Pengawas Pontang-panting, Kapal Asing Masuk Perairan Indonesia saat Wabah Virus Corona Mencuri Ikan
Tak peduli wabah virus corona, kapal asing marak masuk perairan Indonesia. Bikin pengawas pontang-panting. Mereka kerap bermanuver
TRIBUNPEKANBARU.COM- Saat semua dunia tengah terfokus pada penanganan penyebaran virus corona, ternyata kapal-kapal asing yang biasa 'maling' ikan di perairan Indonesia kian marak.
Kenyataan itu menjadikan Indonesia pontang-panting. Bahkan kapal asing tersebut kerap melakukan monuver.
Maraknya kapal asing masuk ke perairan Indonesia disebabkan lokasi perairan yang biasanya diisi nelayan indonesia, kini kosong.
Nelayan Indonesia banyak yang balik dimanfaatkan kapal nelayan asing masuk dan mencuri ikan.
• Komentari Sikap Lembek Menhan Prabowo,Susi Pudjiastuti: Bedakan Pencurian Ikan dengan Persahabatan
• Soal Pencurian Ikan, Komisi II DPRD Riau Minta Pengawasan Rutin di Kawasan Panipahan Rohil
• VIDEO: Soal Konflik Nelayandi Perbatasan Sumut Hingga Kasus Pencurian Ikan, Ini Penjelasan Wagub

Kondisi itu disampaikan Direktur Pemantauan dan Operasi Armada, Pung Nugroho Sakson.
ia mengakui kapal maling ikan kembali marak memasuki Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesai (WPP-NRI) 711 Laut Natuna Utara.
Dia menuturkan, kapal maling ikan kembali masuk karena nelayan dari Laut Pantura Jawa kembali ke wilayahnya.
Akibatnya, Laut Natuna Utara kembali kosong dan memicu kembalinya kapal asing.
"Sekarang karena tidak ada kapal (nelayan) Pantura, masuk lagi kapal-kapal asing itu sehingga kita pontang-panting lagi," kata Pung dalam konferensi video, Kamis (23/4/2020).
Apalagi, Pung mengakui di masa pandemi Covid-19, kapal ikan asing justru kembali marak masuk wilayah RI. Dari 32 kapal yang ditangkap, sebanyak 23 kapal asing ditangkap di wilayah Natuna Utara.
• Inilah Penyebab Perairan Riau Rawan Jadi Sasaran Pencurian Ikan
• Ditanya Pencurian Ikan di Riau, Kadis Kelautan: Buk Susi yang Tahu!
"Tangkapan kalau yang di WPP 711 kurang lebih 23 (kapal asing). Lebih banyak di Natuna dibanding di wilayah timur di Sulawesi," ujarnya.
Ipung bilang, pihaknya tak gentar kendati masuknya kapal maling ikan membuat pengawas pontang-panting.
Meski kapal asing kerap bermanuver, kapal pengawas siap mengejar atau bahkan menenggelamkannya sesuai prosedur.
"Begitu kondisi di Natuna Utara dan kami tidak gentar. Saat ini pun kami terus melakukan operasi. Artinya unsur di laut sangat kompak terhadap hal ini," pungkas Ipung.
Ssbelumnya, sejumlah kapal penangkap ikan milik China beserta coast guard memasuki Perairan Natuna, Kepulauan Riau. Kapal asing itu terlihat masuk pertama kali pada 19 Desember 2019.