Ajakan Main Ronde Kedua Ditolak, Pemuda di Surabaya Tusuk Teman Kencan Pakai Pisau Dapur

AJ mengaku nekat membunuh korban karena ditolak saat mengajak korban kembali melakukan hubungan intim yang kedua kali, sesuai perjanjian awal.

Editor: Nurul Qomariah
Dokumentasi Humas Polrestabes Surabaya
AJ, pelaku pembunuhan perempuan di apartemen Surabaya Barat diamankan polisi, Kamis (23/4/2020).(Dokumentasi Humas Polrestabes Surabaya) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SURABAYA - Motif pembunuhan wanita di depan lift di sebuah apartemen Surabaya, Jawa Timur, Rabu (22/4/2020) dini hari lalu ternyata dipicu sakit hati.

Pelaku yang berhasil dibekuk polisi kurang dari 24 jam merupakan teman kencan korban

Pelaku yang berinisial AJ, kepada polisi mengaku nekat membunuh korban karena ditolak saat mengajak korban kembali melakukan hubungan intim yang kedua kali, sesuai perjanjian awal.

Pelaku AJ juga merasa dibohongi dan tersinggung dengan perkataan korban yang melecehkannya.

"Pelaku juga mengaku dibohongi oleh korban terkait layanan prostitusi yang ditawarkan oleh korban," kata Kapolrestabes Suarabaya Kombes Sandi Nugroho dalam konferensi pers daring, Kamis (23/4/2020) siang.

Makanan Apa yang Sebaiknya Dihindari Saat Menjalankan Puasa di Bulan Ramadan?Berikut Saran Ahli Gizi

Denda Rp 2 Miliar dan Penjara 2 Tahun 2 Bulan Vonis untuk Estate Manager PT SSS di Pelalawan Riau

Auto Haru, Berkali-kali Gagal Bayi Tabung, Akhirnya Wanita Berusia 68 Tahun Lahirkan Bayi Kembar

AJ, pegawai pabrik makanan kripik usus di Surabaya menyesal telah membunuh teman kencannya, IP, di lantai 8 sebuah apartemen di Surabaya Barat, Rabu (22/4/2020) dini hari.

AJ kesal karena mendengar ucapan IP.

Ia masih marah mengingat kata-kata teman kencan yang dikenal lewat aplikasi MiChat itu.

"Kalau tidak punya uang, jangan booking saya," kata AJ menirukan perkataan korban saat konferensi pers daring, Kamis (23/3/2020).

Merasa dilecehkan dengan perkataan itu, laki-laki asal Sampang itu naik pitam dan membunuh IP.

Sebelumnya, AJ dan IP saling mengenal lewat aplikasi MiChat pada Rabu (23/4/2020). Dari perkenalan itu, AJ dan IP sepakat bertemu di apartemen pada malam hari.

"Semula ditawari dengan tarif Rp 800.000 untuk dua kali layanan kencan. Lalu ditawar hingga turun Rp 500.000 untuk sekali layanan kencan," jelas AJ.

Tapi, AJ masih menawar tarif itu. AJ meminta tarif Rp 500.000 untuk dua kali kencan.

Menurut AJ, IP menyanggupi permintaan itu asal dirinya datang ke apartemen yang telah disepakati. Tapi sampai di apartemen, IP mengingkari perjanjian itu.

"Tapi saat sampai apartemen, dia (korban) hanya melayani satu kali saja, yang kedua kalinya tidak mau," jelas AJ.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugroho mengatakan, perkelahian antara AJ dan IP terjadi setelah penolakan itu.

"Kata pelaku, korban mengingkari janjinya dan menolak layanan kencan untuk kedua kalinya," kata Sandi.

Saat perkelahian, AJ mengambil pisau dapur dan menusuk leher korban.

IP pun tersungkur di depan lift apartemen di lantai delapan, tak jauh dari unit tempat tinggal korban. Pelaku ditangkap tak lama setelah penemuan jenazazh itu.

AJ ditangkap di tempat kerjanya, pabrik pembuatan makanan kripik usus di Kecamatan Sawahan, Surabaya.

Polisi menyita sejumlah barang bukti dalam kasus tersebut, seperti pisau, ponsel, jaket, dan rekaman CCTV apartemen.

Atas perbuatannya, AJ terancam dijerat Pasal 338 KUHP subsider Pasal 351 ayat (3) KUHP dan atau Pasal 365 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.

Sebelumnya diberitakan, jenazah wanita ditemukan dengan luka bekas sayatan benda tajam di sebuah apartemen di Surabaya Barat pada Rabu (22/4/2020) dini hari.

Korban yang berinisial IP itu merupakan warga Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah. Korban tergeletak di depan lift dengan mengenakan kaus dan celana dalam. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Kalau Tidak Punya Uang, Jangan Booking Saya"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved