Dikabarkan Sedang Kritis dan Meninggal Dunia, Ini 5 Kabar Terbaru Kim Jong Un Pemimpin Korea Utara
Ada 5 fakta terkait Kim-Jong Un yang sempat ramai diperbincangkan dunia, terutama negara seperti Amerika Serikat.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sejumlah fakta baru soal kabar Pimpinan Korea Utara Kim Jong-Un kini terungkap.
Ada 5 fakta terkait Kim-Jong Un yang sempat ramai diperbincangkan dunia, terutama negara seperti Amerika Serikat.
Nama Kim Jong Un belakangan ini kerap menjadi bahan pemberitaan.
Awalnya, pemimpin tertinggi Korea Utara tersebut dikabarkan sakit.
Selang beberapa waktu, Kim Jong Un kemudian dikabarkan telah meninggal dunia karena penyakitnya tersebut.
Lantas seperti apa kebenaran atas simpang siur berita yang beredar?
Dirangkum dari Kompas.com, berikut ini 5 fakta terbaru Kim Jon Un selengkapnya.
1. Kritis setelah jalani operasi kardiovaskular

Kim Jong Un dikabarkan kritis seusai menjalani operasi kardiovaskular.
Kondisi kesehatan Kim menjadi perhatian sejak absen dari perayaan ulang tahun mendiang kakeknya sekaligus pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, pada 15 April lalu.
Sebuah sumber internal dari Amerika Serikat (AS) melaporkan kepada CNN pada Senin (20/4/2020) bahwa kondisi kesehatan Kim yang dilaporkan kritis itu kredibel.
Namun, sumber itu tidak mengetahui seberapa parah kondisi pemimpin otoriter itu.
Berdasarkan laporan tersebut, Kim dikabarkan menjalani operasi kardiovaskular pada 12 April.
Dia harus menjalani prosedur itu karena obesitas, merokok, dan bekerja secara berlebihan.
Para pakar bahkan sudah memprediksi siapa pengganti Kim Jong Un jika pemimpin itu meninggal dunia.
Sejauh ini, Kim dikabarkan tengah menjalani perawatan di sebuah villa di kawasan Hyangsan County.
2. Kabar lain menyebut Kim baik-baik saja
Sementara itu, bertolak belakang dengan laporan dari CNN, sebuah sumber dari Pemerintah Korea Selatan mengatakan kepada JoongAng Ilbo bahwa kondisi Kim Jong Un baik-baik saja.
Sumber itu mengatakan, "Saya tahu pemimpin Kim sedang berada di sebuah villa di Provinsi Kangwon dan telah melakukan kunjungan rahasia di lokasi terdekat."
Saluran media dari Pemerintah Korea Utara, Korean Central News Agency, bahkan menerbitkan teks ucapan balasan dari Kim Jong Un kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad yang mengucapkan harapan baik tentang perayaan ulang tahun mendiang kakek Kim, Kim Il Sung.
Media itu mengabarkan bahwa pada pesan balasannya, Kim menyatakan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada Presiden Republik Arab Suriah karena mengirim pesan salam yang tulus.
Pesan dari Assad dianggap mencerminkan rasa hormat yang hangat kepada Presiden Kim Il Sung yang selalu hidup di dalam hati para rakyat Korea dan pemimpinnya.
3. Dikabarkan jalan-jalan ke Wonsan
Di saat rumor dirinya meninggal santer beredar, Kim Jong Un dikabarkan terlihat sedang berjalan-jalan di kota Wonsan.
Wonsan adalah kota pelabuhan di sisi timur Korea Utara.
Media Singapura Mothership melansir kabar ini dari The Sydney Morning Herald dan sumber-sumber Amerika Serikat lainnya.
Dalam pemberitaannya dikatakan, Kim Jong Un sedang memeriksa pembangunan kompleks resor di kawasan wisata kota tersebut.
Mothership yang mengutip situs web Korea Selatan Ichannela mengatakan, Kim menuju resor pantai pribadi itu setelah beberapa anggota stafnya sakit.
4. Tanggapan Trump

Presiden AS Donald Trump memberikan tanggapannya atas kabar simpang-siur Kim Jong Un ini.
Awalnya Trump mendoakan agar pemimpin Korea Utara itu baik-baik saja pada Selasa (21/4/2020).
Trump mengatakan, "Saya harap dia baik-baik saja."
Sementara itu, pada Kamis (23/4/2020), Presiden AS Donald Trump kembali mengeluarkan pernyataan terkait kondisi Kim Jong Un.
Trump mengatakan, laporan dari CNN yang mengabarkan kondisi Kim kritis adalah "membangun cerita dari dokumen lama".
"Saya pikir laporan itu tidak benar, saya tegaskan seperti itu." kata Trump. "Saya dengar mereka pakai dokumen-dokumen lama," kata Trump, sebagaimana dikutip AFP, Jumat (24/4/2020).
Trump bahkan menyerang jaringan berita CNN dengan mengatakan bahwa laporan Kim kritis adalah laporan palsu.
5. Pengganti Kim Jong Un
Kim Jong Un adalah generasi ketiga dari keluarganya yang memerintah Korea Utara, dan kultus kepribadian yang kuat telah dibangun di sekelilingnya, termasuk ayah dan kakeknya.
Garis keturunan mitos keluarga Paektu yang dinamai mengikuti nama gunung tertinggi di Semenanjung Korea, Gunung Paektu, diketahui hanya memberi hak memerintah bangsa ke anggota keluarga langsung.
Itu membuat adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, kandidat yang paling mungkin untuk turun tangan jika kakak laki-lakinya sakit parah, lumpuh, atau meninggal.

Tetapi beberapa ahli mengatakan kepemimpinan kolektif, yang dapat mengakhiri aturan dinasti keluarga, juga bisa dimungkinkan.
"Di antara elite kekuasaan Utara, Kim Yo Jong memiliki peluang tertinggi untuk mewarisi kekuasaan, dan saya pikir kemungkinan itu lebih dari 90 persen," kata analis Cheong Seong-chang di Institut Sejong Korea Selatan, dikutip dari Sydney Morning Herald Kamis (23/4/2020).
"Korea Utara seperti sebuah dinasti, dan kita dapat melihat keturunan Paektu sebagai darah kerajaan sehingga tidak mungkin bagi siapa pun untuk mengambil alih Kim Yo jong dari tampuk kekuasaan."
Kim Yo Jong yang berusia 30-an bertanggung jawab atas urusan propaganda Korea Utara, dan awal bulan ini dijadikan anggota pengganti Politbiro.
Dia sering muncul bersama kakak laki-lakinya di kegiatan publik.
Kim Yo Jong juga menemani Kim Jong Un dalam pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump dan para pemimpin dunia lainnya beberapa tahun terakhir.
Kedekatan Kim Yo Jong dengan Kim Jong Un di pertemuan-pertemuan itu membuat banyak orang percaya bahwa pada dasarnya dia adalah pejabat nomor dua Korea Utara. (Tribunstyle.com/ Amir)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Dikabarkan Sakit hingga Meninggal Dunia, Ini 5 Kabar Terbaru Kim Jong Un Pemimpin Korea Utara