenarkan adanya PDP meninggal dunia yang dirawat di RSUD Mandau.

Pasien tersebut berinisial M (59) warga Bagan Siapi Api Rokan Hilir (Rohil).

Pasien tersebut masuk IGD RSUD Mandau tertanggal 20 April lalu.

"Pasien ini merupakan rujukan dari RSUD dr Pratomo Bagan Siapi Api. Kemudian hasil penilaian dokter dan tim covid, PDP yang merawatnya pasien langsung ditempatkan dan dirawat di ruang isolasi," terang Sadono.

Petugas juga sudah melakukan rapid tes terhadap pasien ini, dengan hasil testnya negatif.

Begitu juga pengambilan sampel swab sudah dilakukan saat pertama kali pasien masuk RSUD Mandau dan hari kedua di rawat.

"Saat ini kita masih menunggu hasil uji swabnya sudah dua kali diambil dan dikirimkan ke laboratorium Kemenkes," terang Dirut RSUD Mandau.

Pasien meninggal dunia pada Kamis dini hari tadi sekitar pukul 00.25 WIB pasin mengalami henti nafas.

Tim medis yang menangani melakukan upaya resusitasi, namun nyawa pasien tidak dapat di selamatkan dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 01.20 WIB.

"Jenazah diselenggarakan sesuai protap Covid-19, dan sudah koordinasi dengan keluarga mengenai pemakaman. Pemakaman dilakukan di Pemakaman Hubbul Wathan Mandau dikawal pihak Kepolisian Polsek Mandau," tandasnya.

PDP Covid-19 di Pelalawan Meninggal Dunia

Lagi, seorang warga Kabupaten Pelalawan Riau berstatus Pasien Dibawah Pengawas (PDP) Covid-19 meninggal dunia.

Pasien tersebut meninggal Rabu (22/4/2020) malam.

Pasien PDP tersebut menghembuskan nafas terakhir dari Rumah Sakit (RS) Efarina Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pelalawan.

Pasien berinisial A berusia 50 tahun diketahui berjenis kelamin laki-laki berasal dari Desa Padang Luas Kecamatan Kecamatan Langam, Pelalawan.

"Meningal dunia tadi malam sekitar pukul 21.00 wib di rumah sakit Efarina," ungkap juru bicara penanggulangan Covid-19 Pelalawan, H Asril M.Kes, kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (23/4/2020).

Pasien PDP tersebut sempat menjalani perawatan di ruang isolasi Covid-19 di RS Efarina Pangkalan Kerinci.

Pria paruh baya itu didiagnosa menderita pnemonia berdasarkan gejaga yang dialami.

Ia ditetapkan sebagai PDP dan menjalani perawatan. Lantaran kondisi keseharannya terus menurun, nyawanya tidak tertolong dan meningal dunia.

Penyelenggaraan jenazah A sesuai dengan protokol penderita virus corona. Termasuk proses pemakaman yang dilaksanakan di pemakaman umum di Kelurahan Kerinci Barat.

"Penguburan dengan standar Covid-19 harus dijalankan, karena pasien ini berstatus PDP," tandas Asril saat ditemui di lokasi pemakaman.

PDP Meninggal Dunia - Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved